Berkunjung ke China — Aku sering mendengar sekelumit cerita menarik tentang China, negara Tirai Bambu yang tersohor. Mulai dari keindahan alamnya, tempat-tempat bersejarah, aneka hiburan hingga wisata belanja yang memikat hati. Asik dong, ya? Yes! Namun entah mengapa destinasi cantik ini tidak sepopuler Jepang maupun Korea, terutama bagi wisatawan Indonesia.
Beberapa komentar yang masuk saat aku menuliskan perjalananku ke China beberapa waktu lalu menyebutkan kekhawatiran mereka tentang negara itu. Yap, akupun pernah berpikir sama sebelum benar-benar menginjakkan kaki di sana. Tapi memilih untuk mencoba datang langsung daripada sekedar menduga-duga ternyata menghasilkan pengalaman yang luar biasa.
Perlu diketahui bahwa China adalah negara yang sangat luas dan beragam untuk disimpulkan hanya dalam beberapa kata. Negara yang terus berbenah ini memiliki pesona yang khas. Ia menawarkan beragam keunikan kultur budaya yang memancing rasa penasaran.
Dibalik berjuta pesona tadi, ternyata masih cukup banyak orang yang ragu bepergian ke China secara mandiri. Kebanyakan memilih untuk mempercayakan perjalanan mereka pada pemandu wisata.
Ada beberapa tips berkunjung ke China yang perlu diperhatikan :
#1. Kendala Bahasa
Walau China semakin terbuka dan banyaknya investor asing yang menanamkan modal di sana, kenyataannya masih sering dijumpai warga lokal yang tak bisa berbahasa Inggris sama sekali. Untungnya beberapa anak muda yang sempat kami tanyai ada yang bisa berkomunikasi sederhana dalam bahasa Inggris. Kemampuannya memang tidak sempurna namun cukup membantu di tengah kesulitan.
Saran
Bawalah hasil print-out beberapa nama tempat dalam aksara China. Misalnya destinasi wisata tujuan, nama dan alamat lengkap tempat menginap, nama stasiun kereta api, dan lainnya yang dianggap perlu. Percayalah, tak banyak warga lokal yang bisa membaca tulisan latin!
Pastikan penginapan yang dipilih memiliki staf hotel yang mampu berbahasa Inggris. Tak perlu fasih, namun setidaknya bisa dimengerti. Biasanya mereka kerap menerima tamu-tamu bule. Sebab ada beberapa penginapan murah yang hanya menerima tamu warga lokal karena stafnya tak ada yang dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
#2. Mencari Makanan Halal
Bagi Muslim seperti halnya aku dan suami, mencari makanan halal di China memang bukan perkara mudah. Bahkan kami sampai membawa mini rice cooker, beras, rendang, sambal teri kacang, dan mie instan kemasan mini untuk sarapan. Itu karena saking khawatirnya. Hahaha. Sungguh rempong!
Bila menginap di daerah Wangfujing, setidaknya kami menemukan dua buah restoran China yang halal. Yang satu adalah restoran yang cukup besar, satunya lagi hanya kedai sederhana. Di seputar masjid Niu Jie yang terkenal ada beberapa restoran muslim yang bisa dipilih. Bahkan sebuah supermarket yang khusus menjual produk-produk halal juga tersedia di sana.
Saran
Kedai makanan atau restoran muslim selalu ditandai dengan bangunan yang hampir seluruhnya bercat hijau putih. Tulisan ‘halal’ dan gambar masjid juga terpampang jelas di papan nama, yang dalam bahasa Mandarin disebut Qingzhen Cai (清真菜). Selain itu, para karyawannya terlihat mengenakan peci (pria) dan semacam penutup kepala (wanita).
Bila ingin membeli makanan, tanyakan terlebih dahulu pada penjualnya. Bila perlu, tunjukkan gambar hewan babi atau sapi bila terjadi hambatan komunikasi.
