Pondok Surya Binjai: Menikmati Kuliner Tahu Balik di Tepi Sungai — Tidak di setiap perjalanan menuju kota Tanjung Pura, aku dan suami melintasi kota Binjai. Kadangkala, bila sedang terburu-buru kami memilih untuk memotong jalan melewati simpang Megawati, sebuah persimpangan tepat sebelum melewati kota Binjai. Namun jika sedang santai, mobilpun akan melaju dengan kecepatan sedang dan masuk ke kota.

Bagi warga Binjai, Pondok Surya adalah salah satu tempat makan populer yang selalu disambangi oleh muda-mudi. Lokasinya yang berada di sebuah jalan sempit tak menyurutkan niat para penikmat kuliner.
Siang itu, aku dan suami mampir ke Pondok Surya. Bagi yang pertama kali ke sana mungkin akan menemui sedikit kendala. Pasalnya, untuk menemukan jalan menuju ke tempat itu tak jarang pengunjung harus sedikit nyasar dahulu. Kalau sudah begitu, ada baiknya untuk bertanya pada warga sekitar.
Untuk tiba di Pondok Surya, dari arah Medan, bisa masuk melalui jalan T.Imam Bonjol. Setelah melewati jembatan, maka langsung berbelok ke arah kanan menuju jalan Kapt.Muslim. Usai menemukan traffic light, berjalanlah lurus lalu belok ke arah kanan sampai mentok. Nanti kita akan menemukan lokasi Pondok Surya tadi.
Waktu menunjukkan pukul 12 siang. Pengunjung terlihat masih agak sepi, sehingga suamiku tak kesulitan untuk memarkirkan mobil di halaman parkirnya yang sempit. Bila mengendarai sepeda motor relatif cukup mudah untuk mencari tempat parkir di sekitar warung.
Memasuki warung makan Pondok Surya, pengunjung bisa langsung memilih tempat duduk yang diinginkan. Ada area duduk yang berdampingan dengan warung, ada pula area yang berada di tepi sungai.



Tak perlu menunggu lama, begitu kami memilih tempat duduk, seorang wanita pramusaji memberikan daftar menu lalu kami menuliskan sendiri pesanannya. Di Pondok Surya hanya tersedia makanan dari olahan mie dan beberapa menu makanan ringan lainnya. Penggemar nasi bakal kecewa karena di sini tidak menyediakan menu nasi samasekali.
Aku memesan Indomie Bakso Ayam, sedangkan suamiku memesan menu yang hampir sama, Indomie Ayam (Mieso). Karena cuaca lumayan panas, kami memesan 2 gelas teh manis dingin berukuran sedang. Lho kok, berukuran sedang? Sebab di tempat ini ternyata juga menyediakan teh berukuran jumbo.
Salah satu menu andalan dari tempat ini adalah Tahu Balik, yang dikenal dengan nama Tahu Bolak Balek, seperti tertera di menu. Kamipun tak lupa memesan 1 porsi menu favorit ini.
Usai memesan, pramusaji tadi kembali lagi sambil membawa piring yang berisi sate. Ada 2 jenis sate yang disajikan, yakni sate kerang dan sate jengkol. Aku yang sudah lama tidak makan sate kerang, langsung mengambilnya dari dalam plastik untuk disantap. Tak sadar, aku sudah menghabiskan 3 tusuk sate kerang sebelum pesanan kami datang. Lapar ternyata. Hahaha.


Banyak pengunjung yang datang ke Pondok Surya hanya untuk menikmati menu andalannya yakni Tahu Balik. Saking populernya, kabarnya orang memesan hingga beberapa kotak untuk dibawa pulang. Bahkan tak jarang pengunjung yang berasal dari luar Binjai datang ke tempat ini untuk mencicipi rasanya.
Mendengar namanya yang unik, orang kerap bertanya apa sebenarnya tahu balik ini. Tahu balik adalah bakso ayam yang dibalut dengan kulit tahu yang dibalik, lalu digoreng. Kulit tahu bagian luar justru dibalik menjadi kulit bagian dalam. Itulah sebabnya dinamakan Tahu Bolak Balek.
Tersedia pula sepiring bawang goreng dan irisan daun seledri yang bisa diracik dengan kecap manis serta sambal cabe yang tersedia di atas meja. Cara menikmati tahu balik ini adalah dengan mencocolnya ke dalam piring yang berisi racikan tadi. Banyaknya kecap maupun sambal cabe tergantung pada selera masing-masing.




Tahu balik yang terhidang hangat-hangat membuat tak bisa berhenti untuk terus mengunyah. Kulit tahunya terasa garing dan gurih. Isian bakso ayamnya cukup padat dan terasa di lidah.
Saatnya mencicipi Indomie bakso ayam. Penampilannya sederhana seperti kebanyakan mie bakso di tempat lain. Hanya saja, di sini mereka menggunakan mie instan, bukan mie kuning. Cita rasa kuah kaldunya tak istimewa, standard menurutku. Begitu pula dengan Indomie ayam (mieso) yang dipesan oleh suamiku.


