Perhentian Pecinta Hidangan Thailand

Perhentian Pecinta Hidangan Thailand — Bila harus membuat daftar negara dengan kuliner terlezat di dunia maka aku tak akan luput memasukkan Thailand di dalamnya. Negara Gajah Putih di Asia Tenggara ini memang mempesona, baik dari kekayaan budayanya, kecantikan pantai-pantainya, dan tentu saja kuliner khas. Ya, Thailand memang menjadi surga wisata kuliner bagi para wisatawan.

SomTam Thai Northeast Delicacy Medan

Akses menuju Thailand dari manapun telah terbuka lebar. Begitu pula dari kota Medan, tempat tinggalku. Tak perlu menempuh perjalanan panjang karena letaknya yang notabene tak terlalu jauh. Di Medan telah berdiri cukup banyak restoran Thailand sejak beberapa tahun lalu. Intinya, bila merindukan masakan Thailand, tak perlu repot-repot mengunjungi negara asalnya.

 

Di Thailand sendiri terdapat 4 daerah utama yang menghasilkan 4 jenis masakan. Thailand Utara, Thailand Timur Laut, Thailand Tengah dan Thailand Selatan masing-masing memiliki ciri khas dalam gaya pengolahan makanannya. Beberapa negara tetangga turut mempengaruhi keragaman masakan Thailand, termasuk pula negara China.

 

Somtam Thai Northeast Delicacy adalah sebuah restoran yang telah lama meramaikan kuliner Thailand di Medan. Ia bukan merupakan destinasi baru bagi para pecinta rasa. Tidak sulit menemukan letaknya yang berada di jalan Haji Misbah Dalam, kawasan Kompleks Multatuli Blok G12-13. Menempati ruko dengan beranda yang bernuansa hitam dan merah, tempat ini terlihat kontras dengan bangunan lain di sekitarnya.

 

Diambil dari bahasa Thai, Somtam berarti papaya salad. Pemilihan nama ini langsung menegaskan pada sebuah menu khas yang memiliki cita rasa asam sekaligus pedas. Seperti apa ya, penampilan menu yang satu ini?

 

Somtam Thai mempunyai 2 (dua) lantai yang digunakan sebagia area makan. Pemilihan furniturnya samasekali tidak terkesan berat. Sangat minimalis. Barisan kursi yang nyaman menyiratkan suasana makan yang kasual. Tak ada tampilan mencolok pada interior restoran. Penerangan alami bersumber pada cahaya matahari dari balik jendela kaca yang terhalang untaian tirai merah.

Interior Somtam Thai Restaurant Medan
Interior restaurant

Di ujung meja terlihat sekelompok ibu-ibu muda yang tengah asik berbincang satu sama lain. Bahkan mereka mengenakan kostum dengan warna senada. Semacam dress code, barangkali. Mereka mengadakan arisan sambil menikmati kuliner Thailand favoritnya.

 

Kedatanganku bersama suami kali ini langsung disambut oleh seorang pramusaji. Cuaca yang lumayan adem membuat kami memutuskan duduk di sisi dekat jendela. Lalu sang pramusaji tadi dengan ramah mempersilahkan kami untuk memilih pesanan dari buku menu.

 

Tampilan menu hidangan di sini memudahkan pengunjung untuk memilih sebab dilengkapi dengan kualitas foto yang cukup baik dan keterangan menu dalam bahasa Indonesia. Bahkan untuk beberapa jenis menu, tersedia pilihan ayam maupun daging sapi yang disesuaikan dengan permintaan pengunjung. Harga per porsinya juga tertera jelas.

 

Petualangan rasa diawali dengan mencicipi hidangan pembuka. Masakan Thailand Timur Laut (Northeast) dipengaruhi oleh masakan dari negara Laos. Pada pengolahan dan penyajiannya, masakan tersebut sering memakai perasan jeruk nipis.

 

Batal memesan menu Somtam, hidangan pembuka lain yang langsung menarik perhatianku adalah Yum Som Oo. Ini merupakan salah satu hidangan authentic dan sangat populer di Thailand. Thai Pomelo Salad dengan rasa yang lebih ringan dibandingkan Somtam sangat pas dijadikan sebagai hidangan pembuka karena diolah dengan cara sederhana namun kaya rasa.

 

Pomelo merupakan buah khas yang berasal dari Asia Tenggara dengan nama latin Citrus Maxima. Bulan September adalah musim dimana buah ini sangat mudah diperoleh di Thailand.