Baca : Sulitnya mencari kuliner halal di Beijing
Baca juga : Jelajah Kuliner Halal di Muslim Quarter (Huimin Jie) Xi`an
#3. Toilet Umum
Kondisi toilet umum di China sangat parah. Aroma pesing yang menyeruak membuat kita harus menahan napas atau mengenakan masker bila tak tahan. Belum lagi kebiasaan warga lokal yang ‘lupa’ menyiram toilet setelah dipergunakan. Padahal tombol flush yang tersedia tinggal diinjak maka air akan mengucur cukup deras. Sebuah berkah bila kalian tidak sampai menemukan seonggok ‘ranjau’ bak kue lapis yang menutupi lubang toilet seperti pengalamanku di Terracotta, Xi`an!
Di dalam toilet tidak terdapat air. Juga jangan berharap tersedia tissue kertas di sana. Beberapa diantaranya bahkan tidak menyediakan tempat sampah. Kalaupun ada, biasanya hanya tempat sampah tanpa tutup, tidak seperti di Indonesia. Bisa dibayangkan dong, ya? Semerbak sekali!
Saran
Sediakan selalu tissue kecil di dalam tas. Jangan lupa juga membawa hand sanitizer, tissue basah, dan feminime hygiene wipes (khusus bagi wanita). Selain itu, aku juga selalu membawa botol plastik lipat yang dapat disimpan dalam tas bila tidak berisi air. Bisa juga dengan tetap tidak membuang kemasan botol plastik sisa air mineral. Dengan begitu, sebelum masuk ke toilet kita bisa mengisinya dengan air keran.
Baca juga : Museum of Terracotta Warriors and Horses, Pasukan Pengawal Makam Kaisar
#4. Membeli Barang
Barang-barang di China sangat menarik, juga murah. Namun sebisa mungkin tetaplah menawar hingga 30% dari harga. Bahkan bila dirasa mahal, tawarlah sampai 50%. Kita mungkin akan mendapat ocehan kesal dari si penjual. Tinggalkan saja bila tak jadi bertransaksi dan tutup kuping rapat-rapat.
Saran
Beberapa kasus penipuan yang terjadi adalah ketika hendak membeli barang kita lalai memeriksa kembali kondisinya. Kalau berada dalam kemasan, tetaplah periksa kembali sebelum membayar. Karena bukan tak mungkin si penjual menukar isinya dengan yang rusak.
#5. Mengatur Itinerary
China itu sangat luas. Bahkan saat kami ke Beijing dan Xi`an rasanya ada begitu banyak destinasi menarik yang ingin dikunjungi. Prinsipnya jangan sampai kemaruk dalam menyusun jadwal perjalanan.
Saran
Mengatur itinerary perjalanan sebaiknya realistis. Tempat wisata di China rata-rata luasnya minta ampun. Berjalan kaki menyusuri satu tempat saja bisa memakan waktu seharian dan membuat kaki pegal luar biasa. Sebaiknya fokus pada maksimal 3 destinasi wisata saja per harinya agar tidak kelelahan.
#6. Iklim
China memiliki 4 musim. Pada kesempatan tahun 2015 lalu, aku dan suami berkunjung pada bulan Oktober yang bertepatan dengan pertengahan musim gugur.
Saran
Setiap orang yang berkunjung ke China tentu memiliki preferensi masing-masing. Bila ingin uji nyali menikmati dinginnya salju dengan suhu ekstrim, bisa bepergian di saat winter. Musim dingin di sana sangat dingin dan kering, serta sesekali cerah. Bulan terdingin adalah Januari dengan rata-rata suhu -5 derajat Celcius dan bisa lebih turun lagi.
Kalau kami berdua sudah cukup merasakan pengalaman trip di musim dingin sewaktu ke Turki tahun 2015 lalu. Dan tak ingin mengalami lagi karena ngga kuat banget dengan dinginnya! Menyiksa.
