Jeda itu Menenangkan

Satu bulan lamanya aku membiarkan blog ini tak terisi tulisan baru. Satu bulan pula aku istirahat dari semua aktivitas menulis. Kalau menengok lagi ke belakang, kegiatan di awal tahun 2019 ternyata lumayan padat. Mulanya aku berencana ingin secepat mungkin menyelesaikan cerita perjalananku bersama suami di Ipoh, Malaysia. Sayang sekali semua cuma rencana yang tak kunjung terelisasi.

Jeda itu menenangkan

Sejak bulan Januari hingga pertengahan Februari 2019 ada beberapa tawaran sponsored post yang aku terima. Sebagai konsekwensi, aku juga harus meluangkan waktu untuk mengikuti beberapa undangan event terkait hal tadi.

Meski demikian, aku masih menyempatkan diri menyelesaikan cerita soal Penang di sela-sela kegiatan tersebut. Namun masih ada lagi hal lain yang aku kerjakan sesudahnya.

Menyiapkan bahan presentasi untuk tiga kesempatan workshop berbeda, mengikuti pelatihan fasilitator Womenwill dan Gapura Digital dari Google selama total empat hari di akhir pekan, memenuhi sekian undangan acara, sembari menyelesaikan beberapa tulisan yang hampir mendekati tenggat waktu, cukup menguras energi!

Mollyta pemateri pada Workshop Creative Content Writing Komunitas Blogger Medan 2019
Saat menyampaikan materi pada Workshop Creative Content Writing Komunitas Blogger Medan di DiLo, Medan (27 Januari 2019)
Mollyta menjadi pemateri pada pelatihan media sosial di UPB JJ- Universitas Terbuka Medan
Usai menyampaikan materi pelatihan mahasiswa bertema Media Sosial untuk Membangun Jiwa Entrepreneurship di Kalangan Milenial, UPB JJ Universitas Terbuka, Medan (9 Februari 2019)
Mollyta sebagai blogger diwawancarai oleh RRI Pro-2 Medan
Saat menjadi narasumber di acara Numpang Nampang RRI Pro-2 Medan (16 Februari 2019)
Mollyta blogger Medan yang menjadi fasilitator WomenWill Gapura Digital Medan
Saat menjadi fasilitator untuk program WomenWill Gapura Digital, Medan (3 Maret 2019)
Mollyta blogger yang menyampaikan materi di Kelas Blogger Medan
Saat menyampaikan materi : Bangun Keberadaan Online-me agar Dilirik Brand pada Kelas Blogger Medan (16 Maret 2019)

Saking penatnya, rasanya aku ingin sekali mematikan notifikasi gawai!

Karena kebutuhan pekerjaan pun sesekali aku masih mengintip layar gawai untuk memeriksa surel dan pesan masuk lainnya. Aku belum bisa sepenuhnya santai karena harus memastikan bahwa pekerjaanku sudah diperiksa oleh klien.

Singkat cerita, aku dilanda jenuh akut. Menulis artikel tidak lagi terasa menyenangkan tapi justru merepotkan. Berturut-turut menghadiri kegiatan pun membuatku kelelahan karena semua harus kupersiapkan sendiri. Dan celakanya mood-ku ikut naik-turun.

Usai mengerjakan tugas terakhir di pertengahan Februari lalu, aku memutuskan jeda.

Aku menolak setidaknya tiga tawaran kerjasama menulis di blog. Dan masih menunda satu kesempatan lagi menulis artikel untuk sebuah situs gaya hidup. Biarlah ritme hidupku sesekali melambat agar tidak kehilangan napas, begitu pikirku

Sejak itu pula aku absen mengisi blog ini dengan cerita apapun. Walau begitu, aku masih beraktivitas seperti biasa meski jadi selektif memilih acara atau sekadar ajakan nongkrong.

Mungkin orang punya kebiasaan berbeda untuk mengatasi kejenuhan yang melanda. Ada yang butuh bertemu dengan teman-teman, ada pula yang ingin menikmati jalan-jalan, dan lain sebagainya. Sementara aku hanya butuh menikmati waktu sendiri.

