Melepas Penat ke Yogyakarta

Sudah sekitar dua bulan terakhir ini aku seperti kehilangan mood dan energi untuk menulis blog. Yang aku rasa hanya capek dan capek aja. Ide untuk bahan ngeblog terkadang muncul, tapi selanjutnya cuma berakhir jadi wacana. Ujungnya aku batal menulis!

Setelah dipikir-pikir sepertinya aku mengalami gejala mirip burnout syndrome, yakni kondisi kelelahan tubuh secara fisik dan mental. Sehingga sesuatu yang biasanya dengan mudah bisa dilakukan, justru terasa sulit.

Salah satu faktor penyebab kelelahan itu adalah aku harus mengurus sendiri kucing-kucing peliharaanku yang jumlahnya banyak. Belum lagi beberapa waktu lalu aku terpaksa bolak-balik ke dokter hewan untuk membawa yang tengah sakit parah lalu mengurus intensif di rumah. Bukan cuma seekor tapi beberapa ekor yang bergantian sakit.

Aku memang hanya tinggal berdua dengan suami. Sebagian besar pekerjaan di rumahΒ  tentu kulakukan sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. Kami berdua sudah memutuskan untuk mengurus segala sesuatunya bersama. Apalagi sejak peristiwa yang menimpa kedua orang tua pada tahun 2015 silam, jujur aku merasa was-was bila ada orang lain yang masuk ke dalam rumah untuk bekerja sekalipun paruh waktu.

Selain itu, secara kebetulan dalam waktu bersamaan aku menerima beberapa pekerjaan tulisan bersponsor di blog. Di tengah keruwetan dengan urusan domestik aku tetap harus menyelesaikan tulisan-tulisan tadi. Kebayang kan, kalau badan lagi letih dan otak sedang mumet pasti sulit melakukan pekerjaan kreatif seperti menulis. Belum lagi harus memenuhi permintaan klien yang berubah-ubah. Sungguh menguras energi dan emosi!

Di tengah kondisi kepala yang mulai panas, terlintas keinginan untuk melepas penat lewat liburan singkat. Aku butuh refreshing. Meski biasanya aku memilih kota Bandung untuk berlibur sambil bernostalgia mengenang masa kuliah dulu, tapi kali ini aku ingin pergi ke destinasi yang berbeda.

Pada suatu malam aku bertanya pada suami,“Bang, gimana kalau Molly liburan sendiri ke Yogya?”

Suamiku tau persis betapa aku sudah bekerja cukup keras selama hampir dua bulan terakhir. Nyaris setiap waktu ia pun mendengar omelan dan luapan kekesalanku soal pengalaman kali ini bekerja sama dengan pihak yang tidak profesional. Dengan alasan itu ia langsung memberi izin agar aku secepatnya merealisasikan keinginan tadi.

Aku kemudian teringat pada kucing-kucing kesayanganku.

“Nikmati aja liburannya nanti, Mol. Soal kucing ngga usah dipikirin, nanti Babang yang urus” kata suami.

Nyesss… hatiku langsung tenang.

Di tengah keinginan mewujudkan rencana liburan singkat tadi, aku masih berusaha menyelesaikan utang tulisan. Jujur kali ini aku merasa blunder karena mengambil sebuah tawaran pekerjaan yang akhirnya justru menjadi beban. Ibarat kanker, ia pelan-pelan menggerogoti kebahagiaanku. Tapi sudahlah, ini jadi pelajaran berharga supaya ke depan aku lebih selektif lagi.

Suamiku berpesan sebelum aku berangkat. “Begitu sampai di Yogya lupakan semua kerjaan itu, Mol. Jangan sampai liburan yang pakai biaya sendiri ini terganggu”, ujarnya setelah aku berhasil memesan tiket pesawat dan hotel.

Semoga bisa ya, Bang. Kita lihat aja nanti bagaimana.

Di detik-detik terakhir menjelang hari keberangkatan, aku akhirnya urung memasukkan laptop ke dalam barang bawaan. Niatku adalah ingin benar-benar menikmati liburan tanpa gangguan apa-apa.