Waktu terbaik mengunjugi China adalah pada musim semi dan musim gugur. Pada musim semi terdapat festival tahunan yakni Festival Musim Semi. Namun sangat tidak dianjurkan untuk bepergian di waktu tersebut mengingat akan kesulitan mendapatkan sarana transportasi antar-kota. Pengunjung akan bersaing untuk memperoleh tiket kereta api, bus ataupun pesawat. Hindari pula berangkat pada Tahun Baru China, Hari Buruh Internasional (1 Mei) maupun Hari Nasional (1 Oktober) karena alasan yang sama.
Awal September hingga akhir November ditandai oleh cuaca yang cukup kering dan cerah, dengan suhu sedang. Suhu terpanas terjadi pada bulan Juli yang kadang bisa mencapai hingga 40 derajat Celcius.
#7. Akses Internet
China sangat terkenal dengan ‘Great Firewall‘ yang memblokir lebih dari 2000 situs. Pemblokiran tersebut tentu menyulitkan kita yang terbiasa mengakses Google dan beberapa social media. Menggunakan WiFi yang tersedia juga terkena pemblokiran situs-situs tersebut.
Saran
Satu-satunya pilihan bila tetap ingin membeli sim card lokal (China Unicom maupun China Mobile) adalah menggunakan aplikasi VPN (Virtual Private Network) berbayar. Setelahnya barulah kita bisa mengakses situs-situs yang diblokir tadi.
Mengingat kerepotan menggunakan VPN dan koneksi yang kurang stabil, pilihan mudah lainnya adalah tetap menggunakan sim card dari Indonesia. Tinggal mengaktifkan paket data roaming internasionalnya saja sesaat sebelum berangkat ke bandara tujuan. Tarifnya sesuai dengan ketentuan dari masing-masing provider. Menggunakan sim card dari provider di Indonesia membuat kita terbebas dari pemblokiran tadi. Mengakses social media dan Google tetap lancar.
#8. Penggunaan Kartu Kredit
China Union Pay adalah satu-satunya organisasi kartu kredit domestik di Tiongkok. Untuk berbelanja di China, hampir seluruh gerai di pusat perbelanjaan cuma menerima pembayaran menggunakan kartu kredit yang diterbitkan oleh bank lokal di China. Hanya beberapa tempat saja yang dapat menerima pembayaran menggunakan kartu kredit yang diterbitkan oleh bank asing.
Saran
Sebelum berbelanja, pastikan dahulu apakah toko tersebut menerima pembayaran menggunakan kartu kredit yang kita bawa. Bila tidak dan sudah kehabisan uang tunai, kita dapat mencari ATM terdekat dan menarik uang tunai dari mesin yang memiliki logo Visa atau Master. Seperti pengalaman kami yang sempat menarik uang tunai dari ATM di Bank ICBC, Xi`an. Jadi, bawalah uang tunai yang cukup selama berada di China.
#9. Tiket Kereta Api Antar Kota
China terutama Beijing memiliki lebih dari satu stasiun kereta api. Bila hendak bepergian ke kota lain, pastikan untuk berangkat dari stasiun yang tepat.
Saran
Bila memungkinkan, sebaiknya memesan tiket kereta api melalui kantor perwakilan travel yang ada di hotel tempat menginap. Atau setidaknya meminta bantuan jasa pihak hotel untuk membelikannya. Sulitnya membeli langsung tiket yang dimaksud di stasiun kereta dikarenakan nyaris tak ada petugas loket yang bisa berbahasa Inggris. Saat di Beijing, kami hanya melihat satu loket yang khusus melayani calon penumpang dengan petugas berbahasa Inggris. Dan antriannya sungguhlah panjang!
Alternatif lain adalah membeli tiket kereta melalui website China DIY Travel. Kami sendiri tidak punya pengalaman membeli secara online, namun website ini cukup direkomendasikan oleh seorang bule dalam blognya.