 

Di Indonesia sendiri kita terbiasa menyebutnya sebagai jeruk Bali. Padahal, dari segi tekstur dan warna antara keduanya memiliki perbedaan. Pomelo berwarna kuning pucat, sementara jeruk Bali berwarna agak merah muda. Pomelo mempunyai tekstur yang lebih renyah di bagian luarnya dengan bagian dalam yang terasa manis dan asam. Berbeda dengan jeruk Bali yang terkadang meninggalkan sedikit rasa pahit di lidah.

 

Sewaktu piring berisi Yum Som Oo tersebut mendarat di atas meja, seketika tercium aroma segar yang memikat dari masakannya. Aroma yang menjadi sinyal untuk segera mengambil sendok dan menyantapnya. Potongan daging buah pomelo yang agak tebal memiliki aroma yang cukup kuat saat siap untuk dicicipi. Karakteristik daging buahnya pun sedikit berair dan terasa manis. Selain untuk hidangan salad, tampaknya pomelo juga bisa dinikmati tanpa campuran apapun.

Masakan Thailand Yum Som Oo
Yum Som Oo

Salah satu bahan khas dari menu ini adalah ditambahkannya nam prik pao, yakni roasted chilli paste yang membuat cita rasanya menjadi sedikit pedas. Pasta cabai Thailand (nam prik) terbuat dari adonan cabai, jeruk nipis, terasi, bawang putih dan beberapa rempah lainnya berdasarkan daerah asal. Pomelo yang dihidangkan dengan saus asam manis bertabur nam prik pao  sungguh memancing selera makan.

 

Dressing ingredients berupa lime juice, palm sugar, dan fish sauce yang berpadu dengan butiran roasted peanut serta irisan bawang merah di dalamnya perlahan memunculkan kombinasi rasa yang seimbang. Aroma daun ketumbar dan daun mint turut memperkuat perpaduannya. Sungguh hidangan pembuka yang membuat jatuh cinta!

 

Biasanya jenis hidangan seperti ini memberikan komponen rasa terbaiknya saat dihidangkan untuk pertama kali. Oleh sebab itu tanpa ragu aku segera menghabiskan porsinya sambil menunggu kemunculan hidangan lain.

 

Sepiring nasi putih sengaja dihadirkan sebagai syarat agar perut kenyang. Ingatanku lantas melayang pada kenikmatan rasa beras Thailand yang wangi dan terkenal pulen itu. Ya, masyarakat Thailand juga mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok yang biasa dimakan beserta aneka hidangan lain. Pada kesempatan kali ini aku memesan menu olahan ikan yang berbeda, yaitu Yam Pla Duk Foo. Pla Duk sendiri adalah ikan lele. Walau bisa dikategorikan sebagai snack, namun kali ini aku berniat menyantapnya dengan nasi putih.

 

Tampilan Yam Pla Duk Foo terbilang cukup unik. Daging ikan lele yang dicampur dengan remah roti (bread crumbs) dan dibubuhi sedikit minyak ini disajikan dengan cara digoreng. Hasil gorengannya berwarna coklat muda yang cantik dengan bentuk mirip seperti sarang yang berongga. Ketika pertama kali dinikmati ada begitu banyak tekstur dan rasa yang terjadi. Renyah dan gurih, sudah pasti. Samasekali tidak overcooked.

Masakan Thailand Yam Pla Duk Foo
Yam Pla Duk Foo

Disajikan dengan dressing yang tak muluk-muluk, ia menghasilkan keseimbangan rasa tersendiri. Irisan tipis wortel dan salad mangga muda yang diberi perasan jeruk nipis segar serta merta menimbulkan ledakan rasa di dalam mulut. Benar-benar membuat lidah tak bisa berhenti untuk terus mencicipinya.

 

Walau aku terpaksa memicingkan mata saat mengunyah irisan mangga mudanya, tapi rasanya kok sulit berpaling, ya? I truly enjoyed it. Hahaha. Ditambah lagi kacang mete nan renyah yang dipercantik dengan sedikit daun seledri, irisan bawang merah, dan cabe merah sebagai garnish dipercaya membuat siapapun yang mencobanya bakal susah move on!

 

Dua jenis hidangan serba asam manis barusan perlu dikombinasikan lagi dengan hidangan lain. Pad Kana Nam Man Hoi pun menjadi pilihan untuk santap siang kali ini. Bila sulit menghapal nama tadi, barangkali bisa menyebutnya sebagai Beef Stir-Fry with Oyster Sauce.

 

Entah kenapa, aku selalu suka dengan menu sederhana seperti itu. Tersaji hangat-hangat tanpa ‘dandanan’ yang berlebihan. Namun, bila dipresentasikan dengan sedikit garnish yang berwarna tentu tampilannya bakal lebih cantik. Menggunakan bahan-bahan segar dan diolah secara cepat, membuat tumisan kailan daging sapi dengan saus tiram memunculkan hidangan yang fresh sekaligus sehat.

