Tahun 2017 yang Membahagiakan

Sudah sepantasnya aku mengucap syukur untuk perjalanan ngeblog di sepanjang tahun 2017. Tidak sempurna memang, tapi banyak sekali pelajaran yang aku dapat. Bukankah ilmu dan pengalaman itu adalah sesuatu yang tak ternilai harganya, kan?

Tahun 2017 yang Membahagiakan

Aku mengawali tahun dengan kondisi kesehatan yang kurang baik. Alergi kumat ditambah oleh flu yang  tak kunjung sembuh. Bikin malas mau ngapa-ngapain. Kepala cenat-cenut membuat aku lebih banyak istirahat saja di rumah. Minum obat dan vitamin serta tidak melakukan banyak aktifitas.

 

Kondisi tadi diperparah pula dengan sakitnya kucing-kucing kesayangan. Sebagiannya terkena virus Calici dan Panleukopenia. Virus yang sangat mematikan. Hingga nyaris setiap hari aku harus bolak-balik ke dokter hewan langganan untuk memeriksakan mereka. Capeknya jangan ditanya lagi. Belum lagi stress pelan-pelan muncul.

 

Lima ekor kucing kesayanganku tumbang satu persatu. Mati secara berturut-turut dalam waktu hanya dua minggu akibat virus ganas itu. Keadaan ini bikin aku frustasi dan menangis. Aku terpaksa melaluinya sendirian, sebab suami tengah berada di Jogjakarta untuk beberapa hari.

 

Awal yang tidak mengenakkan membuat semangat ngeblog jadi surut. Sampai akhirnya sebuah kabar membuatku kembali tersenyum. Pada tanggal 18 Januari aku dinyatakan sebagai salah satu pemenang Writing Challenge Competition yang diselenggarakan oleh Yukmakan.com dan Tourism Authority of Thailand.

Bangkok thailand
Blog Competition berhadiah jalan-jalan ke Bangkok dan Hua Hin
Tulisan kuliner di majalah
Tulisan yang membawaku ke Thailand juga dimuat di Majalah Yuk Makan

Lomba blog bertema kuliner dengan judul Perhentian Pecinta Hidangan Thailand berhasil membawaku menikmati hadiah jalan-jalan gratis ke Bangkok dan Hua Hin selama 4 hari 3 malam. Tuhan memang Maha Baik. Kesedihan hatiku telah digantikanNya dengan hadiah yang luar biasa. Ini adalah hadiah kompetisi blog nasional pertama yang aku ikuti! Perjalanan tersebut membuahkan tujuh oleh-oleh tulisan selama di Thailand yang sebagiannya bisa dibaca pada tautan di bawah, ya.

Berawal Dari Bangkok Hingga Menuju Khao Luang Cave

Terpikat di Cicada Market, Hua Hin Thailand

Sisi Lain Bangkok: Jim Thompson House & Museum dan Or Tor Kor Market

 

Kesenangan tadi ternyata masih berlanjut. Tepat pada 2nd Anniversary Blogger Medan di tanggal 12 Pebruari 2017, aku memperoleh penghargaan sebagai Blogger Wanita Ter-Hits versi Blogger Medan. Judulnya itu ngga nguatin banget, ya. Hahaha. Ini adalah bentuk apresiasi dari teman-teman blogger untukku. Menggenapi dua penghargaan sebelumnya yang sudah aku peroleh setahun lalu pada acara yang sama. Terima kasih, gaes!

Hadiah Blogger Terhits 2017
Award sebagai Blogger Wanita Terhits versi Blogger Medan

Tak lama kemudian aku juga mendapat kesempatan publikasi profil sebagai blogger di website Makan Halal Medan pada tanggal 17 Pebruari 2017. Tulisan yang publish ketika aku berada di ruang tunggu bandara Kuala Namu sesaat sebelum berangkat ke Jakarta. Padahal aku sama sekali tidak merasa hits!

 

Kegiatan ngeblog memang menyenangkan. Oleh karenanya aku ingin berbagi cerita dan sedikit pengetahuan tentang blog kepada teman-teman. Bukan karena merasa lebih pintar, namun menurutku ilmu dan pengalaman yang terperangkap hanya sebuah kesia-siaan bila tidak dibagi.