Baca : Pengalaman Naik Bullet Train Menuju Xi`an
***
Berkunjung ke China secara mandiri tidaklah seseram yang kerap dibicarakan orang. Selama kita mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, mudah-mudahan bisa meminimalisir hambatan yang muncul. Toh namanya perjalanan selalu ada suka dukanya. Kalau lancar-lancar semua kok ya, rasanya hambar. Hahaha.
So, what are you waiting for? Just go. Travel courageously.
Wow Mba Molly, ini panduan yang lengkaaap buat yang mau ke China.. Aduh mba aku gak kebayang toiletnya.. huhuw.. Apes ya mba dirimu kena pas di Xi’an.. Kayaknya sekarang mulai banyak paket tour halal ke China ya mba jadi yang gak mau repot cari makanan dll bisa pakai itu.. 🙂
LikeLike
Betul Mba Dita, sekarang mulai ada beberapa paket tour halal ke China. Cuma ya itu, ikut tour terbatas sama waktu (pengalaman ikut tour pas ke Turki) jadi kurang bisa eksplor. Kalau untuk makan halal siy asal mau nyari aja pasti dapet, Mba😊. Dan toilet memang sungguh aduhai. Hahahaha. Ayo, kapan ke China nih?😉
LikeLike
Aku maju mundur gara2 soal toilet nih hehe
LikeLike
Hahahaha iya siy Non, problem banget kalau pingin ke toilet. Aku aja sampai irit minum biar ngga pipis melulu😂. Tapi China itu asik, dan aku kangen banget sama Xi’an😍
LikeLike
astaga toilet umumnya, yang lebih jorok dr orang kita, aku paling malas ke toilet umum kalau sdh bau
LikeLike
Dari dulu persoalan toilet mereka memang belum sepenuhnya tuntas. Tapi pas di Mutianyu aku nemu toilet yang cukup bersih☺
LikeLike
Waktu suami ke China memang blio cerita bahasa dan makanan jd faktor utama yang difikirkan bahkan pernah ia ditipu bosnya jika makanan itu halal pdhl itu daging b2 hehehe dan sehari2 ketika membeli sesuatu katanya org china susah bicara bahasa inggris akhirnya suami pake gerakan isyarat hehehe
makasih bnyk saran n tipsnya mb next klo aku kesana sedikitnya uda tau 😁
LikeLike
Duh itu keterlaluan juga ya, masa soal makan halal aja sampai ditipu. Kan beda urusannya😣. Tapi walau gitu aku tetep masih pingin ke China lagi. Eksplor kota lainnya.
LikeLike
Entah kenapa dari dulu aku gak tertarik ke China, Mbak. Ceritanya dan juga terutama kebersihannya yang parah bikin males ngebayanginnya. Hihihi. Dulu waktu masih kerja sempet disuruh bos ke China sendiri untuk urusan kerjaan. Aku langsung jawab ga mau wkwkwkwk.
Sekarang aku jadi penasaran, apakah China ada daya tarik yang mungkin aku belom tau? Share dong Mbak Molly 😊
LikeLike
Hahahaha berat urusannya kalau ngebayangin betapa joroknya di China ya, Mba Lia😂. Tapi tetep seru menurutku. Harus dibuktikan sendiri dateng ke sana.. hihi. Ntar aku share lagi tulisan soal China biar tertarik ya😉
LikeLike
Kawan di Medan sini yang cukup rutin ke China. Kebetulan jurnalis TV. Topik yang sering kami bicarain kalau dia kesana, harga tas kulit merek sana yang cukup murah. Maklum emak-emak, mb 😄😄
LikeLike
Hahahaha kalau soal belanja bisa kalap di sana, Dila. Dari mulai murah banget sampai mahal banget ada. Dan rata-rata kualitas barangnya udah bagus, terutama yang udah bisa nembus toko di mall😀
LikeLike
YEAAAAAY lengkaaap, suka banget sama postingan ini, karena China ini sudah menggelayut di hati setahun belakangan *alaaagh. Semoga semua tipsnya dapat aku praktikkan segera ya mbak. Kalo jadi, ntar aku nanya-nanya lagi boleh yaa 🙂
LikeLike
Kalau udah sampai menggelayut di hati artinya wajib disambangi, Kak. Hahahaha😂. Semoga bisa ke sana segera supaya ngga penasaran lagi. Kalau next mau tanya-tanya, monggo bangeeet, ya😉. Japri juga boleh.
