5 Langkah Menulis Cerita Perjalanan bagi Travel Blogger

Zaman sekarang semua orang dapat melakukan perjalanan. Yang berbujet minim pun sanggup menjelajahi destinasi-destinasi cantik. Namun tidak semua pejalan tadi bersedia menuliskan kembali kisahnya dengan berbagai alasan. Ada yang enggan, ada pula yang bingung bagaimana cara menuliskannya. Padahal menulis cerita perjalanan tak sesulit yang dibayangkan. Hanya butuh keinginan untuk belajar dan semangat berbagi yang tinggi.

Travel blogger Indonesia

Aku sendiri sudah melakukan perjalanan sejak masih kecil. Dahulu kedua orang tuaku sering mengajak kami anak-anaknya untuk berlibur. Membuat kami terbiasa menyaksikan keindahan lewat acara jalan-jalan bersama keluarga.

Kenangan perjalanan masa kecil tadi terekam manis lewat foto-foto perjalanan yang banyak jumlahnya. Dan sesekali aku masih membuka-buka lagi album foto kenangan itu.

Setelah dewasa, aku mendapat pemahaman baru. Nyatanya, foto-foto tersebut tak mampu menceritakan secara detail apa yang terjadi saat itu. Juga tidak sanggup menjelaskan perasaan ketika melakukan sebuah perjalanan. Pada kurun waktu tertentu realitanya banyak memori yang tergerus karena keterbatasan daya ingat.

Oleh sebab itu, ketika memutuskan menekuni dunia blogging, aku ingin menuliskan kembali sebagian besar cerita perjalanan yang kulakoni beberapa tahun terakhir.

“Kak, gimana sih cara nulis cerita perjalanan? Apa yang perlu diperhatikan?”

Cukup sering aku mendapat pertanyaan dari teman-teman perihal menulis, salah satunya tentang kisah perjalanan. Menurutku ada hal-hal yang patut diperhatikan saat menulis cerita perjalanan. Percayalah, setiap orang mampu menulis. Tetapi tidak semuanya bisa menghasilkan sebuah tulisan perjalanan yang mumpuni.

1. Pahami pengertian menulis

Menulis sama mudahnya dengan bercerita atau mengobrol. Artinya, bagaimana cara dan gaya kita berkomunikasi dengan orang lain, seperti itulah yang dituangkan ke dalam tulisan.

Ingin menulis dengan gaya santai dan akrab, silakan. Lebih suka dengan gaya bertutur semi formal ya, monggo. Sesuaikan saja dengan karakter masing-masing.

Tips menulis cerita perjalanan di blog

Yang perlu diperhatikan adalah orang suka bila diberi cerita, bukan sekadar diberitahu. Menulis cerita perjalanan berarti kita sedang mendongengkan pengalaman dan rasa kepada orang lain melampaui ruang dan waktu. Maka dari itu, sebaiknya menulislah dengan jujur dan tidak melebih-lebihkan dalam memaparkan kisah.

2. Sajikan konten yang bermanfaat

Setiap orang tentu memiliki pengalaman pribadi yang berbeda-beda. Kisah perjalanan yang seru, unik, atau menyebalkan sekalipun adalah bahan mentah yang bisa diolah menjadi sebuah konten menarik.

Tuangkan cerita tersebut dengan cara yang tepat. Usahakan agar pembaca tidak hanya berpikir dan memahami, namun turut merasakan. Tulisan perjalanan akan lebih hidup bila kita menuliskannya dengan sepenuh hati dan dibuat dengan sungguh-sungguh. Bukan tulisan asal jadi dan tidak memiliki kedalaman makna.

Cara menulis cerita perjalanan di blog

Perlu diperhatikan pula agar kita bukan hanya bercerita, tapi memberi tulisan yang mengandung unsur manfaat. Tujuannya agar pembaca kelak menemukan yang mereka butuhkan dalam hal perjalanan. Temukan angle penulisan tak biasa tentang keindahan alam, budaya, sejarah, kuliner, dan unsur-unsur menarik di suatu tempat.

