Ngeblog, Sebuah Pandangan Sederhana

Sebelum tahun 2014, tidak pernah sekalipun terlintas di pikiranku untuk mulai menulis blog. Di masa-masa setengah menganggur karena sudah melepas pekerjaan sebelumnya, aku putuskan untuk coba membuat sebuah blog. Aku tetap berusaha meski awalnya bingung karena tidak punya referensi apapun soal blog. Namun bermula dari sekadar iseng tadi, semua jalan dan kesempatan baik terbuka di hadapan.

Cara menjadi blogger profesional

Memulai sesuatu yang baru adalah hal berat. Butuh keberanian, konsep, dan semangat tinggi. Begitu juga yang aku rasakan di awal-awal ngeblog. Aku hanya bermodalkan tekad kuat dan melakukannya dengan senang hati. Bahkan samasekali tak pernah berangan-angan mau menjadi apa nantinya. Juga tidak ngoyo menargetkan sesuatu yang masih kabur. Karena ngeblog tadi bertujuan untuk mengisi kegiatan daripada cuma bengong di rumah.

Menulis di blog memang lebih asyik dilakukan sendiri. Tapi bila ingin berkembang dan dapat suntikan semangat, bergabung dalam sebuah komunitas akan membawa dampak positif. Maka sesudah beberapa bulan ngeblog aku memberanikan diri masuk ke sebuah komunitas blogger lokal yang kini dikenal dengan nama Blogger Medan (Blog M). Setelahnya, aku juga mulai bergabung di beberapa komunitas blogger berskala nasional.

Perihal konsistensi

Dalam pandangan orang awam, menjadi seorang blogger adalah sebuah keistimewaan. Diundang sana-sini, ikut berbagai kegiatan bersama brand ternama, dipercaya menjadi pembicara bahkan juri lomba, memeroleh publikasi di media, kesempatan jalan-jalan gratis, dapat penghasilan dari blog, dan lain-lain. Padahal banyak hal yang terjadi saat melakoni kegiatan ngeblog tadi.

Kiat untuk konsisten blogging

Ngeblog adalah sebuah proses panjang yang seringkali membuat lelah dan jenuh. Memulai ngeblog sangat mudah, namun menjaga konsistensi sungguhlah berat. Butuh segudang upaya dan pengorbanan untuk membuatnya tetap berjalan baik.

Sebetulnya, kegiatan yang tampak mudah ini tidak sesederhana seperti pikiran banyak orang. Ada komitmen dan tanggung jawab di dalamnya. Dan tak kalah penting, kegiatan ngeblog perlu keseriusan dan dedikasi tentunya.

Baca juga : 5 Pelajaran Penting Agar Ngeblog Tetap Menyenangkan

Punya suara dan warna tersendiri

Pada saat awal, audiens tidak serta-merta langsung mengenal siapa kita. Mereka butuh waktu untuk menyukai tulisan-tulisan itu hingga kemudian setuju dengan apa yang disuarakan lewat tulisan tadi.

Pada awalnya aku banyak menulis tentang kuliner di platform blog sebelumnya. Namun sejak migrasi ke platform yang sekarang, aku justru lebih berkonsentrasi pada tulisan perjalanan dan gaya hidup. Meski sesekali masih menulis tentang kuliner namun sejujurnya aku lebih suka jalan-jalan daripada makan. Hahaha.

Meski ada sedikit perbedaan dari segi konten, namun aku tetap ingat untuk menyuarakan cerita-cerita tersebut dengan gaya sendiri. Seiring waktu dan pertambahan usia, saat ini aku merasa tulisanku sudah jauh lebih matang. Kalau soal kualitas, bagus atau tidaknya terpulang pada penilaian dan selera masing-masing pembaca. Setiap tulisan pasti punya peminatnya sendiri, kok. Your blog cannot be everything to everyone.