Waktu lagi kerepotan, kucing-kucing kesayanganku di rumah sempat terabaikan. Walau diurus sebaik mungkin tapi aku tak sempat mengajak mereka main karena terlanjur capek.

Maka dari itu aku menebusnya dengan kembali menyediakan waktu untuk membersihkan telinga, ngasih vitamin, menggendong, dan ajakin ngobrol satu-persatu. Aku merasa senang setelahnya dan justru jadi dapat inspirasi baru.

Beberapa kali dalam seminggu aku menikmati waktu sendiri dengan makan siang di kafe, nonton film, hair spa di salon, sesekali jajan, dan baca beberapa buku. Sebagian ada yang sengaja tidak aku unggah ke media sosial karena ingin menikmati momen.

Beristirahat dari banyak kegiatan

Menghabiskan waktu sendiri seperti itu membuat aku banyak berpikir. Nyatanya aku belum memaksimalkan seluruh potensi yang ada pada diri. Selain itu, aku agak keteteran soal manajemen waktu karena sering terdistraksi oleh hal-hal sepele. Itu seluruhnya menjadi pe-er penting kalau aku berniat untuk menata ulang.

Betapapun kesibukan sering menguras energi, hidup sebaiknya dijalani dengan seimbang. Tak perlulah kita terlalu keras pada diri sendiri hingga membalutnya manis demi alasan produktivitas. Sesekali tubuh ini perlu diberi dekapan hangat dan ucapkan terima kasih untuk otak dan tubuh yang sudah bekerja dengan baik. Diri kita adalah milik paling berharga yang telah setia menemani sepanjang hari.

Jeda yang aku lakukan ini beri efek menenangkan. Aku jadi latihan mengontrol diri lebih baik lagi. Tidak tergesa-gesa dalam bertindak atau mengambil keputusan. Dan fokus utamanya adalah menjaga semangat menulis tetap menyala meski kadang terasa berat.

Selain itu otak yang selama ini seolah penuh, pelan-pelan kembali punya ruang karena aku sudah mengeluarkan sampahnya secara bertahap. Bahkan ilmu yang ada di kepala pun sudah ditransfer lewat sesi berbagi hingga memungkinkan untuk nanti diisi ilmu baru. Semangat yang sempat kendur sudah dicas ulang dan siap menerima tantangan lain.

Berkecimpung di dunia digital tak sesederhana yang dipikirkan orang awam. Ada kerja keras, pertarungan diri, ketekunan, dan konsistensi yang berbaur di dalamnya. Jujur, hal itu terkadang bikin lelah walau berupaya menjalaninya dengan sukacita. Ya, manusia tetap butuh jeda supaya selalu diliputi kebahagiaan, toh?

Memasuki bulan April ini sepertinya aku butuh pemantik jitu agar bisa melanjutkan tulisan kisah perjalanan di Ipoh sebelum terlanjur lupa. Aku pun sudah siap dan bersedia menyediakan energi untuk lebih sering membuat artikel organik seperti dulu.

Yuk lah… semangat, Mol!

Jeda agar lega

 

 

 

 

 

 

34 thoughts on “Jeda itu Menenangkan

  1. Pada waktu2 tertentu, tubuh memang butuh istirahat. Tertuama setelah melewati sekian banyak kesibukan yang kadang bikin kita lupa waktu. Untuk wanita di usia 40tahun ke atas, yang kata orang “faktor U”, nyatanya memang rehat sejenak itu benar adanya. Doing nothing after a bulk of activities seperti membayar me time yang sempat hilang sambil mengisi kembali tenaga dan pikiran. I like this writing. I feel you!!

    Like

    • Betul ya, Yuk. Kayak kita gini makin butuh istirahat yang berkualitas biar badan ngga gampang ngedrop. Di zaman serba cepat pun kita kudu pinter-pinter ngatur me time buat re-charge energi😀.