 

Keinginan tadi ternyata berbuah manis. Aku mendapat tawaran untuk ambil bagian sebagai salah seorang pembicara pada Seminar Nasional PIJAR  bertema Write to Speak di Fakultas Ilmu Komunikasi USU Medan, tanggal 31 Maret 2017.

Seminar Write to Speak
Menjadi salah satu pembicara di Seminar Nasional bertema” Write to Speak” (Captured by Andru Kosti)

Wow, sebuah kesempatan yang tidak boleh aku lewatkan. Tapi seketika aku merasa keder begitu tahu akan berada satu ‘panggung’ dengan Fiersa Besari, pemusik dan penulis buku yang terkenal! Usai acara kami masih dijamu oleh teman-teman panitia sembari ngobrol di Tip Top Restaurant.

Ngobrol asik di Tip Top Restaurant

Aku sangat menikmati semua hal yang aku peroleh dari menulis selama ini. Ngeblog memang tidak selamanya mudah. Terkadang rasa malas juga datang menghampiri. Membuat semangat ikut kendur. Tapi aku berusaha untuk bisa tetap menulis betapapun beratnya.

 

Di akhir April 2017 lagi-lagi aku memperoleh kesempatan baik, yakni menjadi salah satu juri pada sebuah perhelatan bergengsi. Acara Kartini Digital 2017 yang diselenggarakan oleh Telkomsel ditujukan untuk mencari wanita kreatif dan inspiratif di Sumatera yang memanfaatkan dunia teknologi. Adapun yang mengikuti proses seleksi bertahap adalah dari kategori blogger, selebgram, start-up, dan online shop.

 

Bersama dua orang juri lainnya, aku harus menyeleksi sejumlah peserta yang telah melalui seleksi awal dari pihak Telkomsel. Kami sempat meeting untuk membahas hal ini untuk kemudian melakukan penjurian dengan sistem online menggunakan perangkat komputer masing-masing.

 

Dibalik perasaan senang dan bangga, jujur sebetulnya aku merasa deg-degan sekali memikul tanggung jawab sebesar itu. Walau harus merelakan tidur larut malam, toh akhirnya proses pemilihan tadi berhasil diselesaikan. Hingga pada tanggal 22 April 2017 perhelatan puncak acara Kartini Digital 2017 di Grand Ballroom Adimulia Hotel Medan dapat terselenggara dengan baik dan menyerahkan penghargaan kepada tiga orang terpilih. Alhamdulillah Ya Allah. Rasanya lega sekali.

Menjadi salah satu juri di acara puncak Kartini Digital 2017 Competition

Aku cukup sering melihat teman-teman blogger yang mengikuti kompetisi blog. Tapi sampai saat ini aku masih maju-mundur setiap kali ingin berpartisipasi. Begitu juga saat mengetahui ada Storytelling Competiton yang diselenggarakan oleh Bank Sumut. Walau aku pernah bekerja selama empat tahun di industri perbankan rasanya kok malas banget menulis sesuatu terkait dengan tema keuangan. Hahaha… aneh, ya. Dan karena kebanyakan mikir, aku memutuskan untuk ikut menjelang deadline.

 

Menulis dengan terburu-buru dan tanpa persiapan membuat aku tidak yakin akan hasilnya. Makanya, saat diumumkan sebagai Pemenang ke-2, aku terkejut. Mungkin ini yang dinamakan rezeki tidak kemana. Aku sangat bersyukur bisa pulang membawa hadiah tabungan dari Bank Sumut.

Penyerahan hadiah sebagai juara ke-2 Storytelling Competition Bank Sumut

Sewaktu memasuki bulan Ramadhan, kegiatan ngeblog tidak berkurang sama sekali. Aku masih tetap menulis seperti biasa. Di bulan suci tersebut malah rezeki lebih banyak datang dibanding bulan sebelumnya.

 

Beberapa tulisan bersponsor termasuk mengikuti sebuah campaign dengan tema menarik ikut menambah penghasilanku sebagai blogger. Disamping itu undangan berbuka puasa dari sejumlah hotel di Medan dalam rangka memperkenalkan paket Ramadhan menjadi sebuah rezeki dalam bentuk lain.

