Menginap di Hotel NEO Tendean, Jakarta

Kalau bukan karena sesuatu hal, aku terbilang jarang sekali ke Jakarta. Kalau tak salah ingat, aku terakhir kali ke Jakarta justru sekitar tahun 2017 lalu. Sudah lama sekali, kan? Kali ini aku menginap selama dua malam di Jakarta karena mengikuti pelatihan Train the Master Trainer (TTMT) program Womenwill dan Gapura Digital dari Google Indonesia.

Hotel Neo Tendean di Jakarta

Baca sebelumnya : Pelatihan Program Womenwill dan Gapura Digital oleh Google Indonesia di Jakarta

Pada kesempatan kali ini aku menginap di Hotel NEO yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi No. 131, Tendean, Jakarta Selatan. Hotelnya terbilang strategis sebab hanya butuh 15 menit menuju ke kawasan Blok M, Sudirman, area Kuningan, SCBD, Senayan, Kemang, dan Mampang, serta akses jalan yang mudah menuju Mega Kuningan.

Arus lalu lintas yang padat membuat agak sulit mendapatkan foto bangunan hotel dari sisi depan dengan baik. Bentuk gedungnya terlihat memanjang ke arah belakang sehingga kamar-kamar akan mendapatkan pemandangan dari sisi samping, bukan mengarah ke depan jalan.

Area parkir kendaraan tersedia di lantai basement karena lahan parkir di halaman depan hotel sangatlah terbatas.

Untuk menuju ke lobby, pengunjung harus menaiki anak tangga terlebih dahulu dan melewati sebuah pintu kaca. Lobby hotel tidak terlalu luas namun cukup nyaman bagi pengunjung maupun tamu yang ingin duduk-duduk di sana. Sebagai pengusir jenuh juga tersedia sebuah papan permainan yang boleh dipergunakan.

Meski secara umum interior didominasi oleh warna hitam dengan unsur kayu, namun petugas wanita di meja resepsionis tampil unik karena mengenakan rambut palsu (wig) berwarna cerah. Sayangnya aku tidak sempat memotret penampilan sang resepsionis.

Pintu masuk Neo Hotel Tendean Jakarta

Lobby Hotel Neo Tendean Jakarta

Permainan di lobby Hotel Neo Tendean Jakarta

Resepsionis Hotel Neo Tendean Jakarta

Lift Hotel Nek Tendean Jakarta

Kamar Tipe Standar yang Simpel Minimalis

Hotel bujet yang beroperasi sejak bulan Oktober 2013 memiliki total 95 kamar dengan dua tipe kamar, yakni Standard Room (55 kamar Double Bed dan 25 kamar Twin Bed, berukuran 18m²) dan Superior Room (15 kamar Double Bed, berukuran 22m²).

Selama tiga hari dua malam aku menempati kamar Standard dengan double bed di lantai 6 dan view menghadap ke pool, tepat di sisi samping hotel. Meski bertipe standar, ukuran kamar terasa cukup spacious. Kebetulan aku hanya membawa sebuah koper berukuran kabin dan daily backpack.

Untuk sebuah hotel yang banyak dihuni bagi keperluan bisnis maupun traveling, kombinasi warna putih dan abu-abu pada hampir keseluruhan isi kamarnya mencerminkan konsep yang clean dan minimalis.

Bed sheet maupun duvet berbahan 100% katun tampil putih bersih, meski untuk sarung bantal tampaknya perlu diganti dengan yang lebih baru dan kinclong. Wajar saja, mengingat hotel ini sudah beroperasi sejak tahun 2013 lalu.

Double Bed Hotel Neo Tendean, Jakarta

Kamar standar Hotel Neo Tendean

Kamar tipe standar Hotel Neo Tendean Jakarta

Kamar tipe standar Hotel Neo Tendean

Sebuah writing desk ditempatkan pada sisi yang berdekatan dengan jendela. Di sana tersedia coffee & tea maker dan dua botol air mineral sebagai compliment. Lumayan buat nge-teh malam-malam.

