Tentang Jejak Sejarah dan Ragam Mural di Penang

Berkali-kali mampir ke Penang tak pernah membuatku bosan. Salah satu negara bagian federasi Malaysia yang berada di sebelah barat semenanjung Malaysia ini selalu memberi cerita menarik tiap kali berkunjung ke sana. George Town sebagai ibukota yang juga termasuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, menyuguhkan begitu banyak warisan di masa kolonial Inggris sejak akhir abad ke-18.

Di sudut kota Penang

Budaya peranakan yang lahir karena hasil pernikahan imigran Cina dengan warga Melayu memunculkan kisah menarik lainnya. Hal ini menunjukkan betapa pengaruh kebudayaan Cina cukup kental mewarnai kehidupan masyarakat di sana.

Setiap kali ke Penang, aku senang berkeliling sambil menapaki jejak sejarah di sana. Lagi-lagi George Town merupakan sebuah titik awal perjalanan untuk menguak kembali kisah serta peninggalan unik yang dimilikinya. Dan tepat pada tanggal 7 Juli 2008 lalu George Town dinobatkan UNESCO sebagai World Heritage City.

Suasana di Georgetown

Becak di Penang

Lebuh Armenian di Penang

turis di Penang

Kisah perjalananku bersama suami ke Penang pernah aku tuliskan sebelumnya. Kami banyak sekali mengitari kota menggunakan bus atau bahkan berjalan kaki. Aku seolah membenamkan diri ke masa lampau saat menengok peninggalan sejarah di sana. Uniknya semua masih terawat dengan baik. Mereka sangat serius menjaga kelestarian bangunan-bangunan yang sudah menorehkan sejarah panjang tersebut.

Masjid Kapitan Keling

Kunjungan ke beberapa tempat menarik seperti Pusat Kuliner Gurney Drive, Kek Lok Si Temple yang terbesar di Asia Tenggara, menaiki kereta funicular menuju Penang Hill untuk menyaksikan keindahan kota dari ketinggian, dan mampir ke Masjid Terapung di Tanjung Bungah telah lama kami lakoni.

Begitu pula berjalan-jalan melihat St.George Church, Pinang Peranakan Mansion, Masjid Kapitan Keling, Sri Mahamariamman Temple, Esplanade, War Memorial, Town Hall, City Hall, Cheong Fatt Tze Mansion, Residence of Ku Din Ku Meh, Clock Tower, dan Fort Cornwallis dapat dibaca di tautan berikut.

Baca : Penang

Pada perjalanan di kesempatan berbeda, kami berdua singgah ke Queensbay Mall sambil menyaksikan matahari terbenam berlatar belakang Penang Bridge yang terkenal itu. Ceritanya ada di tautan di bawah ini.

Baca : Tak Pernah Bosan ke Penang (Bagian 1)

Begitu pula pengalaman menyeberang menggunakan kapal feri ke Butterworth menuju ke Bukit Mertajam untuk menyambangi St.Anne`s Church takkan aku sia-siakan untuk ditulis.

Baca : Tak Pernah Bosan ke Penang (Bagian 2)

Salah satu aktivitas menarik yang patut dilakukan adalah jelajah mural yang tersebar di wilayah Georgetown. Sebagian diantaranya berada di Lebuh Armenian yang sangat terkenal. Ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki, menggunakan becak, atau menyewa sepeda.

Mural di Penang

Mural di Penang2

Mural di Penang3

Mural di Penang4

Mural di Penang5

Mural di Penang6

Mural di Penang7

Menjelajahi mural-mural unik takkan ada habisnya. Bila jeli mengamati, kita akan bertemu dengan mural yang berada di tempat tak lazim seperti lorong sempit atau belakang gedung tua. Dan sebagian penjelajahan mural pernah aku torehkan kisahnya di blog ini. Kami juga tak lupa mengunjungi Masjid Melayu Lebuh Acheh, Hock Teik Cheng Sin Temple, Yap Kongsi, serta berakhir duduk-duduk di Gurney Drive. Semua ada di tautan berikut ini.

Baca : Tak Pernah Bosan ke Penang (Bagian 3)

Sebuah gerai kecil yang menjual pernak-pernik serba kucing di Armenian Street tak akan aku lewatkan. Selain berbelanja, pengunjung juga diizinkan untuk berfoto-foto di tempat tersebut. Aku sukses membeli beberapa buah blocknote untuk tambahan koleksi di rumah.