Masakan Thailand Pad Kana Nam Man Hoi
Pad Kana Nam Man Hoi

Sayur kailan dimasak dengan ringan hingga kerenyahannya masih terasa. Penentu kelezatannya terletak pada kualitas daging yang ditumis dengan tingkat kematangan yang pas. Tekstur dagingnya terasa lembut dan tidak susah untuk dikunyah. Sensasi gurih dari kuah kentalnya berpadu dengan aroma bawang putih yang khas sungguh menawan hati. Singkatnya, aku suka!

 

Walau lambung mulai merasa penuh, belum lengkap menikmati ini semua bila tidak tiba pada hidangan penutup. Sayangnya tak banyak yang bisa dipilih dari menu yang tesedia. Koleksi dessert-nya  memang terbatas. Pilihan yang sedikit mainstream pun tidak menjadi persoalan.

 

Mangga adalah buah yang paling banyak dikonsumsi di dunia ini. Pada awalnya mangga berasal dari daerah di perbatasan Burma dan India, lalu menyebar ke Asia Tenggara sejak 1500 tahun yang lalu. Beberapa negara bahkan memiliki signature dish dari mangga, seperti India, Afrika Selatan, Filipina, dan tentu saja Thailand. Bahkan di Thailand kerap diadakan festival mangga setiap bulan April hingga Mei untuk memeriahkan pekan raya memanen.

 

Sajian signature dish berbahan mangga yang aku coba kali ini adalah Khao Niao Ma Muang alias Mango Sticky Rice. Sepertinya ini juga merupakan salah satu street food yang mudah ditemui di setiap sudut jalanan kota Bangkok dan menjadi incaran para wisatawan. Hingga tak heran setiap restoran Thailand (terutama di Indonesia) kerap menyajikan menu ini. Apalagi iklim tropis di Indonesia memungkinkan pembudidayaan mangga dengan baik dan buahnya bisa dinikmati sepanjang tahun.

 

Di pekarangan rumah orang tuaku terdapat dua buah pohon mangga Namdokmai, yakni varietas mangga asal ThailandSetiap kali pohon tadi berbuah, kami sampai kekenyangan menghabiskannya. Daging buahnya tebal dan juicy, berbiji tipis, memiliki serat yang halus serta rasa manis yang nendang.

 

Menu sederhana tak akan kehilangan pesonanya bila diolah dengan sepenuh hati. Seperti Khao Niao Ma Muang di restoran ini. Beras ketan yang merupakan makanan pokok di Thailand Utara dan Thailand Timur Laut diolah menyerupai pulut tersaji hangat-hangat dalam porsi sedang, berdampingan dengan potongan mangga manis yang tersusun rapi. Warna oranye dan aromanya yang lumayan kuat menandakan tingkat kematangan mangga yang pas untuk dikonsumsi pada saat ini. Terhidang pula kuah santan dalam porsi mini sebagai pelengkap.

Makanan Thailand Khao Niao Ma Muang
Khao Niao Ma Muang
Khao Niao Ma Muang dari Somtham Thai Medan
Fla disiramkan ke atas ketan dan mangga

Aroma pandan bercampur sedikit vanila dalam kuah santan menciptakan rasa gurih dengan keharuman sempurna. Diolah hingga berbentuk fla dengan tingkat kekentalan yang cukup, membuat mata ikut merem melek saat mencicipi ketan dan mangga yang berbalut siraman fla tadi. Ketiganya terasa bagai menari-nari di dalam rongga mulut. Hangat, segar, manis, sekaligus gurih. What a perfect taste! Ini memang salah satu favoritku.

 

Sebagai penggemar yang serba asam dan segar, dua gelas minuman menemani santap siang kami hari itu. Segelas Nam Manao (Jeruk Nipis) dan Jus Buah yang fresh terasa pas di tenggorokan. Thailand yang kaya akan buah-buahan tropis selalu menyajikan minuman jus yang diolah dari buah segar ditambah dengan sirup gula dan dibubuhi batu es.

Nam Manao dan Jus Martabe di Somtam Thai Medan
Nam Manao dan Jus Buah

Hasrat untuk mencicipi hidangan lainnya masih ada. Namun lambungku sudah meronta kepenuhan. Aku merasakan pengalaman santap berbeda yang memikat hati. Menu-menu yang didominasi rasa asam dan sedikit pedas lalu ditutup dengan kudapan manis membuat enggan untuk berpaling. Akhirnya, teknik memasak serta ragam bahan makanan terbaik turut mengambil peran dan menjadi penentu kepuasan lidah para penikmat hidangan Thailand.

