Berkah Ramadan bisa datang dalam bentuk apapun. Salah satunya adalah undangan berbuka puasa dari JW Marriott Hotel Medan bersama teman-teman media dan instagramers, yang berbuah pada keberuntungan lain. Pada Ramadan hari ke-2 tanggal 18 Mei 2018 yang bertepatan dengan Jum`at, aku hadir di Marriott Cafe untuk memenuhi undangan tersebut.

Layaknya hotel berbintang, JW Marriott Hotel Medan selalu menyiapkan konsep yang menarik. Dengan mengusung Mystical Ramadan a la Morocco, aku menyaksikan betapa tema tersebut merepresentasikan keindahan arsitektur Maroko. Ini tentu membuat pengalaman berbuka puasa di all-day-dining restaurant Marriott Cafe menjadi istimewa.

 

Para pengunjung tak hanya dibuat terpesona oleh sajian beragam menu pilihan, namun mata juga dimanjakan dengan berbagai dekorasi khas Ramadan yang sangat cantik.

 

Mystical Iftar Buffet menyuguhkan aneka takjil dan sajian berbuka puasa dari berbagai cita rasa kuliner di dunia. Dan aku selalu puas setiap kali menikmati hidangan di sana. Pilihan menunya begitu bervariasi dan membuat penasaran mana yang ingin dicicipi lebih dulu.

 

Berkat undangan berbuka puasa itulah aku berhasil memenangkan Lomba Foto Instagram dan mendapatkan sebuah voucher menginap 1 malam di Deluxe Room selama Ramadan. Alhamdulillah, ini benar-benar berkah namanya.

 

Karena voucher tersebut berlaku khusus saat Ramadan saja, maka aku dan suami memilih untuk menginap di hampir penghujung bulan suci. Akhir minggu menjadi pilihan kami berdua sebab suamiku juga telah mendapatkan libur jelang Lebaran.

 

Menikmati Staycation di akhir minggu

Lalu lintas di akhir minggu yang biasanya padat terlihat lengang pada hari Sabtu tanggal 9 Juni 2018. Mungkin orang-orang sudah mulai mudik atau berlibur ke luar kota. Hingga jarak tempuh dari rumah menuju hotel yang cukup jauh tak membuat kami terjebak macet.

 

Usai memarkirkan mobil di gedung parkir, kami menuju lobby untuk melakukan check-in. Dekorasi indah dengan nuansa Timur Tengah hadir di tengah-tengah ruangan menyemarakkan suasana Ramadan tahun ini.

Salah satu yang aku suka dari hotel ini adalah langit-langit yang tinggi dan memberikan kesan lega. Sebuah tangga ulir berkarpet di salah satu sisinya menjadi pemanis ruang. Walau bukan sebuah partisi namun letaknya seolah memisahkan antara ruang lobby dengan The Lounge yang berada di sebelahnya.

Begitu tiba di front desk, aku langsung dilayani dengan ramah dan sigap oleh staf yang bertugas. Prosesnya begitu mudah dan tak memakan waktu lama. Hanya perlu menunjukkan bukti email yang aku terima dari pihak hotel berikut tanda pengenal.

JW Marriott Hotel Medan memiliki tujuh tipe kamar. Ada Deluxe Room, Business Room, Executive Room, Executive Deluxe Room, Junior Suite, Ambassador Suite, dan Presidential Suite.

 

Sesuai dengan hadiah voucher maka aku seharusnya mendapatkan Deluxe Room. Namun agaknya Ramadan memang membawa berkah tersendiri. Deluxe Room tadi akhirnya justru di-upgrade ke Executive Deluxe.  Tak cuma itu, kebahagiaan makin bertambah saat aku tau bahwa kamar ini memiliki view nyaris 360º! Wow rasanya jadi ngga sabar ingin segera melihat.

 

“Ibu Mollyta besok akan sahur atau sarapan? Ingin dibangunkan menggunakan wake-up call?” tanya staf yang melayani sambil tersenyum.

“Besok saya sahur dan tolong wake-up call nya untuk jam 3 pagi, ya” jawabku padanya.

 

Kamar Executive Deluxe nan cantik

Usai meletakkan deposit sebesar Rp 500.000, aku diberikan keycard dan diantar menuju lift oleh seorang staf  lainnya. Kamar kami berada di lantai 23. Aku senang sekali mendapatkan kamar yang berada di lantai tinggi seperti ini. Pasti pemandangannya ciamik.

Sewaktu membuka pintu kamar, aku langsung berdecak kagum. Kamar seluas 65m² yang terletak di sudut dengan jendela floor-to-ceiling itu benar-benar menyuguhkan pemandangan lepas ke segala penjuru kota. Lapisan tirai tipisnya menghalau limpahan cahaya yang bisa membuat mata silau. Kalau ingin lebih adem lagi, tinggal menutup tirai di sebagian sisi dengan menggunakan remote control. Praktis!

 

Perpaduan unsur kayu pada seluruh furniture dan lantai berkarpet dengan corak menarik memberikan kesan hangat. Standing lamp pada sudut ruang dan sorot lampu di ceilings yang ramah mata menjadikan kamar ini tak kehilangan aura untuk membuatnya sebagai area peristirahatan.

Dua buah nakas di samping kasur ditambah dua meja console mini yang menempel ke dinding bisa dimanfaatkan untuk meletakkan barang-barang kecil agar mudah dijangkau. Sebuah alarm clock serta Al Qur`an dan Bible yang berada dalam salah satu laci nakas seolah mengingatkan kita agar tak lupa beribadah.

