#MenduniakanMadura: Mengawali Perjalanan Hingga Menuju Hutan Kera Nepa

#MenduniakanMadura: Mengawali Perjalanan Hingga Menuju Hutan Kera Nepa — Aku masih ingat sekali sewaktu kak Indah Julianti (Co-Founder Kumpulan Emak Blogger) mengirimkan pesan singkat via Whatsapp tanggal 24 Oktober 2016 lalu. Di hari itu aku sendiri tengah menghadiri undangan Gathering bersama teman-teman penggiat media sosial di Swiss-Belhotel Medan. Pesan itu kubaca walau sedikit kurang konsentrasi karena sedang mengobrol dengan yang lain. Kak Indah menjelaskan kalau ia lagi membantu teman-teman Bloger Madura untuk mengundang blogger nusantara yang bersedia ikut di acara eksplor Madura selama 4 hari 3 malam. Ia sekaligus menawarkanku apakah aku bersedia. Sontak aku kaget bercampur gembira. Aku diajak kak Indah untuk jalan-jalan ke Madura??

#MenduniakanMadura: Mengawali Perjalanan Hingga Menuju Hutan Kera Nepa

Keesokan harinya aku menanyakan kembali perihal ajakannya itu. Kali ini nanyanya lebih serius. Soalnya aku belum pernah punya pengalaman ikut ngetrip bareng teman-teman bloger nasional. Kak Indah berjanji akan memberi kabar secepatnya kepadaku. Setelahnya, aku baru sadar ternyata di timeline kak Indah sudah bersliweran komentar dari teman-teman yang ingin ikut serta ke Madura. Saking banyaknya peminat hingga aku melihat ujung komentar yang bertuliskan : CLOSED. Ah, pupus sudah harapan untuk ikut acara ini, pikirku. Sudah keburu tutup pendaftarannya.

 

Tiba-tiba dua hari kemudian di tanggal 26 Oktober 2016 sebuah pesan Whatsapp masuk dari seseorang yang mengaku mendapat kontakku dari kak Indah. Ia menanyakan apakah aku bersedia ikut ngetrip ke Madura. Belakangan aku baru ngeh ternyata ia adalah Mas Nurwahyu Alamsyah, yang akrab dipanggil mas Alam. Mana awalnya aku sempet dikira mas-mas lagi sama beliau. Huhuhuhu.

 

Lewat mas Alam inilah aku mendapatkan detil rencana perjalanan tersebut. Aku yang awam mulai cerewet nanya ini itu (maafkeun daku ya, mas. Hahaha). Maklum saja, ini bakal jadi pengalaman perdana dan destinasinya mengharuskanku menempuh perjalanan panjang dari Medan menuju Surabaya. Di akhir chat dengannya aku baru ngeh bahwa aku terundang untuk ikut acara tersebut. Ah, excited!

 

Pendek cerita, aku mengatakan untuk pikir-pikir dulu sambil diskusi dengan suamiku. Lalu akhirnya beberapa hari kemudian aku setuju dan mengisi form untuk pendataan. Setahun belakangan aku tidak melakukan perjalanan ke luar kota disebabkan masih dalam suasana berkabung pasca ditinggal papa, mama, dan seorang keponakanku pada Oktober 2015 lalu dan berfokus pada urusan di Pengadilan Negeri Medan. Namun Tuhan mungkin ingin memberikanku “hadiah” perjalanan bersama teman-teman baru nanti. Alhamdulillah.

 

Aku mulai mempersiapkan diri untuk perjalanan itu. Dikarenakan acara yang diberi tajuk #MenduniakanMadura ini berlangsung pada tanggal 22-25 November2016 dimulai sejak pagi, otomatis aku harus terbang ke Surabaya sehari sebelumnya. Soalnya penerbangan langsung dari Medan ke Surabaya hanya 1 kali setiap hari, dengan jadwal keberangkatan tidak terlalu pagi. Sisanya, ya kudu transit Jakarta. Malas kalau harus transit segala.