Hadir memenuhi undangan icip-icip Buffet Menu Ramadhan dari Swiss-Bel Hotel Medan

Momen bulan suci selalu penuh berkah. Aku tak menolak saat diminta untuk berbagi sedikit pengetahuan tentang blogging pada acara Medan Super Gathering 2017 yang diselenggarakan oleh Komunitas Internet Marketers Medan. Belum lagi aku pulang dengan membawa beberapa produk dari sponsor acara. Alhamdulillah.

Sebagai salah seorang pembicara di acara Medan Super Gathering 2017

Masih di bulan Ramadhan, sebuah blog competition dari Herbadrink Sari Temulawak yang muncul di linimasa sedikit mengusikku. Kebetulan aku memang mengonsumsi minuman tersebut. Aku lantas mencoba peruntungan dengan mengikuti lombanya. Walau belum berhasil memenangkan tiga hadiah utama, bisa menjadi satu dari sepuluh orang Pemenang Favorit saja sudah surprised rasanya. Sekali lagi aku tetap bersyukur.

 

Nikmat yang kuperoleh selama tahun 2017 belum lagi habis. Pada akhir bulan Agustus lalu sebuah undangan Famtrip Lampung Krakatau Festival membawaku menjejakkan kaki di tanah Lampung. Sebuah mimpi yang kesampaian! Perasaanku campur aduk mendapat kesempatan baik ini, karena aku bisa bertemu dengan teman-teman baru lagi. Yakni para Travel blogger yang sudah menjelajahi banyak tempat indah di Indonesia maupun luar negeri.

Famtrip Lampung Krakatau Festival 2017 (Captured by Mas Indra Pradya)

Baca : Lampung, Mimpi yang Kesampaian!

Baca : Pengalaman Seru Mendaki Gunung Anak Krakatau

Di tengah semua rezeki yang diperoleh tadi, aku sempat didera jenuh menulis. Ide yang muncul beberapa kali gagal aku tuangkan ke dalam tulisan. Setiap mencoba menulis rasanya bukan tulisan seperti ini yang aku mau. Akhirnya aku hanya menumpuknya di dalam draft.

 

Karena terasa mengganggu, aku mulai mengeluh pada suami. Sesuatu yang sudah lama mengusik hati dan pikiran itupun tumpah. Yang aku ingat, ada malam-malam dimana aku hanya duduk mendengarkan pendapat suamiku. Beruntung ia paham kondisiku dan memberikan saran agar aku bisa keluar dari perasaan tidak enak tadi.

“Punya target itu baik. Supaya kita tau apa yang mau dicapai. Tapi hidup ngga harus selalu pakai target, kan? Kalau terlalu fokus sama target, kita lupa untuk menikmati prosesnya” ungkap suami.

“Molly udah sampai sejauh ini. Bayangkan aja, ngga banyak loh perempuan seusia Molly masih konsisten menulis di blog. Terutama di Medan. Belajarnya otodidak pula. Jangan bandingkan dengan mereka yang jauh lebih muda. Energi mereka masih full. Dinamika dan fokus hidupnya juga beda dengan kita yang usianya di atas empat puluh tahun” tambahnya lagi.

Dan masih banyak kata-kata menyejukkan yang keluar dari mulutnya.

 

Betul juga, pikirku. Akhirnya aku sadar bahwa di usiaku yang 43 tahun ini tak mungkin aku menyamakan ritme dengan yang masih berusia 20 an atau 30 an. Sepertinya aku sudah agak melenceng dari niat awal ngeblog. Beberapa kali aku merasakan beban sewaktu menulis. Membuat setiap kata yang mengalir terasa seperti memenuhi kewajiban saja. Kalau aku saja merasakan, pasti pembaca juga sama.

 

Aku lalu memilih untuk jeda menulis. Membiarkan diriku tidak lagi terpengaruh dengan sejumlah teman yang aktif menghasilkan tulisan baru di blognya setiap minggu. Tidak lagi kecewa kalau ternyata aku gagal memenuhi target yang kubuat sendiri. Biarlah, toh hidup itu dinamis. Tidak harus selalu bicara tentang obsesi dan pencapaian. Bukan pula tentang mengalahkan dan memenangkan.

