Kembali Menulis di Blog

Satu kalimat yang keluar dari mulut suamiku tadi malam terasa menohok. “Coba kembali ke awal, menulis di blog. Terlalu asik main media sosial ngga akan membawa kemana-mana”, ujarnya.

Mollyta Mochtar menulis di blog

Aku sadar sudah dua bulan meninggalkan blog. Rumah maya yang dengan susah payah aku besarkan. Alasan klasik seperti sibuk dan banyak distraksi nyatanya membuatku perlahan kehilangan mood menulis. Seakan-akan otak sulit diajak berpikir. Jari-jari tak lincah merangkai kata demi kata seperti biasanya.

Ah, lagi-lagi itu hanya semacam dalih untuk tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Selama ini aku percaya bahwa setiap kali ingin melakukan sesuatu hendaknya kita mempunyai tujuan. Hal itulah yang akan menuntun kita melewati segala tantangan dan hambatan yang muncul di depan.

Lantas kenapa aku tak mengisi laman blogku seperti dulu? Padahal aku tidak pernah sampai benar-benar kehilangan waktu untuk menulis.

“Kalau mau sukses, sebaiknya kita cuma fokus pada satu atau dua hal untuk dikerjakan. Dan pastikan antara keduanya ada sebuah benang merah”, jelas suami di sela-sela obrolan santai kami.

Aku sangat setuju karena menurutku kita tak bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu lalu berharap hasil sempurna dan orang mengapresiasinya. Itu takkan terjadi. Orang hanya akan ingat sesuatu yang pertama kali kita bangun dengan sungguh-sungguh. Perlu digarisbawahi ya, sungguh-sungguh!

Maka dari itu, tak ada alasan bagiku untuk urung menulis di blog.

Dunia bergerak sangat dinamis. Teknologi terus mengalami pembaharuan. Laju perkembangannya seolah tak mampu lagi dibendung. Peluang muncul dimana-mana. Dan membuat distraksi itu semakin tinggi.

Namun manusia diberi pilihan untuk menjalani apa yang ia minati. Bahkan memilih untuk konsisten pada satu jalur pun tak salah sama sekali. Itu sebabnya semua pembicaraan kami semalam menguatkan tekadku untuk kembali membuka laptop dan mulai menulis.

Kalau diingat-ingat, sebetulnya Tuhan sayang padaku. Ia sudah mengingatkan dengan cara-Nya. Dan sebagai bukti, di bulan Februari lalu aku mendapatkan tiga kesempatan baik.

Pertama, Komunitas Guru Pembelajar bernama MarSiaJar (Mari Siap Mengajar) memintaku menjadi narasumber untuk membahas soal literasi. Aku memberikan inspirasi kepada beberapa tenaga pendidik yang hadir agar kelak mereka bisa berbagi materi ajar lewat internet untuk memeroleh penghasilan tambahan.

Kedua, secara mengejutkan DAAI TV kembali mengajakku untuk menjadi narasumber pada program baru mereka yang rencananya akan tayang di bulan April 2020 mendatang.

Ketiga, tak lama sesudahnya IDN Times Sumut juga menghubungiku lagi untuk mengisi sesi berbagi Live on Instagram lewat akun mereka.

Baca juga : Suka Duka Mollyta, Mantan Banker yang Pilih jadi Blogger

Mengapa ketiga kesempatan tadi menjadi peringatan keras untukku?

Karena di tengah momen separuh “hiatus” nulis, aku justru diminta untuk membahas tentang pentingnya menjaga konsistensi ngeblog. Aih, aku seperti tertampar sendiri!

Mol, di luar sana orang-orang masih mengapresiasi perjalanan ngeblogmu sampai hari ini. Mereka masih ingin membaca tulisan-tulisanmu yang tak seberapa itu. Maka jangan menenggelamkan diri perlahan dengan kesibukan lain yang berujung pada alpa menulis blog.

Ingat Mol, kesempatan-kesempatan tadi datang karena dirimu adalah seorang blogger, yang telah rutin dan konsisten mengisi laman blog hingga tahun keenam. Jadi peluang manis tersebut bukan jatuh dari langit.

Suara-suara tersebut masih terus gaduh di kepala. Sampai akhirnya momentum itu datang dan betul-betul membuatku sadar. Rasa malas, jenuh, bahkan kesibukan tak berujung bukanlah penghalang untukku tetap berkarya. Aku harus kembali menulis dan bercerita banyak hal seperti sediakala.

Aku juga sadar, mungkin sebagian orang mulai meninggalkan blog. Mereka beralih ke platform media sosial baru yang lebih kekinian. Sebetulnya ini justru saat paling tepat untuk tetap bertahan dan setia menulis blog karena fungsinya tak pernah tergantikan oleh apapun. Media sosial dan lain-lain akan saling melengkapi saja.

Diantara riuhnya media sosial, aku masih mendapati kesenangan dan kepuasan saat menulis di blog. Interaksi lewat jejaring sosial berbasis internet dan pemutakhiran status tiada henti justru adalah distraksi itu sendiri.

Tak ada yag terlalu istimewa disana. Toh aku tidak sedang mengoleksi jumlah follower untuk mengimpresi orang lain. Karena aku yakin nilai diriku bukan terletak pada angka digital. Orang akan lebih menghargai karya otentik yang berasal dari buah pikir kita sendiri.