 

Berangkat ke Surabaya

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Suamiku rela mengantarkanku sendiri ke bandara Kuala Namu pada pukul 06.00 Wib. Padahal jarak dari kota Medan ke bandara kan jauh banget! Aku memang sempat galau untuk ikut kegiatan ini. Tapi suamiku terus menyemangati. Ia paham keresahanku. Ia bolak-balik meyakinkan aku agar tak perlu mengkhawatirkan apa-apa. Gimana ngga senang, coba? Padahal mungkin di luar sana ada pasangan yang belum tentu se-fleksibel seperti suamiku. Ehm.

Boarding room Bandara Kuala Namu Medan
Boarding room Bandara Kuala Namu Medan

Sekitar pukul 09.00 Wib pesawat lepas landas. Perjalanan udara menuju Surabaya ditempuh selama 3 jam tanpa transit. Untung saja hari itu cuaca cukup baik hingga mendarat mulus di Bandara Juanda, Sidoarjo-Jawa Timur pada pukul 12.00 Wib.

 

Dengan menenteng backpack dan sebuah koper, aku menaiki taksi Pusaka menuju penginapan yang sudah kupesan melalui OTA. Sengaja aku memilih untuk menginap di Win Hotel yang berlokasi di daerah Gubeng agar memudahkan panitia dalam penjemputan keesokan harinya. Toh sebagian teman bloger ada yang dijemput di Stasiun Gubeng, Surabaya.

Naik taksi dar Bandara Juanda ke kota Surabaya
Naik taksi dari Bandara Juanda menuju pusat kota Surabaya
WIN hotel Surabaya
Menginap 1 malam di WIN Hotel Surabaya

Usai check in di hotel setelah sedikit terjebak kemacetan yang disebabkan oleh demonstrasi para buruh di tengah kota, aku yang kelaparan langsung menuju ke Plaza Surabaya, sekitar 300 meter dari hotel. Di sana akupun duduk di salah satu tempat makan. Setelah sempat berkeliling di mall, aku memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat. Agenda hari ini memang hanya ingin istirahat, mengingat 4 hari ke depan bakal full menjalani kegiatan di Madura.

Di Plaza Surabaya
Makan siang di sini

 

Perjalanan Menuju Pulau Madura (Hari ke-1)

Keesokan paginya mas Aldi selaku panitia penjemputan tiba di hotel pada pukul 08.00 Wib. Setelah check out, di mobil yang berisi teman-teman bloger dari Jogja (termasuk kak Indah), kami langsung menuju meeting point yakni kantor BPWS Surabaya.

 

Setibanya di sana aku bertemu dengan teman-teman dari komunitas Plat M yang bertindak sebagai panitia. Senangnya bisa bertemu dengan teman-teman bloger di Madura! Kami bahkan langsung disambut hangat oleh mereka dan diberikan sekotak nasi Serpang ala Bangkalan untuk sarapan. Icip dulu, ah.

Kantor BPWS Surabaya bersama Plat M
Bersama teman-teman bloger dan Plat M
Nasi Serpang khas Bangkalan Madura
Nasi Serpang khas dari Bangkalan, Madura

Satu persatu teman-teman bloger dari berbagai kota di Indonesia mulai tiba. Suasana makin ramai! Sebagian besar dari mereka sudah saling mengenal. Duh, jadi minder. Aku malah belum pernah bertemu dengan satupun dari mereka. Aku kan cuma bloger ala-ala dari ujung Sumatera. Eaaaaaak.

 

Setelah semua peserta tiba di lokasi, akhirnya beberapa perwakilan bloger (termasuk aku) mengikuti acara Pembukaan dan Pengarahan di kantor BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Suramadu)BPWS dibentuk demi tujuan percepatan pengembangan wilayah Suramadu, terutama Madura yang meliputi 4 kabupaten, yaitu Bangkalan, Pamekasan, Sumenep dan Sampang.