***

Di hari keberangkatan tanggal 9 Mei 2018, sedari subuh aku sudah membereskan urusan rumah termasuk mengurus keperluan kucing-kucing kesayangan. Mereka akan aku titip jaga pada suami untuk lima hari ke depan.

Kembali kupandangi wajah mereka satu persatu. Betapa pun lelah dan kesalnya menghadapi tingkah laku kucing-kucing tadi, aku tetap sedih saat harus meninggalkannya walau hanya sebentar. Untung saja kondisi kesehatan mereka telah membaik. Kucing yang sakit tempo hari juga sudah mulai sembuh.

“Sehat-sehat ya, Nak. Jangan nakal, kasian nanti Papi repot” pesanku sambil menggendong salah satu dari mereka.

“Udah ngga ada yang tinggal lagi kan, Mol?” tanya suami sebelum mengunci pintu rumah. “Ngga Bang, semua udah lengkap” jawabku singkat.

Seperti biasa ia akan mengantarkanku langsung menuju bandara Kualanamu dan sudah izin untuk telat masuk ke kantor.

Hujan deras terus mengguyur sepanjang perjalanan. Untung saja tak ada kemacetan yang berarti. Lagipula kami sengaja berangkat lebih awal untuk mengantisipasi kondisi lalu lintas yang susah diprediksi saat hujan.

Sebelum memasuki area bandara, kami sempat mampir ke D’Raja Coffee Hub Kualanamu untuk duduk nongkrong menikmati sarapan yang ke-2. Setelahnya mobil kembali melaju menuju bandara.

Rintik hujan masih membasahi jalan. Udara terasa lebih sejuk karena embusan angin. Aku langsung mengenakan cardigan untuk sedikit menghangatkan tubuh. Suasana di bandara pagi ini tampak lumayan ramai. Aku menggeret koperku menuju wrapping area sebelum ke check in counter.

Berangkat ke Yogyakarta

Penerbangan ke Yogyakarta menggunakan pesawat Citilink QG 780 akan bertolak pada pukul 12.00 Wib nanti. Walau waktu terbang harus ditempuh selama 2,5 jam, setidaknya aku merasa nyaman dengan penerbangan langsung tanpa transit ini. Aku berharap bisa beristirahat nantinya.

Menjelang penerbangan ke Yogyakarta

Menjelang waktu untuk masuk ke ruang tunggu, aku mencium tangan suami dan memeluknya untuk pamit. Semoga kami bisa berlibur bersama pada perjalanan berikutnya. Ada Aamiin?

Saat menanti di ruang tunggu, tak sengaja aku menyaksikan satu keluarga yang hendak berangkat. Sepasang suami istri membawa tiga orang anak perempuan. Persis seperti ketika Papa Mama dulu sering membawa kami anak-anaknya untuk berlibur.

Entah mengapa ingatanku melayang pada kedua orang tuaku yang sudah tiada. Aku rindu mereka, terutama menjelang Ramadan seperti ini. Tapi hatiku merasa lega karena sudah menyempatkan ziarah ke makam mereka pada hari Minggu sebelumnya.

“Bang, udah boarding ya” aku menelepon suami usai mendengar panggilan untuk masuk ke pesawat.

Yogya, I`m coming!

Masuk ke dalam pesawat

Penerbangan menuju Yogyakarta dengan Citilink

 

32 thoughts on “Melepas Penat ke Yogyakarta

  1. Aku pernah terjebak juga di situasi yang sama mbak. Harus melaksanakan kewajiban tapi akunya jadi stress dan nilai yang kuterima jadi semakin gak berarti. Ingin rasanya bilang, “maaf gak jadi aja ya” tapi kan ya gak bisa begitu hiks.