Kesan simpel makin kuat dengan adanya tirai yang dapat ditarik, menggantikan gordyn yang terkesan berat.

Meja di kamar Hotel Neo Tendean

Coffee and tea maker Hotel Neo Tendean

View dari kamar Hotel Neo Tendean
View dari jendela kamar

Kelengkapan lain di dalam kamar berupa minibar dan in-room safety box juga tersedia bila ingin dipergunakan. Bahkan keperluan seperti hairdryer juga disediakan bila diminta. Dan walau tidak menyediakan lemari, namun terdapat beberapa buah hanger untuk menggantung pakaian.

Safe deposit box dan minibar di Hotel Neo Tendean Jakarta

Hanger pakaian di Hotel Neo Tendean

Ukuran kamar mandinya yang mungil tidak menjadi persoalan besar. Luasnya cukup lega untuk membersihkan diri usai beraktivitas. Awalnya aku sempat bingung waktu tidak menemukan selang shower kecil di samping kloset dan langsung menelepon untuk menanyakannya. Tak perlu menunggu lama, petugas datang memasang kembali selang yang mungkin sebelumnya sempat diperbaiki.

Air hangat mengalir cukup deras dari standing shower. Sebuah kaca tempered yang terdapat di bilik mandi tidak membuat area privacy ini terlihat dari sisi sebaliknya.

Kamar mandi di Hotel Neo Tendean

Toilet di kamar Hotel Neo Tendean Jakarta

Shower area di Hotel Neo Tendean

Sarapan di Clay`s Cafe & Restaurant

Karena menu sarapan tersedia setiap hari secara prasmanan sejak pukul 06.00 – 22.00 Wib, maka aku sengaja bangun lebih awal untuk menikmati sarapan dengan santai. Meski begitu, baru sekitar pukul 06.20 Wib keseluruhan menu terhidang lengkap.

Pemandangan pagi hari di Jakarta

Clay Cafe & Restaurant Hotel Neo Tendean

Suasana Clay Cafe & Restaurant Hotel Neo Tendean

Clay Cafe & Restaurant di Hotel Neo Tendean Jakarta

Aku mulai berkeliling melihat-lihat menu apa yang bisa dicicipi terlebih dahulu. Dan karena selama dua hari ini aku akan mengikuti pelatihan, artinya harus memerhatikan asupan makanan supaya otak tidak lemot.

Pilihan menu yang tersedia cukup beragam. Aku yang penasaran dengan rasa bubur ayamnya langsung mengambil mangkuk untuk mencicipi. Setelahnya aku juga mencoba pilihan nasi dengan lauknya dalam porsi sedikit. Sebagai tambahan, sepiring telur orak-arik melengkapi menu sarapanku hari itu.

Sarapan di Clay Cafe & Restaurant Hotel Neo Tendean

Menu soto di Clay Cafe & Restaurant Hotel Neo Tendean

Toast bread di Clay Cafe & Restaurant Hotel Neo Tendean

Sarapan di Clay`s Cafe & Restaurant Hotel Neo Tendean

Menu sarapan di Clay`s Cafe & Restaurant Hotel Neo Tendean

Sarapan di Hotel Neo Tendean Jakarta

Sarapan di Hotel Neo Tendean Jakarta 2

Menu sarapan komplit di Hotel Neo Tendean

Secara umum citarasa menu yang tersedia dapat dinikmati dan tidak mengecewakan. Meski aku berharap untuk pilihan lauk bisa lebih ditingkatkan lagi variasinya.

Mengingat Hotel NEO Tendean juga termasuk kategori hotel bisnis, maka otomatis tamu yang menginap mayoritas orang Indonesia yang memiliki keperluan di seputar Jakarta. Hotel ini juga menyediakan ruang meeting, yakni Ebony and Oak Meeting Room berkapasitas hingga 120 orang. Fasilitas seperti free WiFi, sound system, dekorasi, dan proyektor diberikan bila memesan ruangan ini untuk keperluan rapat maupun acara lainnya.

