Susahnya Mau Liburan Berdua!

Sudah beberapa kali aku melewatkan kesempatan liburan berdua. Waktu tersedia, tapi kaki ini rasanya susah melangkah. Seperti ada yang menahan. Uang mungkin bukan jadi persoalan utama. Kalau ada niat untuk berlibur toh masih bisa menabung dulu. Bersabar hingga uangnya cukup sebagai bekal bepergian.

Liburan dengan pasangan

Sebagai orang yang telah 18 tahun menikah, aku lebih memilih untuk ngetrip bersama suami. Kami sudah saling tau apa yang menjadi kebiasaan masing-masing. Komunikasi lebih mudah dibangun dan tak lagi bingung bagaimana harus menyesuaikan diri.

Sejak awal menikah, kami kerap jalan-jalan berdua. Hingga satu waktu kami sulit untuk kembali bepergian bersama.

Kendala terbesarnya adalah kucing peliharaanku yang berjumlah banyak!

Dulu kami mudah melenggang keluar rumah untuk menginap beberapa hari. Waktu Papa dan Mama masih ada, aku selalu menitipkan anak-anak bulu di rumah mereka. Meski repot bolak-balik untuk membawa pet carrier, tapi aku merasa aman karena mereka tidak akan terlantar karena ditinggal pergi.

Namun takdir menentukan lain. Papa dan Mama menghadap Ilahi secara tiba-tiba lewat sebuah peristiwa. Bertepatan saat aku dan suami baru saja pulang berlibur dari China. Dan waktu itu kami bahkan belum sempat mengambil kembali 7 ekor kucing yang aku titipkan di sana.

Sejak itulah aku selalu dilanda rasa bingung kalau hendak pergi berlibur berdua. Siapa yang akan menjaga anak-anak bulu di rumah?

Menitipkan mereka di Pet Hotel adalah solusi mudah. Tapi karena jumlah mereka banyak, aku ngga mungkin mengambil jalan itu. Biaya titip per hari saja sebesar Rp 60.000/ekor, belum termasuk makan. Wah, berapa lagi biaya yang harus aku keluarkan?

Begitulah kondisi yang terjadi selama 2 tahun sejak orang tuaku tiada. Aku mengubur harapan untuk bisa liburan berdua seperti dulu. Masalahnya, jumlah kucing di rumah tak kunjung berkurang meski ada yang meninggal. Setiap kali ada saja yang lahir. Dan itu terjadi terus-menerus sampai membuat aku kerepotan sendiri!

Bayi kucing Tamtam
TamTam
Kucing kesayanganku
Ebi

Di tengah kekesalan dan suntuk yang memuncak, akhirnya tahun 2017 lalu aku dan suami memutuskan untuk escape sejenak ke Penang tanpa menginap. Itu pun sudah repot bukan main menjelang berangkat. Sebab semua kucing peliharaanku ditinggal tanpa pengawasan. Aku cuma memastikan persediaan air minum dan makanan yang cukup untuk ditinggal seharian penuh.

Baca : 11 Jam di Penang

Kembali dari liburan hati pun senang. Tapi persoalan kucing tetap tidak selesai.

Sampai pada suatu hari suamiku mendaftar untuk ikut Penang Bridge International Marathon, mengambil pilihan Half-Maratahon 21K.

“Molly ikut aja sekalian ke Penang, ya. Kita kan udah lama ngga liburan. Kalau ngga sekarang, nanti kita nyesal karena nunda terus”, begitu kata suamiku.

Awalnya aku ogah-ogahan dan tidak menanggapi serius, mengingat kendala kami selama ini. Tapi omongannya kali itu terus terngiang-ngiang. Betul juga, pikirku. Kita tidak pernah tau sampai kapan diberi umur dan kesehatan. Kalau terus menunda dengan alasan tak punya jalan keluar, rasanya kok terlalu naif. Di satu sisi, aku pun sudah lelah menimbun kesal karena urusan kucing tadi.

Setelah berpikir beberapa hari, aku mengiyakan ajakannya. Itu adalah keputusan setengah nekat. Padahal aku belum punya rencana apa-apa dengan kucing-kucingku. Aku pikir, kalau tidak dipaksa mungkin aku akan terus-terusan terjebak dalam situasi yang tidak enak. Bismillah… semoga ada jalan keluar.