Sampaikan informasi penting seperti tip menuju tempat wisata, lokasi yang jelas, harga tiket masuk, mengatur bujet, dan lain-lain. Tulis dengan sederhana dan singkat, lalu jahit beserta pengalaman pribadi masing-masing. Sehingga tulisan tadi tak melulu bercerita tentang tempat wisata saja yang banyak disajikan oleh situs perjalanan.

3. Bagikan foto atau video yang berkualitas

Senjata utama seorang travel blogger selain pancaindra adalah kamera. Tuhan telah menganugerahkan sepasang mata yang sempurna untuk melihat. Maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Asah rasamu lewat hal-hal indah yang disaksikan, untuk kemudian dituangkan lewat jepretan kamera.

Suka atau tidak, menulis cerita perjalanan idealnya dibarengi dengan kemampuan menghasilkan foto yang berkarakter. Maka belajar ilmu dasar tentang fotografi adalah mutlak. Sebab orang senang melihat foto bagus yang mampu bercerita.

Begitu pun bila ingin menambahkan unsur visual lain seperti video misalnya. Kehadiran foto serta video tersebut berfungsi untuk menguatkan cerita yang ditulis. Foto maupun video adalah bukti perjalanan, sedang tulisan lah yang akan melengkapinya dengan lebih spesifik.

Tak perlu khawatir bila belum mempunyai kamera DSLR atau mirrorless. Manfaatkan saja kamera gawai yang kita punya. Toh hasil jepretannya sudah sangat cukup untuk disajikan di blog. Kamera hanya alat bantu, kemampuan memotret yang akan menentukan kualitas sebuah gambar.

4. Punya visi yang jelas dan target pembaca

Menjadi seorang Travel Blogger Indonesia dituntut mampu mengemas konten dan membangun sebuah reputasi yang kredibel lewat tulisan. Gali terus potensi diri agar dapat bertumbuh dan mengembangkan blog perjalanan milik kita. Tampilkan sisi personal yang membedakan dari penulis lainnya.

Jangan lupa untuk mengenali target pembaca dengan cermat. Buatlah segmen tulisan perjalananmu sendiri. Sebab zaman sekarang sudah banyak sekali orang yang menuliskan blog perjalanan. Artinya dalam menulis kita harus memiliki strategi untuk menyasar pada target pembaca tertentu.

Bila konsisten menulis dan kerap menyajikan tulisan perjalanan yang menarik, bukan tak mungkin peluang baik akan mengikuti. Misalnya mendapat penghasilan karena diajak bekerjasama oleh pihak lain, kesempatan jalan-jalan gratis, menjadi pembicara untuk berbagi cerita traveling, dan masih banyak lagi.

Mollyta Mochtar sebagai pembicara di acara travel Travelingyuk Com Medan
Saat aku menjadi pembicara bertema perjalanan pada acara yang diselenggarakan oleh Travelingyuk.com (foto milik Travelingyukcom)

5. Ketahui tentang SEO

Tulisan perjalanan yang bagus tidak ada artinya bila tak seorang pun yang membaca. Selain kemampuan menulis artikel, seorang travel blogger harus pintar mempromosikan tulisannya. Maka perlu diperhatikan bagaimana agar konten tersebut bertengger di halaman pertama pencarian Google.

Nah, salah satu cara agar tulisan kita ditemukan adalah berkenalan dengan SEO (Search Engine Optimization). Dengan melakukan optimasi SEO secara tepat, bukan tidak mungkin artikel yang kita tulis akan muncul saat pengunjung mengetikkan kata kunci tertentu.

Optimasi artikel blog lewat teknik SEO

Penerapan SEO terbilang penting agar pembaca lebih mudah menemukan artikel yang dibutuhkannya. Ingat loh, blog kita kan kudu bersaing dengan jutaan blog lain untuk bisa stand-out dan tampil di halaman depan lewat bantuan mesin pencari.

Para pembaca cenderung memercayai konten-konten yang mereka temukan pada halaman satu karena beranggapan bahwa artikel itu banyak dibaca orang. Lewat kata kunci (keyword) tertentu, konten yang telah kita kemas dengan baik punya peluang untuk dibaca orang.

Hati-hati juga dengan penggunaan keyword. Perlu senantiasa diingat bahwa kita menulis untuk manusia, bukan robot. Maka peletakan kata kunci pun sebaiknya tidak berlebihan dan tepat penggunaannya. Misalnya pada paragraf pertama dan url postingan.

