Mural Cantik Karya Ernest Zacharevic Hadir di Medan

Mural Cantik Karya Ernest Zacharevic Hadir di Medan — Siapa tak kenal mural-mural cantik yang ada di kota Penang, Malaysia. Ernest Zacharevic, sang pelukis mural membuat Penang menjadi sangat terkenal. Pada tahun 2012 ia mendapatkan pengakuan seluruh dunia usai menciptakan serangkaian mural pada Festival Kebudayaan di Georgetown, Penang.

Mural Cantik Karya Ernest Zacharevic di Medan

Menurut Wikipedia, mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Setiap kali aku berkunjung ke Penang, rasanya mata seolah dimanjakan oleh mural-mural yang ada. Letaknyapun tak jarang berada di lorong-lorong sempit yang tidak terduga. Mural memang menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Penang.

Baca juga : Tak Pernah Bosan ke Penang (Bagian 3)

Beberapa waktu yang lalu aku sempat mengamati timeline di beberapa media sosial. Dan surprised… ternyata sekarang di kota Medan sudah ada mural. Yeaayy! Senang sekali rasanya membayangkan dinding-dinding kota yang selama ini kosong akan dihiasi oleh lukisan mural.

Tak tanggung-tanggung, Ernest Zacharevic yang lama menetap di Penang didatangkan secara khusus ke Medan untuk melakukan pekerjaan seni ini. Adapun penggagas dari kegiatan tersebut adalah Rusmin Lawin, ketua Apindo Medan.

Medan mempunyai beberapa kemiripan dengan Penang. Tak heran julukan “sister city” melekat pada keduanya. Medan dan Penang memiliki banyak bangunan heritage yang masih terawat. Kini, kota Medan mulai dihiasi oleh mural-mural cantik yang memikat, seperti Penang.

Sabtu sore lalu, aku dan suami menyambangi daerah Pasar Hindu. Tepat di jalan Perdana, pada salah satu dinding bangunan tua tampak mural dengan tema becak. Sebagai salah satu alat transportasi terkenal di Medan, mural becak tentunya terasa sangat pas mewakili kondisi kotanya.

Seperti halnya di Penang, Ernest juga melukis mural tentang kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang erat kaitannya dengan lingkungan sekitar. Orang tua maupun anak-anak tak pernah luput menjadi tema lukisan muralnya.

Tak ingin menyia-nyiakan waktu, aku bergegas mengambil kamera mirrorless yang sudah kubawa dari rumah. Aku memotretnya dari seberang jalan untuk mendapatkan frame cantik. Saat itu, terlihat pula seorang bapak tengah membawa dua orang anaknya untuk berfoto di lokasi yang sama. Iapun terlihat asik mengabadikan lewat kamera smartphone.

Mural cantik di jalan Perdana Medan

Berfoto dengan mural di Medan

Mural lukisan Ernest Zacharevic di Medan

Mural karya Ernest Zacharevic di Medan

Awalnya aku dan suami tak tahu dimana persisnya letak mural lain yang dilukis Ernest. Seorang pemilik toko yang terletak di seberang jalan dengan ramah memberitahukan lokasi lainnya. Mobilpun segera melaju ke lokasi yang dimaksud.

Tiba di daerah jalan Multatuli Medan, kami berdua menyusuri jalan kecil setelah mendapat informasi dari penjaga parkir. Dan tadaaaaa… lukisan mural seketika terlihat di hadapan.

Mural bertema seorang nenek berada tepat di tengah-tengah perkampungan warga. Sore itu anak-anak sekitar tampak sedang bermain. Melihat aku yang datang sambil menenteng sebuah kamera, seorang anak lelaki mendekat dan menunjukkan mural yang kami cari. “Itu bu, lukisannya”, ujarnya sambil mengiringi langkah kakiku bersama suami mendekat ke spot yang dimaksud.

Fahmi, anak lelaki tadi mulai bercerita bahwa Gabriel Pitcher yang merupakan teman Ernest, melukis wajah seorang nenek yang tinggal di sekitar lokasi. Saat nenek yang diceritakan tadi muncul, anak-anak sontak memanggilnya. Ah senangnya, aku bisa bertemu langsung dengan sang “model”.

Sambil menghampiri sang nenek, aku mengajaknya untuk berfoto bersama. Aku juga menanyakan nama dan usia sang nenek. Nenek Siti Nurbaya yang berusia 85 tahun ini berjalan menggunakan tongkat. Dengan penglihatan yang sudah kurang baik, iapun duduk manis di sebuah kursi plastik yang diletakkan anak-anak di sana. Suamiku mengabadikan foto bersama mereka.

Mural nenek Nurbaya di Medan

Berfoto depan mural nenek Nurbaya di Medan

Lukisan mural Gabriel Pitcher di Medan

Usai berfoto, Fahmi menunjukkan pada kami spot mural lainnya. Kalau harus menemukan sendiri sepertinya agak sulit, mengingat kami tidak tau dimana lokasi persisnya.