Nilai (value) diri adalah penting

Menurutku, ngeblog sebaiknya dilakukan dengan sukacita. Namun sewaktu memutuskan serius menekuni dan ingin jadi seorang content creator yang baik, kita harus siap bekerja keras. Bersikap dan bekerja secara profesional adalah harga mati bila ingin bertahan lebih lama di dunia kreatif. Sebab setiap hari banyak sekali bermunculan pemain baru dengan beragam keunikan yang memikat.

Beri nilai tambah untuk tulisan blog

Kalau saat memproduksi konten mindset kita hanya menjadi pekerja bayaran, maka kita sulit menemukan value di dalam diri sendiri, apalagi menghadirkannya lewat tulisan. Akibatnya konten yang dihasilkan pun terasa tak “senyawa” dengan sang kreator. Dan ini tentu berdampak pada kelangsungan blog itu sendiri.

Karena itulah dari waktu ke waktu aku terus berupaya memperbaiki kekurangan. Belajar lebih sering dan rajin mengevaluasi diri. Aku sadar, betapapun beratnya memulai sesuatu, nyatanya lebih berat lagi mempertahankan apa yang sudah ada.

Jangan berfokus pada angka-angka

Seperti pada awalnya, aku berniat untuk tetap menekuni ngeblog. Meski penting memerhatikan pertumbuhan blog maupun media sosial, aku tidak beranggapan bahwa popularitas maupun kredibilitas seseorang hanya ditentukan oleh jumlah pengunjung blog serta jumlah followers dan likes.

Tidak perlu terlalu traffic-oriented karena masih ada elemen lain yang bisa diberdayakan. Sebab kalau begitu nanti kita hanya mengejar kuantitas tanpa pernah menulis dengan kedalaman bahasan. Duh, aku sih ngga mau menjadi phone zombie yang menggantungkan jati diri berdasar angka-angka di layar yang tak sepenuhnya nyata.

Pentingnya passion bagi blogger

Sejak mula aku menyadari punya cukup banyak kekurangan dan keterbatasan. Aku tidak punya latar belakang di dunia jurnalistik sama sekali. Semua kupelajari secara otodidak di usia yang waktu itu tak lagi muda, yakni 40 tahun. Mana mungkin aku bersaing dengan teman-teman yang usianya jauh dibawahku. Mereka pasti lebih cepat menangkap hal baru terutama terkait dengan teknologi dan digital.

Lantas aku harus gimana?

Suamiku sering berpesan, kalau kita merasa kalah tenaga maka alihkan fokus ke sisi lain. Setiap orang pasti dianugerahi kelebihan yang mungkin tidak disadari. Kita adalah individu unik. Maka tak perlu gusar bila tidak bisa menyamai blogger lainnya. We have our own voice and content.

Sesederhana itu memang, meski kenyataannya cukup sulit dilakukan. Kita seringkali hanya melihat pencapaian orang lain lalu membandingkannya dengan daya upaya sendiri. Tentu ngga bakal ketemu, ya.

Seiring berjalannya waktu, aku memahami bahwa kita tak perlu mengesankan orang lain lewat karya dan penampilan hanya supaya dianggap hebat. Sebab tidak ada yang sempurna di bumi ini. Lebih baik fokus aja membuat konten yang benar-benar sesuai dengan minat dan keseharian kita. Itu akan terasa lebih jujur dan menarik.

Manfaat ngeblog yang dirasakan

Bagiku, ngeblog adalah sebuah proses pembelajaran. Aku mencintai prosesnya dan menikmati pengalaman yang didapat. Entah itu menyenangkan atau tidak. Aku hanya ingin tetap menulis meski sering didera malas akut atau kesibukan tak berujung. Sebab lewat ngeblog aku belajar banyak hal, termasuk memahami perkembangan literasi yang kini masuk ke ranah digital.

Manfaat blogging

Manfaat lainnya adalah aku jadi lebih fleksibel dan toleran ketika berinteraksi dengan orang dari bermacam latar belakang. Sebab yang namanya bekerja sama dengan orang lain tentu tidak semua berjalan mulus, kan? Sesekali kita untung, lain waktu bisa jadi buntung. Dan itu normal. Yang penting jangan pernah memaksakan diri menjadi sosok lain demi bekerjasama dengan pihak tertentu.