Sebagai blogger, aku tetap menerapkan SEO sederhana dalam setiap tulisan perjalanan. Kalau tulisan tersebut banyak ditemukan, artinya aku turut membantu mereka yang mencari informasi perjalanan, kan?

“Duh pusing ah, ngga paham soal SEO segala”, begitu ujar sebagian orang, termasuk aku (dulunya).

Untung aja aku sering dapat ilmu dari Bang Wahyu Blahe, salah seorang penggiat media sosial sekaligus guru SEO. Ia selalu menyuntik semangatku untuk tetap menulis sembari memberi tip bagaimana mengoptimasi tulisan perjalanan yang kuhasilkan. Berkat saran darinya, beberapa tulisan perjalananku bisa tampil di halaman satu Google. Senang sekali!

“Sayang kalau tulisan bagus tapi ngga banyak dibaca orang, Kak”, begitu ia sering mengingatkan.

Optimasi tulisan perjalanan dengan menerapkan teknik SEO tentu butuh waktu. Jangan berharap hasilnya akan instan seperti sulap. Bagaimana pun juga gaya penulisan dan kualitas informasi dari artikel adalah yang utama.

***

Dengan melakukan langkah-langkah di atas maka kita mampu menghasilkan tulisan perjalanan yang ciamik sekaligus berguna bagi pembaca. Kalian sudah menerapkan hal-hal tersebut? Sharing, yuk.

33 thoughts on “5 Langkah Menulis Cerita Perjalanan bagi Travel Blogger

    • Biasanya lewat curhatan di blog gitu kita punya semacam gambaran yang bikin pengetahuan suatu tempat ikut bertambah, Jar. Buat persiapan sebelum nuju ke sana☺.

      Like

  1. Salam kenal, Kak Molly πŸ™‚

    Waah, ini tips-tips yang dibagi oke banget untuk diikuti. Aku paling suka tips no 4, baru sekarang aku agak concern dengan SEO. Selama ini nulis ya nulis aja, nggak pernah nerapin keywords dan faktor-faktor lainnya. Ujung-ujungnya ya gitu, nulis tapi nggak ada yang baca.

    Thanks for sharing, Kak!

    Like

    • Hai Mba, salam kenal jugaπŸ˜€. Nulis cerita perjalanan kalau ngga dibarengi pengetahuan SEO ternyata bikin tulisan kita tenggelam diantara lautan tulisan hahahaha. Aku juga dulu males nerapinnya, tapi lama-lama berusaha juga supaya bisa ke-index sama Google😊.

      Like

  2. Aku lg mengalami kegalauan menukis cerita perjalanan Kak. Ada sedikit kekhawatiran orang bakalan bosan. Kayaknya butuh lebih banyak berkunjung ke sini, biar nisa belajar dari vara Kakak bercerita

    Like

    • Kadang-kadang menulis itu bisa bikin bosan, Mba. Kalau lagi jenuh nulis atau mati ide, barangkali bisa jalan-jalan ke blog orang lain (terutama blogger asing) buat dapetin ide-ide segar. Baru deh diramu dengan pengalaman pribadi kita. Semangat, Mba!πŸ˜‰

      Like

    • Sayang banget, loh. Coba dilawan si malas tadi, Za. Bikin lagi tulisan-tulisan feature andalanmu itu. Biar makin terasah dan kece hasilnyaπŸ˜€. Aku masih belajar buat nulis feature yang kece, nih.

      Like

  3. Aku blogger baru, dan kayanya niche blog ku lebih ke travel deh. Selama ini aku cerita tentang perjalanan ya seadanya aja.. Tapi ternyata ada trik nya ya.. Thanks for sharing mbak ❀

    Like

  4. Pas BW di blog teman aku pernah baca bahwa ‘travel writing’ itu adalah

    “… menulis tentangan pengalaman perjalanan supaya orang lain meniru atau tidak melakukan kesalahan yang sama. Menulis tentang destinasi, hal-hal dan orang-orang yang ditemui saat bepergian atau bahkan saat sudah sampai di tujuan”

    Begh, dalam banget yak!

    Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.