 

Kamar cantik ini juga dilengkapi dengan sebuah kursi dan meja berikut electrical outlet untuk keperluan pekerjaan. Kebahagiaan sederhana selanjutnya adalah saat aku mendapati jaringan WiFi yang super kencang. Duduk di sofa maupun bersantai di atas kasur sambil browsing adalah salah satu cara tetap terhubung dengan aktifitas dunia maya, toh?

 

Televisi LED menyajikan aneka siaran hiburan dari tv cable untuk menemani waktu istirahat kami siang itu. Maklum saja karena bertepatan dengan bulan Ramadan tentu tak banyak aktifitas yang dapat dilakukan saat menginap di hotel, kan?

Godaan kecil di kamar ini adalah tersedianya Local Delicacies berupa Kue Bawang, Dodol, dan Teng Teng, aneka snack di salah satu laci dekat rak tv, dan tentu saja Mini Bar. Begitu pun dengan Coffee and Tea Maker. Agaknya aku harus sabar menunggu azan maghrib berkumandang nanti.

Bukan kamar hotel idaman namanya bila belum menyediakan safety box, setrika lengkap dengan ironing board dan sebuah timbangan badan digital. Beruntung tipe kamar yang kami inapi menyediakan fasilitas tadi di dalam lemari pakaian. Komplit banget, ya.

Bila berkesempatan menginap di hotel berbintang 5 seperti kali ini, aku selalu merasa penasaran seperti apa penampakan kamar mandinya. Luas dan lega, itu sudah pasti.

 

Dan kali ini aku ingin memekik saking girangnya melihat Shower Box dan Bathtub yang terletak berdampingan. Istimewanya lagi, saat tirai otomatis dibuka menggunakan remote, terlihatlah pemandangan kota dari ketinggian lantai 23 ini. Aih, aku langsung menghayal bisa memanfaatkan waktu mandi dengan lebih syahdu!

Menjelang sore, aku dan suami keluar sejenak dari hotel sekalian berbuka puasa di luar. Lagipula aku tetap harus pulang sebentar ke rumah untuk mengurus kucing-kucing peliharaanku dan memastikan mereka dalam keadaan baik serta tersedianya makanan minuman. Maklum saja, selama ini aku yang mengurusnya seorang diri sambil sesekali dibantu oleh suami.

 

Saat kembali lagi ke hotel, kami menikmati waktu bersantai dalam suasana yang berbeda. Bedding bersih nan empuk menjadi pengantar istirahat hingga waktu untuk sahur tiba. Selamat malam, semua.

 

Menikmati sahur di Marriott Cafe

Wake-up call membangunkanku dari peraduan. Jujur rasanya malas sekali beranjak dari tempat tidur King Size ini. Meski waktu tidurku hanya sebentar, namun terasa berkualitas karena ditunjang oleh suasana kamar dan bedding terbaik yang menyangga kepala serta tubuh.

 

Sepuluh menit kemudian kami telah sampai di Marriott Cafe di lantai lobby untuk menikmati santap sahur. Di luar masih sangat gelap dan terlihat tak banyak tamu yang sedang mencicipi menu buffet khusus sahur yang tersedia sejak pukul 03.00 Wib.

Walau pilihan menunya tak selengkap saat buffet breakfast maupun berbuka puasa, namun sudah cukup untuk membuat lambung bahagia dengan makanan yang dimasak khusus oleh Chef andal hotel ini.

 

Ada nasi goreng maupun nasi putih dengan berbagai lauk yang menggugah selera. Selain itu tersedia pula bubur ayam, aneka roti, teh, kopi, dan beberapa jenis minuman dingin lainnya. Dari segi rasa tentu tak perlu diragukan lagi mengingat hotel ini selalu mengutamakan kepuasan selera.

Menginap di hotel saat Ramadan tak mensyaratkan untuk bangun awal. Padahal pagi-pagi rasanya ingin menikmati renang di pool-nya yang cantik. Tapi karena kami sedang berpuasa tentu niat itu harus ditangguhkan. Daripada ngga sengaja menelan air kolam, kan? Hahaha.

 

Cuaca pagi menjelang siang lumayan terik begitu membuka tirai jendela kamar. Sebagaimana biasa, kami berfoto-foto sejenak sebelum bersiap meninggalkan hotel untuk check out.

***

Sebagai pasangan yang cukup lama tak berlibur berdua, staycation kali ini telah mengobati kerinduan kami. Menginap satu malam di kamar Executive Deluxe lantai 23 JW Marriott Hotel Medan saat Ramadan mungkin rasanya belum cukup, tapi aku sangat bersyukur karena sudah merasakan layanan terbaik dari hotel ini.

 

Dimulai dari mencicipi hidangan berbuka puasa, menginap hingga menikmati makan sahur di hotel tentu sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Dan membuat senyumku kembali mengembang.

 

Memang Allah SWT Maha Adil, ya. Usai diberikanNya masa-masa sulit saat harus berjibaku mengurus lima ekor anak kucingku yang sakit parah dan akhirnya menyerah jua karena virus Panleukopenia, agaknya ini jadi salah satu stress healing-ku menjelang Lebaran. Ya, karena kita tak pernah tau kapan sedih atau bahagia itu hadir.

Meski tak dapat merasakan seluruh fasilitas yang ada di JW Marriott Hotel Medan karena keterbatasan, aku tetap merasa senang dan puas karena sudah menikmati momen istirahat yang berkualitas. Thank you for the hospitality. Saatnya kembali ke rumah dengan tubuh dan pikiran yang lebih fresh!

 

*Note : Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi menginap 1 malam dan bukan merupakan sponsored post.

 

JW Marriott Hotel Medan

Jalan Putri Hijau No.10

Medan, 20111 Indonesia

Ph. +62 614553333