Ngeblog terkadang memang membosankan. Dan bila itu datang, aku coba mengingat kembali alasan awal melakukannya. Seperti saat menulis artikel ini, dimana aku sedang dilanda kebosanan. Mungkin itu efek dari terus-menerus terpapar perangkat digital yang membuat kita luput mengoptimalkan kerja otak. Ujung-ujungnya semua terasa datar dan bikin lelah.

Maka dari itu, saat jenuh hadir aku memilih untuk lebih banyak baca buku dan menikmati waktu jeda. Hal itu sekaligus beri kesempatan otak untuk mengisi daya lagi. Lalu sesudahnya, aku bisa mengembalikan mood dan menulis dengan gembira.

Bangun citra diri positif dan profesional

Kini banyak blogger baru yang bermunculan dan mengusung genre pilihan masing-masing. Namun ada sejumlah teman-teman blogger lama yang sekarang tenggelam bahkan tidak menulis lagi karena alasan apapun. Ini hal yang lumrah terjadi sebab ngeblog selalu mengalami pasang surut.

Profesionalitas seorang blogger

Perlu kita ingat bersama bahwa ngeblog adalah sebuah proses panjang. Yang terlalu cepat “besar” biasanya isinya kosong. Mirip bubble effect. Maka nikmati dan tekuni saja dengan sepenuh hati terlebih dulu. Sambil bersiap lalu memantaskan diri untuk satu saat bertumbuh dan naik kelas.

Tepat waktu merupakan komponen paling dasar dari profesionalitas. Meski sepopuler apapun kita, orang lain tetap akan menilai kinerja kita sebagai content creator. Sikap buruk tentu bakal menurunkan poin kita di mata pihak lain, terutama klien.

Oleh sebab itu sadarilah bahwa blogger yang terpilih adalah orang dengan personal branding kuat, punya reputasi baik, dan citra diri yang positif. A reputation is something you earn. Karena seorang blogger merepresentasikan dirinya sendiri sekaligus mewakili citra sebuah merek/brand yang ia usung.

Baca juga : Tahun 2017 yang Membahagiakan

Tidak semua hal tentang uang!

Tawaran dan ajakan yang mampir terkadang membuat kita terlalu bersemangat. Lalu kita lupa esensi dari berkarya itu sendiri. Setiap bentuk kerjasama yang datang, entah itu berupa endorsement ataupun kolaborasi idealnya kita kurasi dengan baik. Mengapa? Karena belum tentu brand atau pesan yang mereka usung relevan dengan kita sekaligus audiens kita. Maka sebaiknya kita tetap mempertahankan kesesuaian nilai-nilai yang dianut ketimbang menangkap semua umpan.

Aku sendiri pernah keliru dan terjebak pada momen menulis penuh keterpaksaan. Sejak saat itu aku belajar untuk lebih menyeleksi tawaran yang mampir tanpa bermaksud untuk sombong. Kita tentu ngga rela branding yang kita bangun dengan susah payah dan trust dari audiens luruh begitu saja, kan? Toh kita sendiri yang tau pengetahuan dan kompetensi kita ada di level mana.

Niatkan untuk berbagi

Setiap orang pada dasarnya suka bercerita dan diberi cerita. Oleh karenanya, sebuah kisah yang dibuat dengan tulus akan sampai pesannya di hati pembaca dan tak mudah dilupakan.

Baca juga : Mari Bercerita Lewat Foto-foto Perjalanan!

Lagi-lagi menulis di blog bukanlah pekerjaan sederhana. Ada seni tersendiri yang bisa dipelajari. Tapi hal itu jangan sampai menghentikan ayunan jari-jari untuk terus mengetikkan beragam cerita. Sesuatu yang tadinya kita anggap kurang menarik mungkin justru berguna bagi orang lain, kan?