Maka dari itu, aku tak perlu terus-menerus mengeluhkan kesibukan. Tak harus juga menyalahkan kondisi yang tak selalu ideal untuk menerjemahkan ide ke dalam tulisan. Apalagi sampai terjebak dalam kenyamanan melakukan kegiatan yang mudah seperti membuat konten media sosial.

Aku hanya perlu kompromi dengan itu semua. Lalu kembali bergerak menulis. Bukan terlalu malas membangun ulang kebiasaan berpikir. Sebab aku percaya apa-apa yang sudah dimulai dengan susah payah akan berakhir sia-sia bila tidak terus dipelihara.

Maka hari ini aku (kembali) menulis di blog. Terima kasih sudah melecutku sedemikian rupa. Semoga bisa bertahan ngeblog sampai nanti.

Kiat tetap menulis di blog

 

 

 

18 thoughts on “Kembali Menulis di Blog

  1. Wah, mbak Molly baru hitungan bulan aja sudah gundah gulana ya. Apalagi aku yang mungkin sudah setahun ini gak aktif nulis di blog. Dan rasanya masalah kita hampir sama, terdistraksi oleh sosial media lainnya. Hmmm lucunya, selama berbulan-bulan itu aku juga mengingatkan diri sendiri untuk kembali menulis. Tapi ujung-ujungnya selalu merasa terdistraksi, dan juga seperti kehilangan daya untuk menulis. Memang terkadang untuk kembali itu jauh lebih sulit, dari pada memulai dari nol ya.

    Like

    • Bener kan, Mas Bart. Distraksi gawai memang parah banget. Sampai-sampai pingin matiin notif aja biar lebih tenang dan damai kayak duluπŸ˜‚. Kesibukan lain juga bikin mood ngeblog bisa pasang surut. Aku jeda 2 bulan tapi rasanya kayak udah lamaaa gitu. Memang memulainya lagi butuh momentum, barangkali itu tantangan terbesarnya, ya. Tapi aku yakin dirimu pasti akan balik nulis lagi satu saat nanti. Dan aku tetap nunggu tulisan perjalananmu yang selalu ditulis dengan apik, MasπŸ˜€

      Like

  2. Wuooohh. Saya suka banget tulisan mbak Moyi yang satu ini.. Rasanya kek ditabok, rasanya kek kasian bener blog saya yang hampir tiap bulan jadi sarang laba-laba. Tulisan mbak Moyi bikin jadi saya semangat nulis lagi. Trims mbak ^^

    Liked by 1 person

    • Mengingatkan diri sendiri biar ngga berlarut-larut malesnya, LisaπŸ˜‚. Apalagi mumpung lagi social distancing gini, bisalah dimanfaatin buat belajar atau ngeblog aja ya, kanπŸ˜€.

      Like

    • Betul, Yog. Ngeblog ini kalau ngga sedikit dipaksa, jadinya males. Apalagi kalau sibuk sama kegiatan lain. Aku pun lagi berjuang kembali produktif nulis kayak dulu. Rasanya ngeblog sekarang beda aja gitu dibandingkan dulu. Mungkin kitanya yang musti ingat niat awal nulis tujuannya apa😊.

      Like

  3. Sy baru berkunjung di blog mba,, isi nya bgs bgt mba,, sy juga dah ninggalin dunia blog hampir 5thn.. tulisan mba membuat sy semakin semangat bwt blogging lg

    Like

    • Aamiin.. Aamiin. Ngeblog memang jadi salah satu terapiku juga. Terutama kalau suasana hati lagi kurang oke. Tinggal niatnya yang kudu aku kuatin lagi supaya bisa ngeblog rutin kayak dulu, Koh😊.

      Like

    • Masya Allah, makasih loh Kina😊. Yang bisa aku lakukan hanya ngasih semangat dan motivasi supaya kita semua melakukan hal positif. Syukur-syukur bisa berdampak untuk orang banyak, ya. Insya AllahπŸ˜€. Luv you, too Kina❀

      Like

  4. buat aku media sosial ini distraksi nomor 1 buat malas nge blog kak, atau mungkin memang dasarnya aja malas hahaha. Media sosial tinggal jepret asal post rasanya cukup, tapi kalau blog aku ga mau gitu dan setiap mau mulai kebanyakan “duh mesti banyak nulis sama milah milah foto”

    eh padahal gitu balik mulai malah keasikan sendiri xD

    Like

    • Setuju kali aku! Memang media sosial gangguan paling gede dan bikin malas ngapa-ngapain. Makanya aku ngga mau kelamaan asik sendiriπŸ˜„. Pelan-pelan mulai inget lagi tujuan awal nulis. Jadi harus dipaksa juga otakku ini. Wina punya banyak bahan yang bagus buat diolah jadi konten. Manfaatkan, Win. Masih inget kan apa yang pernah aku sampein waktu kita ngobrol panjang di Maxx Coffee Sun Plaza setahun lalu? HeheheπŸ˜€

      Like

  5. Buat mengekspresikan diri lewat tulisan, kayaknya belum ada platform yang lebih nyaman ketimbang blog, Mbak. Tiap narablog berkuasa penuh atas produksi kontennya. Selain itu, blog juga nggak riuh. πŸ˜€

    Like

  6. aku udah pernah hiatus 2 tahun mbak, aku sendiri heran kenapa waktu itu nggak nulis sekian lama, tapi kalau untuk blogwalking masih sempet.
    untungnya alamat domainku masih bisa diaktifkan lagi
    sayang rasanya setelah liat arsip blog, bolong selama 2 tahun
    semangat mbak mollyta

    Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.