 

Di sela waktu tadi aku justru memperbanyak membaca. Dan menemukan sejumlah kekuranganku dalam menulis selama ini. Tapi rasanya lebih senang begini, sebab aku punya kesempatan untuk belajar menulis lebih baik dari sebelumnya.

 

Aku juga menyortir beberapa undangan acara yang mampir. Bahkan aku absen pada sebagian acara yang melibatkan blogger. Alasannya karena jenuh. Aku tidak menemukan hal-hal yang bisa bikin bahagia selain cuma ketemu dengan teman-teman.

 

Bagiku, menghadiri sebuah undangan bukan semata-mata mengejar eksistensi agar terlihat ‘ada’. Apalagi sekedar supaya media sosial tetap update. Tapi aku butuh sesuatu yang lebih, yakni value. Hal ini yang akan membuatku bisa bertumbuh. Kalau rajin, mungkin satu saat aku bakal bahas soal value ini, ya. Hehehe.

 

Kembali ke urusan ngeblog, setiap kali akan mengikuti sebuah kompetisi blog aku selalu mengukur kemampuan dan minat terhadap lomba tersebut. Dan karena temanya cocok, aku mengikuti dua lomba blog bertema traveling di bulan Oktober. Sayangnya, sebuah lomba yang penulisannya kupersiapkan cukup matang ternyata harus berakhir zonk tanpa pengumuman pemenang karena sesuatu hal. Ya sudahlah, anggap saja latihan. Aku tidak terlalu kecewa dan enggan menyalahkan siapa-siapa.

 

Sesudahnya, satu lagi Kompetisi Blog Skyscanner yang aku ikuti dengan persiapan seadanya, justru membuat namaku masuk dalam jajaran 15 orang finalis untuk kategori voting. Wow, lagi-lagi aku surprised! Apalagi diantara nama-nama tadi terselip beberapa blogger kawakan yang sudah lama malang-melintang di dunia blogging. Ada terbersit ragu apakah aku bisa mendulang suara lebih banyak daripada mereka, mengingat pengalamanku sendiri masih minim dibandingkan nama-nama besar tadi.

Menjadi finalis Kompetisi Blog Skyscanner 2017

Sampai tiba waktu pengumuman, walaupun belum berhasil mengantongi hadiah namun kebahagiaanku tidak berkurang. Aku menerima hasilnya dengan lapang dada. Menjadi finalis saja sudah merupakan prestasi untukku sebagai orang yang baru kali ke-4 mengikuti lomba blog nasional.

 

Menjelang akhir tahun, aku diberi kesempatan baik untuk sharing seputar blogging dari FunLabs Indonesia. Tema “Kocek Tebal dari Digital” menjadi penutup manis yang bisa kucantumkan pada portofolio.

Foto bersama usai acara (Captured by Bang Agus Perdana)

Aku percaya, menulis dengan hati akan mendatangkan rezeki. Walau tidak termasuk blogger yang laris manis mendulang rezeki dari sponsored post sepanjang tahun, aku yakin bahwa ada tema tulisan tertentu yang memang serasi dengan blogger nya.

 

Bila ditawari menulis tema yang menarik, aku tentu tidak akan menyia-nyiakan. Aku pun selalu tertarik dengan campaign bertemakan Ibu, sebab aku bisa menulis sambil bernostalgia. Mengenang kembali kebersamaan dengan almarhumah Mama. Bersama 19 orang blogger terpilih lainnya, sebuah tulisan pada peringatan Hari Ibu menjadi sebuah kerjasama yang menyenangkan.

***

Tahun 2017 adalah tahun penuh warna. Banyak rezeki, kesempatan baik dan mimpi yang aku peroleh. Award dari komunitas Blogger Medan, jalan-jalan gratis ke Thailand dan penghasilan dari kompetisi blog, kesempatan menjadi pembicara bahkan juri lomba, menjadi peserta sebuah Famtrip Nasional, sekian banyak undangan kuliner dari hotel-hotel berbintang, mendapat rezeki lewat endorsement, serta beberapa sponsored post sungguh melengkapi kebahagiaan tahun ini. Bagaimana mungkin aku tidak SANGAT BERSYUKUR.