LikeLike
menu makanan yg halalnya apa ya kak, yg recomended banget rasanya?
LikeLike
Kuliner halalnya banyak ragam siy. Salah satu yang recommended ya Roujiamo (chinese burger) dan Rou Chuai (sejenis kebab muslim).
LikeLike
walau belum pernah ke china, tapi artikelnya membantu sekali, mengulas masalah trus dikasih saran, bahkan saran sederhana seperti printout desinasi dalam aksara china gak terpikirkan olehku heehehehe
LikeLike
Ternyata bawa print out aksara China itu menolong sekali loh, Yog. Kalau nyasar tinggal tunjukin aja waktu nanya. Mereka biasanya tinggal tunjukin arahnya ke mana. Untuk percakapan sederhana bisa pakai Google Translate☺
LikeLike
TFS tipsnya mbak, kali aja ada jodoh bisa ke Cina suatu waktu nanti aamiin 😀
Btw mungkin yg kendala bahasa jg bisa diatasi dengan apliaksi bahasa juga kali ya 😀
Iya ya di Cina serba terbatas kalau mau gugling 😀
LikeLike
Semoga bisa segera ke China ya, Mba April. Beberapa kali aku pakai bantuan Google Translate untuk komunikasi. Ada yang berhasil, seringkali mereka juga bingung. Lah trus aku kudu piye. Hahahaha😂
LikeLike
kendala buat traveling ke China cuma di bahasa nya aja.. Bulan Desember ini mau coba solo backpacking lagi ke Beijing sekalian pingin ngerasain salju nya juga hahaha..
LikeLike
Betul itu, Bang. Kendala bahasa yang sering bikin orang maju-mundur mau ke sana😀. Wah asik mau ke Beijing lagi😍. Kata temen yang ke sana pas salju bulan Januari, dinginnya menggigit! Banyak angin soalnya.
LikeLike
Makasih kakak Molly, jadi berani ke China berbekal tips aman ke China ini.
LikeLike
Nanti bisa dipraktekin ya, Manda😀
LikeLike
wah.. sangat berguna sekali infonya… terutama yang kartu kredit dan makanan…
jadi pengen segera kesana.. hehehe…
LikeLike
Semoga segera kesampaian niat ke sana, ya😀
LikeLike
Winter di china memang keras yaa.. Aku ksana pas january, dan tidak ada salju, tapi suhunya luar biasa dingin krn anginnya yg kuat. Suhunya sndiri cm minus 5-7. Kalo di jepang, suhu segitu memang dingin tapi ga menusuk krn anginnya ga kuat.
Kalo yg toilet, sama mba.. Aku ga kuat k toilet di china.. Mndinga tahan deh drpd maksain pipis di sana -_-
LikeLike
Kata temenku yang ke Beijing pas Januari juga gitu, Mba. Winternya dingin parah! Untungnya aku pas musim gugur jadi adem udaranya. Dan toiletnya itu.. hmmm.. kalau masih bisa nahan mendingan ditahan aja. Hahahaha😂
LikeLike
Hallo,
Terimakasih sudah berbagi. Saya sudah sampai Tiongkok cuma belum sepenuhnya karena sangking luasnya ya. One day I’ll be back.
Salam,
Anna
LikeLike
Hai Mba Anna🙋♀️. Bener banget, rasanya masih banyak bagian dari Tiongkok yang pingin dieksplor, ya.