Harga-harga yang dibanderol untuk menu makanan dan minuman di Pondok Surya memang tak terbilang sangat murah, walau tidak juga terlalu mahal. Untuk sebuah warung makan yang telah berusia lebih dari 10 tahun, tempat ini mampu bertahan di tengah persaingan bisnis kuliner. Jika saja tempatnya tak sulit untuk ditemukan, tentu semakin banyak lagi orang yang akan mampir ke sana. Untuk pengembangan bisnis selanjutnya, mungkin ada baiknya jika sang pemilik memilih lokasi yang lebih strategis sekaligus memiliki lahan parkir yang lebih luas.
Pondok Surya
Jl. Ade Irma Suryani Gg. Anggrek no.6
Kp. Tanjung – Binjai, Sumatera Utara
Buka : pukul 11.00 Wib – 19.00 Wib (Senin tutup)
*Foto-foto di atas diambil menggunakan kamera mirrorless Fujifilm XM-1, 35mm (semua di-resize)
Sesuai namanya, bener-bener pondokan yang sederhana 🙂 tapi makanannya nampak begitu menggoda *elapiler hahaha. Penasaran sama sate jengkol hahaha
LikeLike
Whoaaaa, penggemar sate jengkol ternyata! Hahahaha 😀
LikeLike
Kirain tahu balik apa, ternyata bakso ayam. Namanya bikin penasaran. Dan kayanya menu2 yang ada di sana enak semua yah mbak. Tapi asli penasaran lah sama tahu balik 😀
LikeLike
Enak rasanya karena ukurannya rada tipis dan digoreng sampe garing gitu :D. Bawaan pingin nambah melulu… hehehehe.
LikeLike
tempat sederhana yg direview dengan sangat mewah. luar biasa kak molly huuuu
LikeLiked by 1 person
Aaaaakk pujian Nesya bikin aku deg-degan.. hehehe. Thanks ya!😙
LikeLike
udah pernah makan kak, enakkkk dan maknyossss
LikeLike
Pingin nambah lagi ya, Fit 😀
LikeLike
sebetulnya enak ya makan di tepis ungai, apakah sungainya kotor gak??
LikeLike
Air sungainya memang keruh. Ya paling ngga ngerasain pemandangannya aja udah lumayan :).
LikeLike
Mbak… ajak dong ke sana makan tahu baliknya… kedip..kedip..
LikeLike
Hahahaha… yuuuk mba, apa harus dijemput pake pesawat? 😀
LikeLike
Benar-benar menerapkan strategy marketing neh orang ^0^ padahal baksonya biasa aja. Tapi penamaannya rrruuaarr biasahh!!
LikeLike
Namanya juga biasa aja, Ky.. tapi ngga lazim. Jadi bikin penasaran. Hahahaha :D.
LikeLike
haduh jadi penasaran gurihnya tahu ini
LikeLike
Yook kesana rame-rame! Jangan lupa ajak aku, ya 😀
LikeLike
tempat duduk di tepi sungai diiringi dengan angin sepoi sepoi kak ? hehee
LikeLike
Iya Jat, duduk terkantuk-kantuk kekenyangan. Hahahaha 😀
LikeLike
Kenapa sate jengkol yang biasa aja di foto sama kak molly jadi begitu menggugah selera ya kak :9
LikeLike
Pasti Iyah doyan sate jengkol, kan? Hahahaha :))
LikeLike
Efek kamera dan yang ngejepret, tahu balik aja kayaknya surga banget 😥
LikeLike
Hahahaha… si tahu balik naik kelas! Tapi rasanya memang bikin nagih, kok 😀
LikeLike
aku prnh baca di mana yaaa ttg tahu ini… udh rada lama bacanya, tp sampe aku baca postinganmu, ttp aja blm kesampaian nyobain tahu balik ini mbak :D… thn dpn mudik ke medan hrs coba deh.. moga2 aja dia ga tutup 😀
LikeLike
Mereka jualan tahu balik ini memang udah rada lama mba Fanny. Ntar kalo mudik ke Medan, singgah ke Binjai ya, sekalian nyobain si tahu balik😀.
LikeLike
ga tau apa cuma perasaanku aja ya, hihi mie itu dalam berbagai angle apapun selalu menarik buat difoto…dan selalu menggiurkan ahahahha
kak mol, itu ngambilnya gimana ya, bisa jelas di fokus tapi ngeblur di background, pengen niru teknik itu tapi blum nemu caranya
LikeLike
Hahahaha, menurutku motret mie kadang-kadang perlu usaha lebih, Nit. Yang susah tuh kalo mie kuah gitu. Intinya makanan Indonesia ngga semuanya cantik buat difoto :D. Motret ngblur gitu kalo pake kamera siy lebih mudah, Nit. Tinggal atur besar f-nya aja. Kalo pake hp coba pake mode manual sekali-sekali (download aplikasi dulu), ntar bisa kita atur sendiri mau fokus kemana. Untuk ngeblurin background salah satu cara paling mudah ya tinggal geser objek yang mau difoto tadi ngejauhin background nya. Ntar otomatis rada blur belakangnya, Nit ;).
LikeLike
Gw lagi ngebayangin sate jengkol, hmmmmm kayaknya cukup dech
LikeLike
Jangan-jangan ntar siang kak Cum langsung nyari sate jengkol nih! Hahahaha :)).
LikeLike
Banyak lihat postingan tahu balik, jadi pengen nyoba juga. Pedes nggak yah? Sepertinya iya, yah Kak?
LikeLike
Pedes atau ngga bisa kita atur Rin. Tergantung sambelnya mau sebanyak apa. Aku juga ngga kuat kalo terlalu pedes 😀
LikeLike
jadi pengen bali ke Binjai kak beli sate jengkolnya haha
LikeLike
Bhahahaha😂😂. Sate jengkol ya, Tuty😀😀.
LikeLike
Bisa delivery Nggak??
LikeLike
Kalau untuk delivery order bisa langsung ditanyakan, ya. Karena waktu tulisan ini dibuat belum ada pilihan untuk itu☺
LikeLike