Maka dari itu tetaplah menulis. Cerita-cerita tersebut menjadi rekam jejakmu sepanjang waktu. Konsistensi kelak akan berbuah manis. Temukan “suara”mu sendiri dan jadilah profesional, hingga orang tak cuma menghargai karya-karyamu namun juga pribadimu.

Blogger harus menikmati proses

Kalian punya cerita unik atau suka duka seputar ngeblog? Sharing, yuk!

(sebuah tulisan spontan menjelang enam tahun perjalanan ngeblogku)

37 thoughts on “Ngeblog, Sebuah Pandangan Sederhana

      • Tapi bukan drama sinetron kan, Rud? Hahaha😄. Blogger memang harus fokus kalau mau jadi profesional. Dan ternyata ngga cukup cuma bisa nulis bagus doang, banyak aspek lain yang memengaruhi. Yang penting semangat belajar!😀

        Like

  1. Sedikit bercerita pengalaman ngeblogku kak, pertama kali ngeblog itu di tahun 2009, namun blognya udah karam dan lupa password, artikel pertama kali yang kutulis ulasan tentang kebun binatang siantar, dari mulai harga masuk hingga pengalaman saat berada di dalam, ala ala blogger wisata gitu, dan dapat komentar untuk pertama kalinya rasanya seneng beut, trus blog udah gak keurus dan sekarang ntah blog yang ke berapa yang terakhir ini mulai diseriusin secara santai gak ngoyo kali ya kan kak.

    semoga semakin semangat kita ngeblognya

    Like

    • Wah sayang juga nasib blog lamamu ya, Yog. Tapi ngga apa, tinggal fokus aja mengasuh blog yang sekarang biar terus berkembang. Ngga cuma blognya dikenal orang banyak tapi juga penulisnya ikut bertumbuh. Kadang kepuasan ngeblog itu ngga semata-mata diukur pake duit ya, tapi lebih ke menghasilkan karya yang betul-betul kita sukai. Yang lain-lain mah bonus aja😀

      Like

        • Kalau mikirnya harus jadi duit malah kadang kita kehilangan mood dan kreativitas😄. Itu siy yang pernah aku rasain. Jadi milih buat woles aja, tapi terus berbenah diri biar jadi lebih baik dalam versi sendiri. Niat berbagi jangan sampai ketinggalan.

          Like

    • Hehehe makasih, Iyah😘. Tulisan ini buat nyemangatin diri sendiri juga sebetulnya. Karena ngeblog juga bisa jalan di tempat kalo kitanya ngga punya energi lebih untuk ngurusinnya😀. Ya siapa tau yang baca bisa termotivasi jadi lebih semangat, kan👌

      Like

    • Aamiin… makasih, Rin💕. Dirimu juga makin bersinar👍. Iya betul, di awal mendingan fokus aja bikin konten-konten organik dan ngga usah mikirin ada duitnya atau ngga ya, kan. Karena konsistensilah yang nanti kasih jawabannya. Semangat!😀

      Like

  2. Omakjang, santai baca tulisan kakak, kondisi awal, tengah yang masuk pada peran si Abang memberi motivasi, diakhiri pesan 6 tahun hampir ngeblog.

    Tapi yang saya tangkap, dan telah dipraktikkan di blog sendiri, disaat kebutuhan konten bergerak pada trafik, tentuanya tanpa sadar, seorang blogger yang melakukannya dengan santai, malah sudah memenuhi kriteria konten layak disebut berkualitas.

    Dari jumlah foto berjumlah di atas 5foto, besar kemungkinan bakal jadi gambar Carousel blog, dan dianggap baik memberikan referensi nantinya di SERP, karena juga : faktor jumlah kata.