Kolam Renang untuk Bersantai

Tepat di samping Clay`s Cafe & Restaurant terdapat swimming pool di area outdoor. Kolam sedalam 0.9 meter ini dapat digunakan setiap hari oleh tamu hotel yang menginap sejak pukul 6 pagi hingga 6 sore. Di tepi kolam juga tersedia beberapa meja dan kursi untuk duduk santai.

Kolam renang di Hotel Neo Tendean Jakarta

Suasana kolam di Hotel Neo Tendean

Area bersantai di Hotel Neo Tendean

Menginap di Hotel Neo Tendean

***

Pengalaman menginap selama 3 hari 2 malam di Hotel NEO Tendean, Jakarta pada tanggal 8 – 10 Juli 2019 lalu cukup menyenangkan. Lokasinya strategis dan mudah sekali ditemukan karena berada di tepi jalan raya. Proses check-in maupun check-out yang cepat dan mudah membuatku tak perlu berlama-lama menunggu.

Kalaupun ada sedikit keluhan adalah kamar tempatku menginap yang merupakan connecting room tidak cukup baik meredam suara dari kamar sebelah. Sehingga saat malam hari aku masih bisa mendengar sayup-sayup obrolan tamu hotel dari balik kamar. Tapi sejauh ini aku masih bisa menikmati waktu beristirahat.

Bepergian ke Jakarta seperti kali ini terasa berkesan karena pilihan hotel yang sesuai dan dekat dengan area SCBD tempat diselenggarakannya kegiatan pelatihan. Begitupun kalau ada keperluan di seputar area Blok M maupun Sudirman, hotel ini cukup layak untuk diinapi, mengingat harganya juga affordable.

Hotel NEO Tendean, by Aston

Jl. Wolter Monginsidi no.131, Tendean

Jakarta Selatan 12180, Indonesia

Ph.+62-21 2942 8535, 722 6688

12 thoughts on “Menginap di Hotel NEO Tendean, Jakarta

  1. deket kantorku di manggadua juga ada neo mba… pernah kepikiran pgn coba sih,apalagi ini kan adeknya aston. berharap std service nya sebagus aston :D. tp yg di manggadua itu bentuk gedungnya itu looh yg bikin rada males. hitam, trus kesannya kusam. kalo yg di tendean ini aku liat bagus sih… mungkin kalo aku jd nyoba, kyknya yg di cabang lain aja, jgn yg deket kantor 😀

    Like

    • Memang Neo identik sama warna hitam ya, Mba Fan. Konsepnya juga minimalis gitu. Aku kebetulan perdana nginep di Neo ini, belum pernah nyoba cabangnya yang lain. So far siy cukup oke, sesuai sama harganya😊.

      Like

  2. Wiiiiii, hotelnya dekat jalur busway layang koridor 13 rupanya. Menarik. View gedung-gedung bertingkat iti didapat dari restoran ya? Cakep! Kehadiran kolam renang juga jadi nilai plus. Mbak-mbak dengan wig berwarna abu-abu cerah itu memang jadi ciri khas Neo. Aku pernah menginap di Neo Semarang, dan bentar lagi mau ke Neo Dipati Ukur Bandung 😀

    Yang perlu sedikit ditingkatkan mungkin pemilihan kursi kerja ya.

    Like

    • Nah iya bener, Mas Nugie. Ternyata strategis lokasinya. View gedung bertingkat aku ambil dari koridor kamar hotel di lantai 6, pas pagi hari. Pool nya walo seuprit tapi lumayan kalau pingin renang-renang manja ya hahaha😄. Aku baru kali ini nginep di Neo, belum pernah nyoba di cabang lainnya😊.

      Liked by 1 person

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.