Kantor BPWS Surabaya
Kantor BPWS di Surabaya
Di kantor BPWS Surabaya
Mendengarkan penjelasan
Di Kantor BPWS
Semangat pagi

 

Selanjutnya setelah sholat zuhur, bus yang membawa peserta berikut mobil panitia bergerak menuju lokasi pertama melewati Jembatan Suramadu yang cantik itu. Ah, sayangnya aku ngga bisa berfoto dengan latar belakang jembatan ini.

Bersama Indah Julianti Co-Founder KEB
Kak Indah menjadi teman “sebangku” selama perjalanan

Jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang di Indonesia (5.438 meter) yang menghubungkan pulau Jawa (Surabaya) dengan pulau Madura. Pembangunannya sendiri dimulai tanggal 20 Agustus 2003 dan diresmikan pada 10 Juni 2009 oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI kala itu. Di tahun 2011 lalu aku pernah melintasi jembatan ini namun tidak sempat berlama-lama di pulau Madura.

 

Mengunjungi Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM)-Rest Area

Sesudah menyeberang ke Madura lewat jembatan Suramadu tadi, di sisi kiri kanan jalan terlihat beberapa tempat oleh-oleh khas Madura. Tak jauh dari sana, di sebelah kiri jalan (sisi Barat) tampak rest area yang tengah dibangun oleh BPWS.

 

KKJSM di Kecamatan Labang, Bangkalan merupakan pintu gerbang dan pusat pertumbuhan Pulau Madura. Untuk saat ini sih kondisinya masih berupa tanah cerukan. Fokus pembangunan saat ini adalah membuat akses jalan. Selanjutnya rest area ini akan dipergunakan sebagai tempat bagi para PKL yang ada di dua sisi jalan tadi. Intinya semacam penertiban tempat sekaligus menjadikannya sebagai pusat oleh-oleh. Lalu akan dibangun pula kawasan lindung seperti sempadan pantai, kawasan industri, wisata, ruang terbuka hijau, perdagangan dan jasa, dan permukiman.

Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM)
Masih dalam tahap pembangunan
Di KKJSM bersama bloger nasional
Teman-teman bloger nasional di KKJSM

 

Menengok Kawasan Khusus Madura (KKM)

Perjalananpun diteruskan hingga ke Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan untuk melihat Kawasan Khusus Madura (KKM). Di sana rencananya akan dibangun sebuah kawasan industri dan pergudangan pendukung pengembangan peti kemas di Tanjung Bulu Pandan. Wah kelihatannya bakal ada pelabuhan internasional, nih! Kelak kawasan ini juga akan diisi oleh pergudangan, industri, perkantoran, permukiman, hingga fasilitas umum.

Desa Tolbuk Madura
Di Desa Tolbuk

Bus melaju sedang menyusuri sisi pantura menuju Kabupaten Sampang. Perjalanan hari ini akan berakhir di  Desa Batioh, Kecamatan Ketapang. Disanalah terdapat Pantai Nepa dan Hutan Kera Nepa. Jalan masuk yang cukup sempit mengharuskan kami berjalan kaki sambil membawa seluruh barang-barang untuk beristirahat 1 malam di homestay. Cuuus!

 

Ternyata homestay tadi berada tak jauh dari bibir pantai. Aku lantas mengganti sepatuku dengan sandal jepit dan menuju ke Pantai Nepa melewati beberapa permukiman penduduk. Aroma laut mulai tercium. Di depan terhampar luas pantai dan sesekali terdengar deburan ombak. Ya, rasanya sudah setahun aku tidak main ke pantai.