    Liked by 1 person

    • Kalau Bang Wahyu udah komentar, pasti ngga lupa menyelipkan ilmu tambahan. Mantap kali memang junjunganku ini! Makasih banyak ya, Bang. Semoga aku bisa terus konsisten nulis dan ngasih semangat ke temen-temen lain supaya ngga lupa untuk berkarya lebih baik lagi. Peluang bakal datang kepada orang yang mau berusaha. Gitu kan, ya😀

      Like

  3. Ah, keren sekali postingannya mbak, aku dulu sempet vakum ga nge-blog bbrp saat karena blog aku gada kemajuan, sampai akhirnya sekarang aku tau cara cari uang di blog, dan sekarang malah jd agak semangat nulis hihi.. sebenernya ujung ujung²nya soal duit sih, klo ngeblog menghasilkan uang kan enak ya. Aku selalu pengen punya hobi yg bs menghasilkan uang biar nambah semangat.

    Liked by 1 person

    • Makasih ya, Mbak😍. Hobi ngeblog yang bisa menambah pundi-pundi uang pastinya bikin hepi. Aku juga seneng. Tapi emang di awal aku ngga nargetin harus sampai bisa menghasilkan, tapi aku fokus ngembangin diri aja lewat aktivitas ngeblog ini. Mungkin sama kayak Mba juga, kalau ditekuni lama-lama ada hasilnya. Nambah semangat untuk terus berkarya kan, ya😀

      Like

  4. dulu aku bikin blog itu hanya krn pgn niru mba iparku.. trus krn pd dasarnya aku terbiasa nulis diary. Awal mulanya di multiply, trus krn mati, pindah ke blogspot. Nulis cerita2 travelingku.

    nah di situ aku pgn mb ikut komunitasblog traveling. daftar dooong. ternyataaaa, ditolak krn dia bilang ga sesuai. aku marah, sebel, tp juga sedih. sempet down, apa tulisanku segitu jeleknya sampe ga ditrima :(.

    tp kemudian aku pikir ya sudah kalo ditolak. aku lgs ganti pake domain dan hosting sendiri. supaya kliatan serius aja :p. dan coba cari komunitas lain yg ga sombong hahahahha.. yg aku dgr sih, itu komunitas sok ekslusif yg udh nolak ternyata banyak disebelin ama blogger traveling lain yg padahal menurtku jauuuh lbh bgs tulisan mereka, tp ditolak juga wkwkwkwk.. ga tau deh msh ada ato ga tuh komunitas.

    yg ptg aku bakalan ttp nulis, dan konsisten hanya di travelign dan kuliner 🙂

    Like

    • Kayaknya aku tau nama komunitasnya😀. Memang susah banget buat jadi member karena banyak persyaratan. Aku juga ngga jadi join dulunya, Mba. Oya kalau Mba Fanny ngga perlu ikutan komunitas jiga udah hits banget travel blognya. Aku suka baca walo lebih sering lupa ninggalin komen huhuhu maafkeun🙈. Tetap semangat jalan-jalan, makan-makan, dan berbagi ceritanya di blog, ya👌

      Like

  5. “.. efek dari terus-menerus terpapar perangkat digital yang membuat kita luput mengoptimalkan kerja otak”, mollyta.com

    Entah kenapa saya suka dengan bagian ini. Zaman sekarang banyak orang yang asyik dengan perangkat digitalnya. Tapi gak banyak yang dipakai buat mikir atau berusaha ngembangin potensi yang dirinya sendiri butuhkan. Kelihatan sibuk di depan gadget saja.

    Kalau mau jadi blogger sebaliknya. Harus sering-sering mikir nyari ide buat tulisan di blog. Berusaha menjadi kreatif menuangkan gagasan. Agar menjadi tulisan yang renyah dan bermanfaat untuk dibaca.

    Saat ini mau nyoba nulis lagi di blog personal yang udah lama ditinggal. Kebetulan ketemu dengan tulisan kak molly ini. Menambah semangat. Jadi ingat kembali pas dulu awal-awal ngeblog.

    Sukses buat enam tahun mollyta.com!