Dua minggu menjelang keberangkatan merupakan puncak dari segala stress. Bukan soal jalan-jalannya, melainkan aku sibuk memikirkan nasib kucing-kucing kesayangan. Aku bingung memilih mana yang akan dititipkan ke Pet Hotel, mana yang diinapkan di rumah adikku, dan mana yang harus direlakan keluar dari rumah kami. Ya ampun, ternyata berat sekali.

Sungguhlah biaya menjelang keberangkatan kali ini jadi membengkak. Aku harus menyiapkan dana khusus untuk biaya inap 2 ekor kucing jantan dewasa lebih dari 1 minggu, yaitu Icin dan Biwi.

Menitipkan kucing di pet hotel
Icin dan Biwi di Pet Hotel
Menitipkan kucing peliharaan
Biwi dan Icin

Tak lupa aku membeli stok makanan terpisah karena sebagian akan diberikan untuk yang menginap di Pet Hotel. Lalu sebagian lagi untuk 4 ekor kucing dewasa plus 3 ekor bayi baru lahir yang bakal kutitipkan di rumah Icha, adikku. Untung saja dia tidak keberatan karena kebetulan memelihara beberapa ekor kucing juga. Kemudian aku harus membeli 1 buah kandang tambahan untuk bawa mereka berpindah. Huft!

Seminggu sebelum berangkat, 2 ekor kucing jantan harus aku keluarkan dari rumah. Aku sih berharap sepulangnya dari liburan nanti masih bisa bertemu dengan Becky dan Boni. Melepaskan mereka membuat aku sedih, tapi aku ngga punya pilihan. Semoga mereka akan baik-baik saja dan bisa cari makan sendiri di sekitar komplek rumah. Untungnya beberapa tetangga berbaik hati memberikan sedikit makanan untuk kucing.

Becky the cat
Becky
kucing kesayangan
Ki-Ka : Kakak, Biwi, Boni

Setelah mengalami kerepotan memboyong kucing-kucing tadi menuju dua tempat terpisah, aku terduduk lelah di lantai kamar. Di hadapanku sudah menunggu sebuah koper berikut barang bawaan yang masih berserakan. Siang hari tadi aku bahkan masih harus menghadiri undangan acara pembukaan Lebanon Restaurant di salah satu mall.

Tanggal 23 November 2018 kami kembali liburan berdua. Berangkat pagi hari menuju Penang dengan pesawat Sriwijaya Air. Bagi pasangan lain itu adalah hal biasa. Tapi bagi kami rasanya sama seperti saat pertama kali ngetrip bareng. Ah, mungkin ini efek dari saking lamanya tak berangkat bersama-sama, ya.

Aku berharap kelak semua kucingku akan baik-baik saja sewaktu kami pergi. Kini saatnya aku membahagiakan diri sendiri. Melepas penat dan bersenang-senang. Mommy berangkat dulu ya, Nak. Sehat-sehat kalian dan sampai jumpa lagi!

Liburan berdua

16 thoughts on “Susahnya Mau Liburan Berdua!

  1. Ya ampun TamTam sama Ebi gemesin kali ya kak๐Ÿ˜ Yah, walaupun ada yang harus keluar rumah tapi yaudalah kak semoga mereka balik, kalaupun udah ga rezeki kakak tapi yakinlah bakal ada pengganti-pengganti mereka dalam waktu dekat ๐Ÿ˜

    Like

    • Hahaha mereka memang gemesin! Syukurnya siy Boni ada nongol pas aku balik. Tapi ya udah aku ngga masukkan lagi dia dalam rumah, biar survive di luar tapi tetap kukasih makan. Pengganti lain? Wahahaha jangan nambah lagi kalau bisa, Nikmal. Pusing๐Ÿ˜‚

      Like

    • Hahaha akhirnya, Rud๐Ÿ˜‚. Lama kali baru bisa bener-bener menikmati liburan kayak dulu lagi. Kucing-kucing aman, Alhamdulillah. Nanti aku bakal tulis lengkap cerita perjalanan kami di blog๐Ÿ˜€.