Pantai Nepa di Madura
Pantai Nepa di Desa Batioh, Kabupaten Sampang
Rumah penduduk di Desa Batioh
Rumah penduduk di sekitar pantai
Pantai Nepa di Desa Batioh Kabupaten Sampang Madura
Berjalan menyusuri garis pantai
Bersama bloger nasional di Pantai Nepa Madura
Ki-ka: Mbak Mira Sahid, kak Indah, dan Mira Utami

 

Hutan Kera Nepa di Kabupaten Sampang

Bila berjalan menyusuri garis pantai ke arah Utara, kita akan tiba di sebuah tempat bernama Hutan Kera Nepa. Sebuah gapura menjadi penanda bahwa kita sudah berada di tempat yang tepat. Beberapa ekor kera tampak sedang duduk-duduk di dekat gapura. Duh, sebetulnya aku agak trauma dengan kera. Saat mengunjungi Uluwatu di Bali beberapa tahun lalu kacamata minusku pernah “dirampok” kera dari belakang! Kacamata minus loh, kakaaaaak. Bukan kacamata buat gaya-gayaan. Huhuhuhu.

Menuju Hutan Kera Nepa
Menuju ke Hutan Kera Nepa
Gapura Hutan Kera Nepa
Gapura Hutan Kera Nepa

Aku bergerak perlahan sambil berjalan ke arah dalam hutan bersama beberapa teman bloger. Semakin ke tengah hutan, kawanan kera semakin banyak yang bermunculan. Mereka (katanya) tidak akan mengganggu bila tidak diusik. Semoga. Kalau kera-kera tersebut tidak terlihat, ada mantra khusus untuk memanggil mereka keluar dari persembunyiannya.

Kera di Hutan Kera Nepa
Kera-kera hutan
Kera di Hutan Kera Nepa Madura
Semakin ke tengah hutan, kera semakin banyak muncul

Ada kisah menarik di Hutan Kera Nepa ini. Konon kabarnya di sana terdapat dua kerajaan kera. Kera di sisi Utara tak akur dengan kera di sisi Selatan. Kalau kera-kera tadi bertemu, akan terjadi perkelahian hingga salah satunya mati. Wah, tragis juga ya!

 

Bila mengunjungi tempat ini beserta dengan seorang pemandu, pengunjung bisa memperoleh beberapa informasi penting terkait kondisi hutan maupun sejarahnya. Termasuk cerita tentang patilasan Raden Segoro yang merupakan orang pertama di kawasan Hutan Kera Nepa. Sebuah pohon besar menjadi tempat untuk meminta hajat bagi warga di sana. Mereka bahkan akan menggelar semacam tasyakuran bila hajatnya terpenuhi.

Patilasan Raden Segoro di Hutan Kera Nepa Madura
Tempat meminta hajat

Ketika matahari mulai bergerak turun, kamipun meninggalkan lokasi dan menuju ke pantai Nepa yang letaknya berdampingan. Di sana kami para bloger nusantara melakukan Mannequin Challenge bersama dengan bapak polisi setempat. Mbak Mira Sahid dengan cekatan merekam aksi mematung tadi. Hasilnya? Keren, dong. Hahaha.

 

Tak lama kemudian kami kembali ke homestay dan bersiap untuk makan malam. Duduk lesehan bersama-sama sambil mengobrol perlahan mencairkan suasana. Keakraban mulai terjalin sesama kami, bloger yang berjumlah sekitar 40 orang. Hidangan sederhana ala Desa Batioh terasa nikmat disantap beramai-ramai. Usai maghrib, acara dilanjutkan dengan sarasehan bersama SKPD terkait dan warga. Kepala Desa Sampang, H.Su`ud Ali merasa senang dengan hadirnya bloger yang akan membantu memperkenalkan potensi wisata di sana.

 

Ini adalah malam pertamaku berada di pulau Madura. Aku akan menyesuaikan diri dengan semua kondisi yang ada. Semoga malam ini aku bisa beristirahat sebab besok pagi kami akan meninggalkan lokasi dan meneruskan perjalanan ke Kabupaten Sumenep. Good night!

(Bersambung)

 

*Foto-foto di atas diambil menggunakan kamera mirrorless Fujifilm X-M1 27mm dan kamera smartphone Samsung Galaxy S6 (semua di-resize).