Tak lama kemudian kami sampai di spot lain. Dinding berwarna kuning muda dipakai sebagai tempat menuangkan karya. Uniknya, mural itu memakai model anak-anak setempat. Seorang gadis kecil yang aku foto adalah salah satu anak yang berada dalam lukisan tersebut. Ia memakai baju kurung ketika dilukis. Ya, Ernest memang selalu menyertakan warga setempat sebagai salah satu objek lukisannya. Menarik!

Mural dengan model anak-anak di Medan

Lukisan mural cantik di Multatuli Medan

Terdapat tiga mural yang baru diselesaikan oleh Ernest Zacharevic beserta temannya, Gabriel Pitcher. Akan ada beberapa rangkaian mural lainnya yang meramaikan dinding-dinding kota Medan. Sebagai warga Medan, aku ikut bangga karena kota kelahiranku menjadi kota pilihan pertama mereka di Indonesia. Kelak kabarnya kota Surabaya akan turut disambangi pula.

Kehadiran mural dapat menjadi daya tarik kota tersendiri. Asalkan saja warganya memiliki kesadaran untuk sama-sama menjaga dari tangan-tangan jahil yang dapat merusak keindahannya. Semoga.

Mural di jalan Perdana Medan

Lukisan mural nenek Nurbaya di Medan

 

*Foto-foto dengan watermark diambil menggunakan kamera mirrorless Fujifilm X-M1 16-50mm (semua di-resize).

 

 

 

64 thoughts on “Mural Cantik Karya Ernest Zacharevic Hadir di Medan

  1. Yes sist,
    Cakep ah Medan uda punya tambahan wisata mural begini.
    Aku merasa seperti di Penang karena harus mencari mural nya keliling-keliling.hihihi
    Medan memang cakep dengan nilai-nilai historis nya.
    Btw…
    Aku udah berfoto di depan mural becak nya kak tapi yang dua lagi belum.hihihi

    Liked by 1 person

    • Soalnya aku suka banget sama mural yang di Penang, Rin. Jadi begitu tau pelukisnya sama, ya diusahain liat langsung mural yang di Medan itu. Neneknya asli soalnya. Hehehe😀

      Like

    • Lukisan mural Ernest memang cakep banget, mas. Aku udah lihat hampir semua muralnya yang di Penang. Dan seneng banget ketemu langsung sama si nenek yang ada di lukisan itu😀.

      Like

  2. Postingannya tayang barengan dengan mba Noni yaa mba, buat makin pengen main ke lokasi mural2 di Medan, tapi belum ada kawannya nih 😥
    Dan sebentar lagi tempat ini kyaknua akan menjadi salah satu lokasi hitssss di Medan mba 😄

    Like

    • Whoaa.. tayang bareng tapi ngga janjian samasekali😀. Tempat ini bakal ngehits, bagus siy kalo sekalian bantu promosiin. Asalkan jangan ada aksi vandalisme yang ngga bertanggungjawab di spot-spot mural tadi, ya. Hayuuuk.. mampir ke lokasi muralnya☺.

      Like

  3. Ah keren” mbak Mural nya di Penang. Apa lg dengan kisah seorang Mural yg sudah di akui sama Dunia.. Aku suka gambar nenek dan anak” yg sedang naik becak..

    Like

  4. Wow keren banget. Mudah-mudahan sebentar lagi Medan juga ikut terkenal seperti Penang. Benar-benar pelukis berbakat, murahnya terlihat begitu nyata Mbak Molly

    Like

  5. Kereeeen.. Bakal jadi daya tarik wisata baru di Medan ya Mba Molly.. 🙂 Beruntungnya ketemu nenek Siti yg jadi modelnya, mirip bgt sama muralnya.. 😀 Aku belum kesampaian liat mural di Penang, semoga bisa ke sana dan ke Medan juga.. hehe Aamiin.. 😀

    Like

    • Bener Mba, ini bakal jadi daya tarik wisata tersendiri buat Medan. Semoga bisa makin banyak muralnya, kayak di Penang. Ayo Mba… pankapan main ke Penang dan Medan sekalian😀.

      Like

    • Kayak 3D ya, Nif. Cantik banget muralnya. Hihi iya beruntung banget pas mau motret eh, ada model aslinya. Aku juga sempet ketemu langsung sama beberapa anak yang ada di mural itu juga😀.

      Like

    • Semoga dindingnya ngga roboh ya.. hehehe😀. Rencana mereka akan bikin sekitar 10 mural. Mudah-mudahan bisa lebih banyak lagi, ya… biar meriah😊.