      Like

  2. Kalau aku, ada si Mbak yang bantu ngerawat, menjaga, dan mengawasi pas sekeluarga gak ada di rumah, walaupun si Mbak kerja di rumah selama 3-4jam saja. Alhamdulillah Ica dan Bella bisa ditinggal dengan aman dan nyaman.

    Like

    • Enak kalau masih ada yang bisa diminta tolong jagain gitu ya, Yuk. Nah kami cuma berdua doang๐Ÿ˜€. Kalau berangkat berdua jadi repot kudu mikir solusi buat anabul yang rame itu hehehe. Semisal 1 atau 2 ekor aja aku pasti ngga pusing, tinggal titip di pet hotel karena harganya ngga mahal banget๐Ÿ˜Š.

      Like

  3. Aku punya dua di rumah. Karena jumlahnya sedikit ya tak merepotkan Mbak Molly, nitip di pet hotel. Cuma kalau lagi ditinggal suka terbayang juga. Mereka pernah tinggal hampir tiga minggu di tempat penitipan, begitu diambil lagi sudah gak mau cium-cium dan menjilati tanganku hahaha..

    Ohya semoga berikut-berikutnya kucing peliharaan Mbak Molly selalu punya jalan keluar ya, gak menghalangi bosnya pergi libur bersama ๐Ÿ™‚

    Like

    • Bener Mba Evi… walau dititipkan di pet hotel tetap aja terbayang anak-anak bulu itu, ya. Apalagi membayangkan mereka dalam kandang berhari-hari. Sebab kucingku biasanya lepas bebas aja di rumah, ngga pernah masuk kandang kecuali yang masih bayi. Untung aja pas balik, mereka masih manja sama aku, ngga sampai lupa cium-cium gitu๐Ÿ˜‚.

      Aamiin… Ya paling tidak udah ada solusi, Mba. Jadi next kalau mau ngetrip aku kudu siapin dana lebih buat nitipin anak-anak๐Ÿ˜Š.

      Like

    • Aamiin. Alhamdulillah semua kucingku sehat dan baik-baik keadaannya, Nis๐Ÿ˜€. Lega jadinya. Dan kebetulan aku udah balik dari perjalanan liburan kami๐Ÿ˜Š.

      Like

  4. dibalik foto2 senyum dan bahagia di instagram yang ngetag lokasi di Penang, ternyata menyimpan hambatan dan rintangan seperti ini ya kak Molโ€ฆ sampe stress mikiri kucing, sayang beuuut pastinya sampai pusing mikiri mereka kalau ditinggal

    Like

    • Iya saking sayangnya sama anak-anak bulu, Sab๐Ÿ˜€. Mereka kan ngga bisa ditinggal sembarangan. Tapi akhirnya kami bisa jalan-jalan kayak dulu lagi๐Ÿ˜Š.

      Like

  5. tau banget sih rasanya hrs pisah ama anabul kesayangan mba. mungkin itu jg yg bikin aku nahan diri utk ga terlalu banyak lg pelihara kucing, walopun aku sukaaa bgt ama kucing. pas smp, lumayan banyak, tp diem2 dipisahin ama mama yg memang ga suka. duuuh itu sakitnya berasa bangeeeet, sampe nangis berhari2.

    aku dan suami sbnrnya ga bisa jg traveling berdua kayak dulu. kalo suami berat ke anak. jd kalo travelingnya lbh dr seminggu aku wajib bawa anak2 ato aku pergi ama temen yg lain. berat pilihannya. sama anak2 ya berarti budget bengkak, apalgi kalo destinasi LN. makanya bbrp bulan ini aku udh ngebiasain utk traveling bareng temen. ga seasyik ama suami, tp okelaaah, setidaknya aku msh bisa jalan2. toh kalo mau ama suami, artinya aku g boleh planning trlalu lama. cukup seminggu

    Like

    • Piara anabul banyak dan tanpa bantuan pengurus memang buat dilema, Mba. Soalnya aku ngga pakai ART sama sekali jadinya bingung kalau mau ditinggal ke luar kota berdua suami๐Ÿ˜”. Wah masing-masing kita punya kendala sendiri ya hehehe. Bener sih Mba, kalau rombongan sama anak-anak pasti biaya membengkak. Tapi mungkin asiknya juga beda kali, ya๐Ÿ˜€. Kalau aku selalunya cuma jalan berdua suami.

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.