 

82 thoughts on “#MenduniakanMadura: Mengawali Perjalanan Hingga Menuju Hutan Kera Nepa

    • Hai mba Inalova (nyomot twitter)… salam kenal😀. Aku juga ngga kebayang ternyata Madura itu punya banyak tempat kece yang tersembunyi. Moga-moga Madura jadi salah satu pilihan destinasi wisata nantinya, ya ;).

      Liked by 1 person

  1. wah Surabaya Plaza itu tempat mainku setiap Jumat siang sampe sore kak, ya semacam kencan n belanja fashion n kebutuhan dapur mingguan gitu hekekke..

    btw semua fotonya keren! tadinya mau tanya pake kamera apa, ternyata udah dijawab di akhir postingan.

    good job!

    Liked by 1 person

  2. wah. berarti beruntung banget ya. padahal sudah ditutup pendaftarannya. aku malah waktu itu g daftar. terus diminta om cumi gantiin.
    Salut deh, jadi peserta yang paling jauh. keren mba molly. duitnya banyak. haha

    Liked by 1 person

    • Ihihihi iya Nif, rezeki mamak sholeha barangkali. Hahahaha😂😂. Aku juga ngga daftaran samasekali. Soalnya mas Alam yang japri aku. Yodah lewat dia aja😀. Oh, dirimu gantiin kak Cum? Padahal udah niat mau pepotoan sama bloger manjah itu.. hahaha. Waduuh, bukan banyak duit loh.. tapi Madura memang sayang dilewatkan. Ahseeek😀.

      Like

        • Hahahaha… eh iya tempo hari ga sempet foto berdua sama insanwisata yang hits ini, ah. Nyesel akooh😂😂. Yodah, mampir-mampirlah ke Medan, Nif. Banyak spot kece loh. Air terjun segala rupa ada, danau terbesar punya, belom lagi Tangkahan yang lagi happening itu. Leonardo DiCaprio aja udah mampir ke Tangkahan. Hahahaha😀 *menebar racun

          Like

  3. Yayy senang bertemu kak Molly yang jadi peserta terjauh di acara Menduniakan Madura lalu. Karena saya anaknya pendiam jadi nggak ngobrol banyak hahaha. Mungkin menunggu undangan Menduniakan Madura part two buat reunian atau saya yang main ke Medan suatu saat nanti. 😀

    Like

    • Hehehe… aku juga pendiam, pemalu lagi. Ahahahaha * boong banget. Kapan-kapan mampir ke Medan mas Halim. Banyak tempat cantik di Sumut. Julukannya aja negri seribu air terjun :D.

      Like

  4. Wah aku baca setiap tulisannya loh. Kata perkata gak fastreading hahahaha.

    Empuk kayak roti lebaran tulisannya. Trus kak Molly tuh selama di sana aku awasi orangnya ramah kalem banget hahaha. Sehingga diriku yg gak punya sopan santun ini pun mendadak sungkan untuk sekedar say hello. HAHAHA.

    Etapi di VLOGku terbaru (sekarang masih dirender), ada wajah kak Molly ke shoot sepersekian detik. Trus aku ulang2 adegannya biar agak lamaan dikit plus kasih nama akun IG biar makin ngehits kaya akooh HAHAHAHA.

    Eh, itu temen2 yg mau ke Medan, mbok aku ikutaaaan. Duh, masa diriku sengehits ini belum pernah naik pesawat. Dududududuuuuh.. apa kata ndofans nantiiiih!!! HHAHAHHAA

    Liked by 1 person

    • Huaaaa.. seneng ah tulisanku dibaca runut sama mas Ndop. Hahahaha. Mamachi… mamachi😀. Aku siy ngga kalem2 banget loh mas, biasalaaaaah kalo blom kenal2 banget ya gitu. Hehehe. Dan aku nyesel ndak sempet poto bedua sama dirimu yang hits. Hahahaha. Wohoho ada wajahku di Vlogmu nanti toh? Iih mau liat ah😂. Mensyen aku ntar kalo dah jadi yaa. Ayolaaaah ke Medan barengan sama Fajrin n Radit, neng Barbie juga aku ajakin (semoga bisa). Biar kopdar kecil lagi kita. Naik pesawat loh mas… jauuuuhh… siapin bantal buat bobo ganteng di pesawat. Hahahahaha :)). Kutunggu yaaa! :D.