Undangan icip-icip menu di Sky Mansion Four Points Hotel Medan
Foto bareng di Suasana Restaurant Le Polonia Hotel Medan usai icip-icip menu untuk Acara Malam Tahun Baru

Selain itu, tahun 2017 juga menjadi tahun pembelajaran. Aku belajar mengatur mood dan emosi agar konsisten menulis. Mengelola waktu sebaik mungkin di tengah kerepotan menjadi ibu rumah tangga tanpa ART sambil mengurus kucing-kucing kesayangan.

 

Aku berusaha mengontrol diri supaya tidak terjebak dengan banyak keinginan. Belajar tidak latah ikut-ikutan karena melihat pencapaian orang lain maupun kebutuhan untuk dianggap hebat. Aku memutuskan untuk lebih selektif saja. Sebab ternyata tidak semua yang tampak ideal itu cocok untuk diri kita. Semoga aku bisa istiqomah, ya.

 

Liburan singkat berdua suami ke Penang baru-baru ini juga telah membuka pikiranku. Bahwa untuk bahagia itu jangan pernah mengikuti standar orang lain. Cukup membahagiakan diri dengan caramu. Karena bahagia sejati adalah yang kita ciptakan sendiri. Tidak selalu harus lewat pujian yang disampaikan oleh orang lain.

 

Alhamdulillah Ya Allah untuk segala karuniaMu. Terima kasih kepada semua yang telah memberikan kesempatan baik, rezeki, dan tetap mendukung kegiatan menulisku, ya. Semoga Tuhan membalasnya dengan pahala berlimpah. Aamiin.

Journal

Yuk, kita sambut tahun 2018 dengan lebih semangat. Lakukan hal positif yang membuat dirimu senang. Fokus, konsisten dan realistis saja. Tenangkan diri ini sambil tetap ikhtiar. Berdoa untuk yang terbaik dan biarkan Tuhan bekerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

40 thoughts on “Tahun 2017 yang Membahagiakan

  1. Pencapaian yang luar biasa mbak Molly 🙂 aku pun merasa tahun 2017 ini adalah tahun yang sangat laik aku syukuri, terutama dalam kegiatan ngeblog.

    Btw, sebelumnya, aku kira mbak Molly itu usianya paling banyak beda 3 tahun sama aku loh. Awet muda banget *mungkin karena sempat punya salon jadi paham soal perawatan diri ya. Eh jadi kaget sama fakta usianya di tulisan ini. ;D

    Sehat terus ya mbak. Semoga tahun depan bisa jumpa dengan mbak Molly. Syukur-syukur jalan bareng di undangan manaaa gitu hehe amiiin.

    Liked by 1 person

    • Alhamdulillah, aku bersyukur apapun yang didapat dan belum didapat tahun 2017 ini, Kak Yan. Toh aku ngeblog juga belum lama☺. Cita-cita sih pingin bisa punya buku sendiri seperti dirimu, Kak. Hahahaha… Aamiin. Karena punya buku adalah pencapaian tertinggi seorang penulis. Doakan aku, ya. Hihi😊.

      Soal umur iya nih, beberapa temen bilang surprised pas tau aku ternyata udah lumayan tua. Hahahaha😂. Pingin bilang makasih sama salonku dulu😀.

      Sama-sama Kak Yan, Aamiin. Semoga kita sehat terus dan bisa ketemu ya. Pingin banget lah bisa se-undangan trip bareng😍

      Like

  2. Wah bisa belajar nih mbak Molly,.
    Apa? Usia mu udah 43? Saya kira masih 30 an?
    Walaupun tulisannya panjang, tapi enak banget dibaca. Jujur saya juga suka menulis tuh begini, mengalir dan ga berat dibaca. 😊😊
    Selamat ya Mbak atas prestasinya.