      Like

  2. wah, memang tiap orang butuh jedanya masing-masing ya kak, apalagi kita udah ga bisa ngatur waktu kita sendiri, sampe sampe yang seharusnya di pedulikan jadi bisa-bisa malah terabaikan, mungkin kalau arif kebanyakan ambil jedanya kali ya, jadi mau apa apa jadi bingung sendiri, duhh

    Like

    • Jeda penting tapi yang lebih penting justru sesudahnya, Rif. Apa yang mau kita bikin supaya produktivitas tetap jalan. Ayo tentuin maunya apa hehehe😀.

      Like

      • iya yakan kak, harus semangat nih dengan apa yang mau di lakukan, kalau gini gini aja rasanya sayang masa muda itu ga produktif, cuma untuk seneng seneng aja yang ga bermanfaat, duhh

        Like

        • Produktif asal porsinya pas, Rif. Ngga perlu kelewat forsir. Lakuin aja dari yang kecil-kecil tapi terasa manfaatnya. Belajar hal baru, mungkin. Bisa dicoba, kan?🙂

          Like

  3. Kalau sebulan, aku belum pernah sih. Paling jeda cuma seminggu. Itupun sebenarnya bukan jeda dalam arti sebenarnya. Lebih pada menikmati hidup tanpa melihat email, meski tetap membuka laptop dan membuat tulisan-tulisan sebagai draf

    Like

    • Nah aku malah jeda dari nulisnya😀. Ngga tau kenapa kayak burnout gitu dan rupanya memang butuh rehat. Tiap orang beda-beda ambang penat dan cara ngatasinnya, ya. Termasuk mau rehat seberapa lama😀.

      Like

  4. Memangsih hal-hal seperti ini melanda pada pengiat blogger, entah untiluk menyelesaikan Skripsi atu tuntutan kerjaan haaa itusi yang melanda aku. Takhasil tulisan akan molor dan molor..

    Like

  5. Yuk.. Semangat Mol.. Hahahha
    Setuju kak, perkara jeda itu memang perlu. Ibarat nonton debat presiden. Iklan itu perlu biar gak panas kali.
    Jeda itu juga yang udah aku praktekkan ngadepin masalah yang kemarin. Hasilnya? Bisa lebih tenang ngadepin yang emosi. Mulai peduli sama diri sendiri. Dan yang pasti, mulai bisa ngasih value ke diri sendiri dan orang di sekitar. Tapi, jeda gak boleh kepanjangan. Nanti jadinya lupa, ntah kita yang lupa. Atau orang yang lupa. Ya kaaan

    Like

    • Nah bener kan, butuh jeda iklan biar ngga apa kali😀. Efeknya memang terasa kalau abis jeda gitu, Dan. Bisa mikir tenang dan ngga grasak-grusuk. Dan betul jangan jeda kelamaan. Nanti malas betulan. Kalau dilupakan orang? Mungkin perlu strategi khusus biar orang gak gampang ngelupain kita. Wkwkwkwk😂

      Like

      • Gimana ya kak biar gak dilupain gitu aja. I’ve tried my best tapi tetep dilupakan gitu aja kok, kak. #curhat. 😉
        Hahahahahahahaha…
        Tapi justru gegara jeda aku jadi punya mood untuk ngeblog lagi kak. Terus, postingan kucing, kapan?

        Like

        • Ngga semua orang bisa nerima yang terbaik dari kita loh. Hahahaha semacam petuah ini😂. Iya dong karena dengan jeda jadi bisa mikir santai. Kalau ngga, kayak dikejar-kejar yang ngga jelas😊. Duh topik kucing belum tau kapan tayang, masih nyangkut di draf, euy.