      Like

      • Iya ternyata gak kalem kalem banget. Soalnya yg menang blogger pendiam khan justru cowok hahahah.

        Gak sempet foto bareng mungkin kode supaya ngetrip ke Medan trus bisa selfie berdua hahahah..

        Bisa ini direncanakan. Asal 2 minggu sebelumnya sudah dikabari. Maklum diriku orderannya banyak HAHAHHA .

        Liked by 1 person

        • Hahahaha iya mas Ndop, kan pemenangnya Andy :)). Aku juga feeling nya gitu siy, kalo mau wefie berdua kudu mas Ndop nya ke Medan dulu biar afdol. Hohohoho. Doain aja mas, sapa tau rencana iseng gini bisa jadi betulan ;).

          Like

          • Betuuul.. karena aku freelancer, jadi cuti bisa terserah aku. Rian mungkin juga bisa ikut. Halim juga bisa. Yg blogger full time kayaknya rata2 bisa ikut. Hahah.

            Musim hujan begini tapi kayaknya kurang sip ya dibuat wisata alam. Kalau staycation mungkin bisa. Kulineran juga bisa hahah.

            Like

  5. Saya yang orang Surabaya malah belom pernah keluyuran ke Madura. Pingin banget mengunjungi tanah kelahiran leluhur..

    Like

  6. Acara #menduniakanmadura memang super keren. Saya hanya bisa baca dengan hati yang disenang-senangkan karena mupeng. Hehehe… Tapi saya memang tidak daftar karena ada acara di tanggal yang sama.

    Like

    • Keroyokan itu asik ternyata. Banyak dapet temen baru dan pengalaman seru. Hehehe. Totalnya sekitar 50 bloger sebetulnya, termasuk bloger Madura dan panitia :).

      Like

    • Padahal ngarep di komen panjang-panjang sama mas Alam. Hahahaha. Aku juga seneng bisa jadi bagian acara keren kemarin. Aku mau dateng jauh-jauh gitu karena “penasaran” sama Madura, mas. Destinasinya ngga mainstream. Hehehe. Dan akhirnya senang bisa diajak nengokin tempat-tempat kece di sana. Whoaaaa.. sengaja ini yaaa ngasih tongkat Madura. Tauuuu aja pas buat emak-emak. Wkwkwkwkwk :p. Awas mupeng nanti kalo ku review :)).

      Like

    • Wuiihh.. makasih mas Whiz :D. Iya tempo hari kameraku mendadak ngadat, ngga bisa capture padahal lensa udah dibuka tutup, battere udah cabut pasang. Hiks. Sampe balik lagi ke Medan itu :(. Akhirnya diutak-atik dikit eh baru bagus lagi, mas. Ngga sampe dibawa ke tempat servis untungnya. Lagi apes keknya aku. Hehehe😀.

      Like

    • Soalnya Madura terlalu cantik buat dilewatkan siy, mas Zam😀. Eaaaaak. Sama-sama mas, seneng bisa diundang temen-temen Plat M buat seseruan bareng di Madura. Kapan-kapan semoga bisa ketemu lagi. Jangan bosen ngundang aku ya. Hehehe😀

      Like

    • Alhamdulillah, Wi…#berkahngeblog😀. Ada 2 kali sebetulnya bikin video mannequin challenge nya. Tapi yang di pantai aku ngga nyimpen file videonya, Wi. Hahaha😀.

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.