    Makanya sekarang aku makin ketat. Bukan gak suka uang haha, tapi mesti diperhitungkan matang-matang. Btw, amiiin, semoga kelak bisa liburan berdua sama babang. Ke Palembang, mungkin? πŸ™‚

    Liked by 1 person

    • Bener banget, Kak Yan. Aku juga sampai stress gara-gara kerjaan yang satu ituπŸ˜•. Lelah menghadapi keinginan klien yang berubah terus dan waktu pengerjaan sampai molor panjang tiada akhir sampai sekarang. Duh, curhat deh. Tapi memang iya, selektif pasti lebih baik ya. Aku belajar dari pengalaman tadi😊. Oh ya, Palembang udah lama masuk dalam list-ku, loh. Pingin sekali ke sana. Mudah-mudahan ada langkah dan rezeki ya. Sekalian meetup dong heheheπŸ˜‰. Aamiin.

      Like

  2. Hi mbak Molly salam kenal, aku Miki. Btw, pengalaman β€œkerjaan” yang itu dibikinin artikelnya dong mbak…seputar tips-tips gitu. Soalnya aku penasaran hehee. Ditunggu lanjutan cerita Jogja nya yaa mbak Molly πŸ™‚

    Like

    • Salam kenal juga, Miki. Wah aku surprised karena ditanyain pengalaman “kerjaan” itu hahahaπŸ˜‚. Kira-kira tips kayak apa yang asik buat dijadiin artikel, ya? Semoga bisa kutulis😊

      Like

      • Wkwkk…seriusan aku penasaran sama pengalamannya mbak Molly. Soalnya aku sendiri juga ada pengalaman pertama kurang mengenakkan mbak, dan itu udah terjadi pas diawal pula. Emm..tips apa yaa. Mungkin semacam beberapa hal yang perlu diperhatikan blogger sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan sponsor. Misalnya seperti itu. Gokil gak sih hahaa. Kan mbak udah cukup berpengalaman, jadi lebih mudah untuk berbagi ke dalam sebuah tulisan πŸ™‚

        Liked by 1 person

        • Hahahahaha ya ampuuun kalau bisa curhat ini udah tumpah loh, MikπŸ˜‚. Idenya kece nih, coba deh ntar aku tulis berdasarkan pengalaman pribadiku aja, ya. Nulis gini deg-degan juga, khawatir ngga bakal dapet job lagi. WkwkwkwkwkπŸ˜‚

          Like

    • Hahahaha tapi aku senang loh, apalagi dengar cerita soal Nusakambangan ituπŸ˜€. Ayo dong main ke Medan, tak tunggu kedatanganmu, yaπŸ˜‰

      Like

    • Iya dan aku senaaaang bisa jumpa sama Ima dan temen-temen semua. Makasih udah menyempatkan waktu, ya😘. Doain aku bisa mampir ke Yogya lagi, belum puas ngubek-ngubeknya karena pergi tanpa rencana apa-apa hahahaπŸ˜‚. Sampai jumpa lagi kesayangaaaan😍😘

      Like

    • Moga abis lebaran bisa berlibur ya, Bang. Awalnya aku juga gitu niatnya. Tapi ternyata udah ngga ketahan lagi suntuknya hahahaπŸ˜‚. Ini udah balik ke Medan lagi.

      Like

  3. setelah baca tulisan ini, kayaknya aku sadar kak sepertinya aku juga mengalami burnout syndrome, bayangin aja ga semangat kerja, bawaannya pengen resign. Memang aku ga pernah liburan kemanapun sih. Dari tes yang kuambil di kemenkes aku kena depresi ringan, tapi sudah di nilai ambang atas. artinya hampir2 depresi berat.

    Yah, sepertinya aku juga akan liburan, karena lebaran sebentar lagi, aku ambil hampir 3 minggu rehat bareng keluarga. Rencananya juga ga akan bawa laptop untuk ngeblog. Yahh menikmati total perjalnan nantinya.