          Like

  6. tau banget rasanya kalo udh jenuh itu gmn… aku juga, kalo mulai merasa jenuh ama kerjaan kantor, efeknya bisa kemana2. nulis blog jd ketunda, tp yg lbh parah mood jd jelek dan kadang ngelampiasin ke anak ato suami -_-.

    memang jgn dipaksain ya mba kalo udh begitu. mndjng ambil wktu sendiri. kalo aku, berarti udh waktunya hrs traveling utk refresh otak dan tenaga 😀

    Like

    • Biasanya memang gitu ya, Mba Fan… kalau udah suntuk pelampiasan bisa kemana-mana. Dan efeknya ngga baik. Traveling salah satu cara buat jeda, tapi yang beneran dipake buat istirahat, santai, dan ngga mikirin konten ya. Hahahaha😂.

      Like

    • Halo Iyik… makasih ya udah baca tulisan ini😘. Tulisan berdasar pengalamanku pribadi ngelepasin diri dari penatnya berkecimpung di aktivitas dunia digital hehehe. Moga yang baca nantinya bisa memeluk dan puk puk diri sendiri, ya😊.

      Like

  7. Singkatnya butuh Me Time setelah lelah beraktifitas. Mematikan notifikasi pada gawai memang cara efektif juga supaya bisa beneran total merefresh pikiran.

    Like

  8. Pantas aku heran… selama satu bulan ini kayaknya dunia perbloggeran kehilangan satu sosok yang biasanya konsisten… rupanya lagi rehat toh.. 😁

    Mood yang sering berubah2 memang jadi musuh utama seorang penulis.. terlalu dipaksa pun tak baik.. sesekali perlu dilonggarkan juga.. 😁

    Like

    • Kalau aku rehat, dunia perbloggeran aman dan jalan terus😁. Aku yang perlu jeda dulu biar ngga apa kali hahaha. Nulis pas lagi penat gitu kalau dipaksain tetap bisa sih, tapi nyawanya hilang. Jadi kudu pinter-pinter atur napasnya😀.

      Like

  9. Bener mbaa kadang aku juga jenuh dgn kegiatan menulis di blog. Kadang ngerasa nukis bukan menenangkanku, melepaskan apa yg di pikiran, karena yaa habis nulis masih ngejar pv dll. Malah terbebani. Capek. Bener hidup harus seimbang.

    Like

    • Betul, Mba Rahmi. Kadang terasa ada bebannya ya, ngga plong. Terutama kalau nulis buat kerjaan. Memang kita yang kudu pinter-pinter ngatur waktu supaya mood tetep terjaga🙂.

      Like

  10. Bagai pisau yang sering dipakai buat memotong tapi jarang diasah. Memang bagaimanapun, taking a break to refresh itu perlu. Coba lah meditasi, atau mulai delegasi. Setidaknya itu yang efektif kujalankan selama fokus 2 tahun ini membangun tim.

    Liked by 1 person

    • Betul, Ko Leo… kuncinya berani break dulu kalau udah terasa penat. Ibarat mesin mobil, kalau over heat malah jadi rusak😊. Mungkin satu hari nanti aku harus bisa delegasi kerjaan ke orang yang tepat, karena selama ini semua ku-handle sendiri. Dilema jadi personal blogger hehehe😀.

      Liked by 1 person

  11. Bener kak, jeda dari aktifitas yang berulang untuk dapetin me time kadang sulit yaa.. apalagi buat aku yang weekdays nya kerja, weekend nya disempatin buat beres2 rumah dan bawa anak jalan dan main.. kalau tiba2 dapat weekend yang bisa buat me time rasa nya luarr biasa, gak usah pergi kemana mana, tiduran dirumah seharian, blog walking , nontonin drakor, besok nya happy aja gitu.. kalo badan ini bisa ngomong mungkin udah bilang ” makasih ya za, akhirnya badan ini bisa ini bisa pedekate sama tempat tidur ” .. duh jadi kangen masa sekolah, yang tau nya leyeh2 aja ya kak.. haha

    Like

    • Buat yang udah berkeluarga dan punya anak kecil, udah pasti me time jadi barang mewah ya, Za😀. Tapi gimanapun jeda tetap penting supaya semangat kita bisa dicas ulang😊.

      Like

Leave a reply to Molly Cancel reply