Pernak-pernik kucing di Armenian Street Penang

Berfoto dengan mural kucing

Jual pernak-pernik kucing di Penang

magnet kulkas serba kucing di Penang

Bila letih dan merasa lapar, kami tak terlalu pilih-pilih tempat untuk mengisi perut. Dari mulai Nasi Kandar, menu-menu khas dari India, sampai mencicipi aneka hidangan Thailand yang cukup banyak di Penang, kami lakoni.

Baca : Penang Road Famous Teochew Chendul: Menu Pencuci Mulut Legendaris

Letak Malaysia yang berbatasan langsung dengan Thailand Selatan menyebabkan mudah sekali menemukan masakan Thailand di Penang. Dan tak lupa setiap kali ke Penang aku melepas rindu menyantap Nando`s. Hahaha.

Penjual nasi kandar di Penang

Suhailee Enterprise Kedai Makanan di Penang

Roti canai di Penang
Roti Canai
Tom Yum seafood di Penang
Tom Yum Seafood
Mango Sticky Rice di Penang
Mango Sticky Rice
Paket ayam Nandos di Penang
Ayam Nando`s di Gurney Plaza

Tempat-tempat lainnya yang juga pernah kami sambangi seperti Weld Quay, Muzium Negeri Pulau Pinang, maupun Rumah P.Ramlee dapat dibaca melalui tautan di bawah ini.

Baca : Tak Pernah Bosan ke Penang (Bagian 4-Habis)

Baca : 11 Jam di Penang

Berwisata ke Penang ibarat pulang ke kota asal. Begitu banyak kemiripan antara Penang dengan Medan yang menjadikan keduanya sister city. Cerita tentang Penang sudah sejak kecil aku dengar dari almarhum Papa yang pernah mengecap pendidikan di sana. Itu sebabnya setiap kali mampir ke Penang aku selalu menikmati momen apapun.

Kota Penang

Bus Rapid Penang

Sore di Penang

Jalur sepeda di Penang

George Town di Penang

Penang memang sangat menarik di mata penyuka sejarah, kuliner, sekaligus belanja. Kunjungan singkat sekali pun akan meninggalkan kesan di hati. Duh, rasanya aku tidak sabar ingin ke sana lagi!

Teman-teman sering berkunjung ke Penang kah? Sharing yuk!

 

 

44 thoughts on “Tentang Jejak Sejarah dan Ragam Mural di Penang

  1. Penang menarik, tapi ogah ke sana lagi via udara. pas flight balik ke Medan imigrasinya galak2 banget sama orang Indonesia, fiuhโ€ฆ

    Like

  2. bukan Kak Molly namanya kalau melewatkan sesuatu yang berhubungan dengan kucing, whehehee….

    kapan main ke Penang juga ah… patut dieksplor nih

    Like

  3. Kebetulan aku masuk ke Penang jalur udara. Trus ambil brosur berisi titik-titik mural. Banyak banget ternyata dan gak ketemu semuanya haha, mana cuaca panas. Kulineran juga gak puas di sana. Jadi, kayaknya seru kalau bisa balik lagi ke Penang ๐Ÿ™‚ sayangnya dari Palembang nggak ada penerbangan langsung.

    Like

    • Iya betul, di bandara tersedia brosur wisata yang lumayan informatif. Memang ngga bakal puas ke Penang dalam sekali kunjungan, Kak Yan. Aku aja yang udah berkali-kali rasanya masih nemu objek wisata atau tempat kuliner yang belum terjamah (((TERJAMAH))). Wah sayang juga belum ada direct flight dari Palembang. Kalau dari Medan ada beberapa maskapai malahan karena deket banget๐Ÿ˜€.

      Like

  4. nggak pernah bosen jalan-jalan di georgetown penang sambil motretin mural.
    kalo liat tukang becaknya jadi inget di semarang & cirebon, udah pada sepuh.

    Like

  5. Muralnya cakep-cakep banget! Buat yang demen foto-foto, wajib banget ya Mba, mampir ke sini. Btw, aku ngiler lho, ngeliatin foto makanannya. So tempting!

    Like

  6. aku belum pernah kaaakk

    kalau ada kesempatan kesana kayaknya yang bakal aku lakuin duluan selain cari tempat makan ya nelusuri street art ini

    Like

    • Penang terkenal dengan street art, wisata sejarah plus kulinernya. Itu jadi wajib kalau ngetrip ke sana๐Ÿ˜€. Siapin kaki-kaki yang kuat jalan jauh ya๐Ÿ˜„.

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.