 

Usai menikmati berbagai variasi makanan tadi, aku berkesimpulan bahwa hidangan Thailand tak selamanya didominasi oleh rasa pedas. Perpaduan dan keseimbangan rasa manis, asam, asin, pedas, maupun sedikit pahit melebur indah dalam kreasi sang juru masak. Penggunaan bahan-bahan segar nan berkualitas berikut pemilihan rempah yang memikat merupakan modal utama mengapa hidangan Thailand selalu dinanti dan mendapat tempat istimewa diantara hidangan-hidangan lain di dunia.

Di SomthamThai Medan
Tetap harus ada foto diri, walau di restoran!
Menu dari Somtham Thai Medan
Ketiga jenis hidangan utama yang dinikmati

Sebagai all-day casual restaurant, Somtam Thai mampu mewujudkan imajinasi kuliner dan melepas kerinduan akan menu-menu idaman khas Thailand Timur Laut (Northeast) yang authentic. Langkah kaki para pecinta hidangan Thailand akan terhenti di sana. Piring-piring berisi hidangan yang telah aku pilih sukses menghadirkan berbagai daya pikat selera dan menimbulkan efek ketagihan. Overall, aku terkesan. Ibarat pelabuhan rasa, sepertinya aku akan kembali lagi untuk mencicipi menu berbeda. Karena kebahagiaan hari itu bermuara pada kepuasan rasa.

 

Somtam Thai Northeast Delicacy Medan

Jl. H.Misbah Dalam, Komp. Multatuli blok.G12-13

Ph. 62-614561477

 

*Update: Tulisan ini diikutsertakan dalam Writing Challenge Competition yang diadakan oleh Yukmakan.Com dan Tourism Authority of Thailand serta berhasil menjadi salah satu dari 10 pemenang dengan Hadiah Paket Wisata Gratis Bangkok-Hua Hin, Thailand pada tanggal 18-21 Pebruari 2017 mendatang.

 

*Foto-foto dengan watermark diambil menggunakan kamera mirrorless Fujifilm X-M1 27mm (semua di-resize).

 

 

81 thoughts on “Perhentian Pecinta Hidangan Thailand

  1. Kenapa jadi batal pesan somtam nya mba Molly? Di aku agak aneh ya papaya salad *ga doyan sayur* hehhe.. Tapi ketan putih + mangga itu gak asing deh kayaknya asli negeri sendiri juga deh mba, lupa kota apa

    Like

    • Karena somtam itu papaya, dan aku ngga doyan pepaya mba Asti😀. Jadi tuker menu deh. Kalo pulut ketan plus mangga dikasih fla aku memang doyan banget. Tapi ngga tau juga kalo ada daerah di Indonesia yang juga punya makanan khas begitu☺

      Like

  2. Wah makanannya hampir semuanya saya baru tau. Yang jeruk bali itu jadi kayak asinan jeruk bali ya 😀 Lele dan remahan roti gorengnya jadi pingin nyoba, haha… anaknya penasaran. Ketan vs mangga ini apa nggak kenyang, kak, abis makan nasi? 😀 Kalau orang awak biasanya ketan pakai duren. Ini pakai mangga kayaknya seru juga.

    Like

    • Iya bener Nit, mirip asinan jeruk Bali. Tapi yang ini lebih endeus😀. Yang lele pake crumble breads juga sedep, wajib coba! Porsi ketannya dikit siy Nit, ngga sampe bikin kekenyangan (dasar aku anaknya rakus😂). Oiya ya, di Aceh juga makan pulut pake ketan duren. Melayu juga kalo ngga salah😀.

      Like

    • Walah.. foto makananku dipuji fotografer handal! Syenangnyaaa… makasih mba😙. Eh iya memang Thai food itu enak-enak semua ya, aku doyan banget. Asal halal, karena kalo di Thai nya kudu selektif karena ada yang mengandung babi juga😊

      Like

  3. Lucunya kak Mol, “tetap ada photo diri” ha ha ha..wajib..mau postingan sponsor juga pun wajib bilang kak 😀 ha ha ha…
    Cerita tentang makanan Thailand, aku suka kali kak…tiap transit kita milihnya pasti Bangkok ketimbang KL atau Singapur..biar bisa makan thai food dulu sepukul duapukul 😀 ha ha ha…Suka banget sama pedes asam segarnya ..khas thai foodnya…Belum lagi makanan org Thailand selatan kak..pedasnya ampuuun..enak banget,..aku cobain di phuket waktu itu, di rumah makan orang thai..rontok ketombe 😀 pedeeees

    Liked by 1 person

  4. Aku pernah masuk sebuah resto di sebuah mall di Medan yang menyajikan masakan Thailand kak, di antara beberapa menu memang aku paling suka mangga dimakan dengan pulut itu. Aku pengen nyobain langsung ke Thailand, kali aja ada rejeki dan waktu bisa kesana icip makanannya langsung. Kak Molly memang suka masakan Thailand ya kak.