    Like

    • Aamiin… makasih, ya😀. Dua bulan lagi genap 6 tahun aku ngeblog walo memulainya dulu di platform yang lama sebelum pindah ke mollyta(dot)com ini. Memang gadget itu sumber distraksi paling parah. Aku juga lagi coba meminimalisir penggunaan yang ngga berfaedah hahaha. Oya, semoga dirimu bisa kembali nulis di blog pribadi, ya. Karena mungkin itu jadi wadah buat kita berkarya tanpa mikir beban apa-apa. Sukses dan semangat, ya!👌

      Like

  6. mantap ini, semuanya di kumpas tuntas dengan harus wajib dengan yang namanya konsisten, tapi ini yang awak rasa kak, hal konsisten ini, tapi ya mau bagaimana lagi semua mungkin untuk konsisten itu sendiri di mulai dari nulis hal-hal sederhana mungkin ya kak,

    terus penyakit lainnya setelah konsisten itu yang paling jleb awak rasa, yaitu tentang ga semua tentang uang, banyak mungkin yang kyak kami pemula terjebak dalam hal itu, jadi ya nulis tentang diri sendiri juga males jadinya, karna kebanyakan mikir, bagus nuggu aja yang berbayar baru nulis,

    makasi banyak kak ceritnya, seru 😀

    Like

    • Memulai apapun termasuk ngeblog kunci awalnya cuma tekun dan konsisten. Resepku itu, Rif. Nanti lama-lama kan konten kita makin rame, baru deh menarik perhatian brand/calon klien buat mereka nawarkan kerjasamanya. Tapi kalo kitanya nunggu bola, ngga bakal dateng kesempatan baik itu. Jadi memang harus dari diri kita sendiri yang punya mindset bahwa blog untuk tempat berkarya, yang lain (uang, popularitas, peluang dll) hanya bonus. Semangat ngeblognya ya, Rif!😀

      Like

  7. “Perlu kita ingat bersama bahwa ngeblog adalah sebuah proses panjang. Yang terlalu cepat “besar” biasanya isinya kosong. Mirip bubble effect. Maka nikmati dan tekuni saja dengan sepenuh hati terlebih dulu. Sambil bersiap lalu memantaskan diri untuk satu saat bertumbuh dan naik kelas.”
    Suka banget bagian ini mbaaak. Sama bagian niatkan untuk berbagi.
    Kebetulan hari ini rada lelah melihat angka-angka dan juga rumput tetangga, tulisan ini ngademin banget. Terima kasih mbak. Sukses selalu 🙂

    Liked by 1 person

    • Aamiin, makasih ya Mba🙂. Bener siy kita kadang terlalu keras sama diri sendiri, jadinya cuma bisa bandingin sama orang lain. Padahal barangkali orang pingin jadi seperti kita. Yuk kita jaga semangat ngeblognya, ya👌

      Like

  8. Langsung setuju pas di bagaian ini:

    “… ngeblog adalah sebuah proses panjang yang seringkali membuat lelah dan jenuh. Memulai ngeblog sangat mudah, namun menjaga konsistensi sungguhlah berat. Butuh segudang upaya dan pengorbanan untuk membuatnya tetap berjalan baik!”

    Itulah kenapa sekali-kali kudu keluar dari rutinitas!
    Konon katanya, rutinitas mampu membunuh kreativitas.

    Begitulah…

    annarosanna(dot)com

    Like

  9. Bener, selalu ada pasang surut dengan blogging, yang tidak dipungkiri juga dikarenakan budaya membaca yang menurun, ntah karena padatnya informasi yang lalu lalang di gadget setiap hari, sehingga attention span semakin singkat.

    Tetapi bagaimanapun juga, blog ialah blog, sebuah ekspresi seseorang yang dicurahkan ke dalam tulisan. 12 tahun ngeblog tentunya udah ngalamin fase-fase tersendiri, tapi selama kita konsisten namun tetap jeli melihat perkembangan, pastinya banyak kesempatan yang datang menghampiri

    Hehehe…

    Liked by 1 person

    • Setuju, Koh Leo. Poinnya jaga konsistensi sambil terus belajar hal baru biar ngga gampang jenuh. Semoga kita bisa makin baik ke depannya ya. Makasih, Koh🙏😀

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.