    Sehat-sehat terus ya kak,,

    Eh kak, btw beneran babang manggilnya “Mol”, hehe ga manggil sayang, cantik, atau bidadariku gitu? kwkwkw

    Like

    • Iya kuliat dirimu asik kerja tapi kok ngga ada liburan gitu, Sab. Kalau aku udah lama stress barangkali kalau ngga sempet berliburπŸ˜€. Ambil waktu buat cuti, trus jalan-jalan untuk refreshing. Tapi pure liburan dan menikmati momennya tanpa direcoki kerjaan/ngeblog. Btw memang dari dulu Babang manggil aku kek gitu, nama doang. Aneh malahan kalo tetiba dipanggil ‘sayang’. WkwkwkwkπŸ˜‚

      Like

  4. Mbak kok sama sih aku juga lagi males banget nulis huhuhuhu… terkadang banyak jalan atau kulineran malah aku nggak ada mood nulis. Aku malah lagi bingung ngepush semangat nulis lagi. Mungkin kayak mba mollyta gitu ya harus traveling cari inspirasi πŸ™‚

    Like

    • Profesi blogger seperti kita gini kayaknya memang rentan stress dan jenuh kalau nulis mulu tapi ngga sempat refreshing, Mba. Apalagi kalau memang terbiasa traveling kayak Mba Fika, pasti abis ngetrip nanti bisa dapat energi baru, deh. Nikmati aja liburannya dan ngga mikir lain-lainπŸ˜€

      Like

  5. wah, terjebak di kondisi seperti yang kak Molly ceritakan itu emng gak enak banget.
    dan traveling memang salah satu obat yang paling ampuh hihi

    walau aku belum pernah berani traveling sendiri, jadi seenggaknya aku berdua dengan teman (yang senasib).
    gimana cerita selama di Jogja Mbak? Boleh share pengalaman menariknya ya πŸ™‚

    salam kenal, Liana πŸ™‚

    Like

  6. Waaaa, Mbaak Mollyyy πŸ˜€

    Saya lihat dong postingan beberapa blogger Jogja sedang meetup dengan Mbak Mol akhirnya wgwgw. Blogger legenda semuaaaah buset kereeen πŸ˜€

    Like

    • Iya Feb, pas banget bisa meet up sama temen-temen blogger Yogya dan beberapa yang kebetulan lagi main juga ke sana. Aku senaaaang!πŸ˜€. Harusnya ketemu juga sama dirimu, ya😊

      Like

        • Iya Feb, blogger kawakan semuaπŸ˜‚. Apalah daku cuma pemain pemula kalau dibandingkan mereka. Aku kontak ke Kak Indah siy awalnya. Baru abis itu Ima. Janjian dan akhirnya bisa ketemu segitu rame. Senang!πŸ˜€. Next kalau ke Yogya semoga bisa meet up denganmu. Jangan kabur, ya. WkwkwkwkπŸ˜‚

          Liked by 1 person

          • Hahaha yaa samaaa, Mbaaak :’ Apalah arti blogger-blogger baru seperti kita ini wggww. Etapi Alhamdulillahnya, mereka welcome sih yaaa πŸ˜€

            Waaaa, mbak Indah sama Mbak Ima Satrianto ya? Namaaa legendaaaa Kumpulan Emak Blogger ituuuu πŸ˜€ wgwgw. Kereeeen ehehe.

            Aamiin, Mbak πŸ˜€

            Tidak akan kabur dong πŸ˜€ ehehe

            Liked by 1 person

            • Mereka baik dan ramah semua. Kusenang! Jadi berasa diterima dengan baikπŸ˜€. Iya Feb, Kak Indah dan Ima yang mempelopori pertemuan dengan teman-teman kemarin. Alhamdulillah bisa silaturrahim. Mumpung masih sehat, kan? HeheheπŸ˜€

              Liked by 1 person

  7. Tulisannya enak dibaca…

    Jogja..Jogja..Jogja…

    Udah seperti kampung halaman kedua ku, jadi kangen maen ke Jogja lagi..

    Buanyak banget cerita dan kenangan manis di Jogja yg sukar dilupakan..

    I miss u Jogja..πŸ™Œ

    Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.