LikeLike
aku malah pengen ke sana lagi, mb…seperti ada yang memanggil-manggil di Forbidden City (syerem ga sih? hehehehe…).
masalah toilet nya untungnya aku ga ngalamin sih, waktu di toilet Forbidden City and Great Wall iya sih nggak kinclong banget tapi ngga ada ranjaunya dan nggak pesing.
LikeLike
Hahahaha serem ya berasa dipanggil-panggil😂. Wah beruntung itu ngga sempet nyiduk ranjau dalam toilet. Dan aku apes. Hahahaha😂
LikeLike
Mm.. Tapi aku tetap masih merasa seram pergi ke sana. Hahaha..
Terimakasih ya tipsnya. Berguna sekali 🙂
LikeLike
Ayo, nanti nyesel ngga sempat mencoba. Beijing dan Xi’an cantik banget!😀
LikeLike
menurutku masalah paling besar saat dichina adalah toiletnya, bisa aku tahan sampe balik ke hostel demi gak ke toilet umum. huhuhu
tapi biar begitu aku gak kapok kalau disuruh lagi ke china si,
LikeLike
Semuanya pada bilang memang toilet di sana jadi masalah tersendiri, ya😀. Untung aja aku ngga pernah sampai kebelet banget. Kalau bisa ditahan ya, tahan aja mendingan😂
LikeLike
Baca ini jadi kayak mau ke china aku mbk,amini ya hehe…
LikeLike
Aku meng-Aamiin-kan ya, Mba. Moga satu saat bisa nengok keindahan China😀
LikeLike
problemnya kalau travelling ke luar negeri ya itu kak kalau nggak bahasa ya makanan…awak ajak cakap Medan nggak ngerti pulak haha
LikeLike
Hahahaha iya betul tu. Cocoknya diajak cakap pake bahasa tarzan aja ya, kan😂
LikeLike
Noted nih kalau ada yg ingin ke China. Kapan ya bisa jalan2 ke Luar Negeri seperti, Mbak Molly..
LikeLike
Semoga bisa segera mencicipi trip ke luar negeri ya, Mas😉. Jangan lupa ajak-ajak aku😀.
LikeLike
Nggak kebayang traveling bawa rice cooker kak 😀
LikeLike
Bawa yg mini, Lim. Yang khusus traveling hahaha. Praktis dan hemat😂
LikeLike
Mbak Molly, Insya Allah Maret akhir kami mau ke Beijing, Xi’an & Shanghai,.. efek tiket promo…
Kepengen nih ngobrol ngobrol unt persiapan, bisa japri gak mbak? saya juga tinggal di Medan. kl memungkinkan tlng sy di contact di langkahkaki21@gmail.com
Tq Mbak…
LikeLike
Hai Mba Dina, salam kenal. Kalau mau tanya-tanya monggo kontak ke emailku aja, ya mymollymol@gmail.com
LikeLike
Nah, aku nggak habis pikir sih kenapa warga semaju Cina masih memiliki banyak warga yang nggak “behave” dalam urusan pertoiletan -____-
Ooohhh jadi kalau roaming pakai sim card Indonesia itu nggak kena pemblokiran ya? Thank you sarannya, mbak. Sebagai anak ahensi, aku harus stay connected 😀
LikeLike
Kayaknya urusan kebersihan memang masih peer untuk warga China, Mas. Dan itu memang banyak dikeluhkan wisatawan. Soal roaming memang sebaiknya pakai sim card Indonesia aja. Bebas pemblokiran. Aku tempo hari pakai paket data Intl Tsel 3+7 hari karena total 10 hari di China. Paket data itu nyawa banget soalnya hahaha. Kalau nyasar masih bisa akses google maps atau waze. Apalagi buat anak ahensi, ya😀.
LikeLiked by 1 person
bener banget mbak. Kalau perjalan kita lancar-lancar aja gak seru lagi buat diceritain. hihihi
LikeLike
Suka duka itu penting buat perjalanan. Pas bagian dukanya jadi cerita menarik buat diinget lagi dan dituliskan biar ngga lupa😀
LikeLike