      Like

    • Bener Mba Fan, jangan sampelah diisengin sama tangan-tangan ngga bertanggungjawab. Gemes kalo sampe kek gitu😣. Ayo kapan nih main ke Medan? Tak tunggu loh😀

      Like

  6. ooooo….ini to yang namanya mural…kemaren juga aempat liat postingan di ig lukisan nenek yg di Multatuli itu. Klu dgr mural ingatnya burung…jadi kirain lukisan burung, tapi kok ya gak nyambung. Dan karena tulisan kkak, awak jadi googling mural itu yg kayak apa n bedanya sma grafiti…fyuuh. hehe. buatin lokasi tepatnya kaakk…biar enak nemukannya. sekalian angkotnya…hehe

    Like

    • Mural rada beda dengan grafiti memang, Tiwi. Kalo aku lebih suka mural siy. Hehehe. Aku udah sebutin nama jalan dan lokasinya di postingan, ngga susah kok nemukannya. Tinggal nanya dikit sama orang sekitar, mereka pada tau😀. Jurusan angkot? Huaaaa… ngga ngerti akuuuu. Hahahaha😂

      Like

  7. Keren nih mbak. Tambahin dong mbak di google maps biar gampang nantinya kalau orang mau kesana. Aku cek di google maps mural Ernest Zacharevic di penang udah ada. Yang di Medan ini belum ditandain. Salam kenal mbak

    Like

  8. kalau di medan aku pernah liat yang di dekat simpang 4 glugugr kak, tapi itu bukan mural ya, yang di seberang warung steak n shake, digambar didinding beton.

    dibela2in sampe hunting mural ya, tapi cakep kok.

    Like

    • Kalo itu grafiti, Sab. Beda sama mural. Bela-belain nyari mural bukan supaya kekinian siy, karena kebetulan aku suka. Hehehe. Di Penang bagus-bagus kali muralnya😀

      Like

  9. Makasih infonya kak mol, sekian lama, baru punya mood untuk ngeblog lagi dan BW.. Hehe..

    Kak, yang bikin aku penasaran, kenapa ya nenek Siti Nurbaya dijadikan model sama Gabriel Pitcher? Maksudnya, kisah inspiratif apa yang ia punya dr sang nenek?

    Like

    • Kami bawa Ernest Dan Gabriel keliling kota Medan untuk mencari inspiration lokal .
      Abis belanja cet kami makan di warung nasgor wak ribut ga sengaja kami lihat Bu Rubiyah alias Mak Ican .
      Gabriel langsung bilang; ini dia modelnya.

      Saya bertanya mengapa Mak Ican, Gabriel jawab wajah Mak Ican sangat lokal dan sangat kuat karakternya

      Total Akan Ada 20 karya mural
      Saat ini sudah Ada 6 di kota Medan dan 2 di bukit lawang

      #horasmedan
      #medan_mural_art_trail

      Liked by 1 person

      • Wah akhirnya jadi tau sejarah lukisan mural sang nenek langsung dari bang Rusmin Lawin😀. Nama beliau sebetulnya Nurbaya atau Rubiyah, ya? Karena sewaktu ditanyakan langsung ke sang nenek, beliau bilang namanya Nurbaya. Dan ternyata sudah ada 6 mural di Medan plus 2 di Bukit Lawang ya? Boleh diinformasikan kira-kira ada di daerah mana lagi untuk yang Medan, bang? Makasih sebelumnya☺.

        Like

  10. Thanks ya Molly atas apresiasinya atas usaha kita sebagai anak Medan dalam memberikan kontribusi terbaik buat Kota kita ini.
    Fyi karya mural ketiga itu adalah karya artist Norwegia yang bernama Anders
    Dan Ada 1 lagi Artist Spanyol Isaac yang menempatkan 3 mini sculpture nya di 3 lokasi tersembunyi di Kota Medan.
    Dan tunggu tanggal main sesi ke 2 di April ini
    #horasmedan
    #medan_mural_ art_trail

    Liked by 1 person

    • Terima kasih udah berkunjung ke postingan ini ya, bang. Senang sekali ada anak Medan yang memprakarsai aktifitas seni lukis mural di kota kita tercinta. Saya suka dengan mural, bang. Dan selama ini senang memperhatikan mural-mural cantik di Penang. Dulu pernah berharap ada seperti itu di Medan, hingga akhirnya kesampaian. Makasih info tambahannya juga, bang. Oya, kalau berkenan saya ingin sekali mendapatkan info terkini perihal lanjutannya di bulan April nanti. Boleh tolong diinfokan melalui email : mymollymol@gmail.com ya, bang. Semoga sama-sama bisa kita sukseskan agar menjadi perhatian warga Medan. Terima kasih sebelumnya☺.

      Like

  11. Sayang banget mural 3 orang anak dan becak itu, dirusak. Bahkan, becaknya hilang dicuri. Ini yang akan disesalkan dari SDM kita, sudah ada objek wisata layaknya di luar negeri, malah tidak dijaga dengan sepenuh hati. Sedih.

    Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.