    Like

    • Makasih Liza😘. Segini pun aku udah bersyukur banget. Masih belum apa-apa kalau dibanding temen-temen blogger lain. Hehehe. Yang penting tetap semangat! Sampai ketemu lain waktu, ya😉

      Like

    • Yang pasti tahun 2017 jadi awal mula Dila ngeblog, ya. Semangat terua buat nulisnya, bahagiakan diri sendiri. Yang pasti aku seneng bisa ketemu sama Dila tempo hari😀

      Like

  3. Alhamdulillah Mbo Molly, saya ikut senang sekali dan bahagia membaca tulisan ini. Aura penuh syukur dan bahagia terasa banget. Smoga di tahun depan, kebahagiaan ini tak berkurang tapi bertambah ya, mba. Saling mendoakan yang terbaik yaa

    Like

    • Atas apa yang sudah diperoleh ataupun belum, aku tetap bersyukur aja, Mba Alida. Dan tetap berusaha untuk jaga semangatnya😀. Mudah-mudahan tahun 2018 banyak bawa manfaat dan rezeki untuk kita ya. Saling mendoakan. Aamiin😊

      Like

  4. Alhamduliilah, prestasinya inspiratf sekali mbak Molly. Psst, ada satu lagi lho, meski saya ga rutin main ke mari, tapi saya adalah silent reader yg benar2 kaget waktu tau usia mbak sebenarnya. Saya kira masih di awal kepala 3 lho. Awet muda.

    Like

    • Alhamdulillah Mba, aku bersyukur aja untuk semuanya. Hehehe kenapa pada kaget ya, pas tau umurku segitu? Mungkin karena perawakanku juga mungil barangkali😂

      Like

    • Aamiin buat doanya ya, Mba Dita. Makasih😘. Sukses juga buat dirimu di tahun 2018 ini. Jangan lupa bahagia hehehe. Oya, kucing-kucing masih ada, Mba. Masih banyak walau sempat kehilangan beberapa nyawa tempo hari😊

      Like

  5. Aku merasa selama ini gak pernah all out dan fokus kalau mengikuti lomba. Pantas saja tidak pernah menang. Baca tulisan ini aku jadi terinspirasi sama Mbak Molly, supaya tahun 2018 ini bisa ikut lomba bergengsi dan memperasah kemampuan menulis dan skill pendukung lainnya.

    Siap menuju 2018! 🙂

    Like

    • Berarti peer tahun 2018 kudu lebih fokus kalau mau ikut lomba ya😀. Mba Lia sekarang fokus ke make up kayaknya, kan? Cocok menurutku, jadi tinggal diasah lagi aja. Semoga tahun 2018 ini banyak bawa rezeki dari ngeblog ya, Mba😉. Aamiin.

      Like

  6. Wah tahun 2017nya penuh dengan achievement ya, Mbak. Semoga aku bisa kayak dirimu di 2018 ini ya yang bisa menginspirasi orang lain. Dan semoga 2018mu juga makin sukses dan penuh prestasi ya.

    Liked by 1 person

    • Makasih ya, Tiwi😘. Jaga semangat! Hehehe. Kucing-kucingku kena virus karena sanitasi dan penyebaran di udara. Apalagi memang ngga divaksin, jadi makin rentan. Kalau masuk musim hujan harus ekstra hati-hati, karena banyak kasus dari virus ini.

      Like

    • Alhamdulillah, Mba. Aku bersyukur banget dengan semuanya. Aku selalu ingat kata-kata suami itu, dan semoga di tahun 2018 lebih semangat dan banyak memberi manfaat☺.

      Like

  7. Kamu memang pantas menang sih mba 🙂 .. Salah satu blog yg aku jadiin pembelajaran juga, dari cara menulisnya, hasil fotonya, itu termasuk blog mu. Pengen supaya blogku nanti bisa ttp konsisten, hasil tulisan dan foto makin bagus, supaya ttp diinget orang :). Ga muluk2 menang lomba deh.. Aku memang jrg ikut kalo itu

    Liked by 1 person

    • Wah aku tersanjung dipuji😍😘. Makasih, Mba Fan. Aku masih terus belajar dan memperbaiki tulisan. Kadang malu juga kalau nulisnya mbulet hahahaha😂. Yang penting kita tetep konsisten ya, Mba. Kayak blog Mba Fanny kan ada ciri khasnya. Susah bilang siy, tapi aku bisa ngenalin dari gaya nulisnya. Semangaaaat!😀

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.