    Like

    • Oiya yang di Sun Plaza itu kan, ya? Aku suka hampir semua masakan Thai. Salah satunya dagung sapi yang dimasak merah, sayangnya aku ngga tau apa nama Thai nya Rin😀. Kangen pingin ke Thailand lagi, biar puas makan Tom Yum dan temen-temennya. Hehehe😀

      Like

  5. waaa hidangan udangnya bikin ngiler.. tapi ketan mangga, Khao Niao Ma Muang yang paling bikin ngiler mba.. Setuju banget deh, menu sesederhana apapun kalau dibuat dengan hati jadinya tetap luar biasa ya mba..

    Like

  6. Wuah ngiler mbak dakuh…
    Masakan Tahiland itu kebanyakan asam dab pedes ya mbak dan jarang berkuah santah.

    Kalupun ada pasti yang manis-manis gitu. Aku baru nyoba masakan Thailand yang Tomyam saja mbak hihi

    Like

  7. halo mba, salam kenal sesama pecinta makanan thailand 🙂
    semua makanannya bikin ngiler terutama Yam Pla Duk Foo, saya belum pernah coba masakan ikan lele khas thailan yang satu ini… semoga bisa mampir medan dan bisa coba langsung disana, hehe

    Like

  8. Hidangan Thailand yang pernah mampir di lidah Ku Tak ada yang tak enak. Entah mengapa ya mungkin karena kesamaan bumbu atau memang sudah disesuaikan mengikuti lidah Indonesia. Tapi waktu makan di Thailand pun rasanya juga enak kok…

    Yang menarik adalah buah-buah yang bagus di Indonesia menyandang kata bangkok di belakangnya. Ini pasti tak lepas dari usaha pemerintah mereka mengembangkan pertanian yang hasilnya diekspor ke negara-negara tetangga… sukses ya Mbak Molly 🙂

    Liked by 1 person

    • Bener mba Evi, sepanjang makan kuliner Thai aku belum nemu yang aneh rasanya. Kebanyakan seger, asem, pedas gitu… dan aku suka😀. Soal pertanian Thailand memang juara! Mereka serius mengelola hasil pertaniannya. Buah dan sayuran segar dimana-mana. Aku masih keinget pernah lewat di salah satu pasar di Hatyai.. uuh tomat, cabe, dll montok dan seger semua mba. Hehehe😀.

      Like

    • Ada beberapa resto masakan Thai di Medan. Kalo yang ini spesial dari Thailand Timur Laut menu-menunya. Bolelah dicoba icip-icip, Sab. Kalo aku siy doyan😀.

      Like

  9. Aku sebagai orang awam ya mbak, kalau liat makanan thailand gitu kesannya aneh gimana gitu. Enggak tau ya kalau misal aku dihadapin sama hidangan thailand bakal doyan enggak ._. soalnya ya gituuuuuuuu ._.

    Like

  10. sumpah aku jd kangen ama thailand… pgn ke bangkok lagi, chiang rai…. makanan di sana bener2 semuanya enak.. prasaan ga ada makanan yg aku cicip g enak slama di thailand :D… di jkt ada sih resto thailand mbak.. tp kayaknya tp g sama dgn makan lgs di sana hihihihi

    Like

  11. Wuih, jadi ngiler bacanya. Cuma masih sulit bayangin makan mangga dicampur ketan, terus disiram fla begitu. Tahunya mangga ya dicaplok aja tanpa tambahan apapun.

    Btw, saya suka banget nonton video-videonya Mark Wiens, food vlogger yang mukim di Bangkok. Jadi kebanyakan videonya ya makanan Thai yang kelihatannya endes banget. Terus, gegara hobi makan dan bikin video Mark Wiens sama istrinya juga sempat diongkosi keliling beberapa negara Asia, Eropa, sampai Amerika oleh salah satu grup maskapai penerbangan.

    Like

    • Beneran enak loh mas, pankapan kudu dicobain ketan pulut mangga ala Thai. Aku sampe ketagihan, tiap nemu menu ini di resto pasti langsung pesan😀. Wah keren banget ya itu bule sampe disponsorin keliling beberapa negara karena hobi makan dan nge-vlog. Aku mau intip ah channel nya😊.

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.