Flexi Critical Illness: Sayangi Diri lewat Perlindungan Risiko Penyakit Kritis

Baru-baru ini aku kembali dikejutkan saat mendengar kabar bahwa salah seorang teman didiagnosa dokter terkena serangan penyakit stroke. Padahal usianya belum lagi menginjak empat puluh tahun. Bagian tubuh yang diserang adalah lengan bagian kanan. Ia jadi sulit beraktivitas sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain. Kini ia tengah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Pentingnya punya asuransi kesehatan

Temanku tersebut bekerja sebagai karyawan level manajerial di sebuah perusahaan swasta. Sejak dulu kami mengenal sosoknya yang tekun dan loyal dalam bekerja. Hingga akhirnya asumsi bahwa ia bekerja sedemikian keras sampai lupa memerhatikan kesehatan diduga menjadi pemicu utama penyakit ini.

Sungguh sangat disayangkan mengingat ia merupakan kepala keluarga dan memiliki seorang anak balita yang sedang lucu-lucunya. Dan apabila seorang tulang punggung keluarga tak mampu lagi bekerja tentu ini jadi masalah besar!

Memang berita kurang baik bisa menghampiri kita tanpa mengenal waktu. Apalagi penyakit stroke nyatanya dapat menyerang siapa saja di golongan usia berapapun. Bahkan dahulu almarhum kakek dan pamanku akhirnya juga “menyerah” karena penyakit mematikan itu usai menderita sekian tahun lamanya.

Dan saat ini pun ayah mertuaku juga menjadi penderita penyakit stroke sejak tiga tahun yang lalu. Beliau harus pasrah menghadapi kenyataan tak bisa aktif lagi bekerja.

Mengetahui kenyataan begitu banyak orang di lingkungan terdekatku terkena serangan stroke secara tiba-tiba tak urung membuat aku ikut merasa cemas. Aku menyaksikan sendiri betapa penderitanya menghadapi perubahan mood secara drastis pasca serangan.

Penderita mengalami depresi ringan hingga berat yang terbentuk dari dalam diri dan ditunjukkan lewat bermacam gejala yang tampak dari luar. Emosi menjadi tidak stabil dan cenderung mudah marah.

Pentingnya Tindakan Preventif Daripada Mengobati

Berkaca dari pengalaman orang-orang yang terkena stroke di berbagai usia menyadarkanku bahwa aku pun menghadapi risiko sama bila tidak menjaga pola makan, kesehatan, atau mengelola stress.

Belum lagi laporan organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan pada tahun 2020 sebanyak tigaperempat kematian di negara berkembang disebabkan oleh penyakit kritis, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan lain-lain. Dan berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2011, setiap 1000 orang di Indonesia, 8 orang diantaranya terkena stroke.

Biaya pengobatan penyakit kritis sungguh sangat fantastis karena proses penyembuhan yang cukup panjang. Selain berpengaruh langsung terhadap penderita, pengobatan penyakit kritis turut memengaruhi kondisi finansial keluarga.

Seluruh harta benda berupa aset serta sumber pendanaan seperti gaji/penghasilan bukan tak mungkin bakal terkuras untuk biaya rumah sakit. Belum lagi kalau tiba-tiba terpaksa berutang akibat ketiadaan dana. Duh, aku kok ngeri membayangkannya, ya.

Kisah sedih penderita penyakit kritis dan terganggunya kelangsungan hidup mereka membuatku ingin segera mengambil langkah preventif. Aku seakan turut merasakan betapa sulitnya hidup bila harus membiayai secara pribadi pengobatannya terus-menerus. Masa depan diri sendiri, orang terkasih, dan anggota keluarga turut dipertaruhkan.

Penting untuk memiliki asuransi kesehatan

Keluarga terlindungi dengan asuransi kesehatan

Beruntung aku tak perlu lama-lama dalam kegundahan karena segera sadar bahwa perlindungan asuransi terhadap penyakit kritis itu sangatlah penting. Apalagi mengingat usiaku juga sudah tak muda lagi, dimana tingkat risikonya jadi semakin tinggi, kan?

Belum lagi adanya riwayat keluarga yang terkena serangan stroke tadi yang membuat aku harus segera mencari produk proteksi bagi diri sendiri. Ya kalau bukan upaya pribadi, siapa lagi yang diharapkan bakal menolong? Masa mau membebani pasangan dan keluarga sih? Ngga, dong.

Flexi Critical Illness Sebagai Jawaban

Sebanyak 60,44% penduduk Indonesia yang tinggal di kota-kota besar sangat rentan terhadap gangguan penyakit kritis (sumber: WHO, 2010). Penyakit kritis yang kian jadi momok dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, tingginya biaya perawatan medis, banyaknya racun terhirup dari kualitas udara yang memburuk akibat polusi, serta adanya faktor risiko, kiranya cukup menjadi alasanku untuk memilih produk asuransi yang memproteksi bila terdiagnosa penyakit kritis.

Karena ancaman berbagai penyakit kritis senantiasa membayangi setiap langkah dan aktivitas, aku merasa perlu mempunyai produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. Fakta menyebutkan sepanjang bulan Januari hingga Desember 2018 penyakit kritis menjadi kasus nomor dua terbanyak diklaim dengan jumlah klaim mencapai 1553 dan nominal bayar lebih dari Rp 393 miliar. Ini membuktikan bahwa perlindungan terhadap penyakit kritis mutlak dimiliki oleh setiap individu dari berbagai usia.

Dari pencarian selama beberapa waktu, akhirnya aku menemukan sebuah produk asuransi yang sangat menarik dan berbeda dengan produk lain yang pernah ada, yakni Flexi Critical Illness dari Astra Life.

Asuransi Astra Life

Apa itu Flexi Critical Illness (Flexi CI)?

Flexi Critical Illness adalah asuransi penyakit kritis yang dirancang sesuai kebutuhan dan bisa diatur sendiri. Ia memberi perlindungan atas 3+1 penyakit kritis utama yang paling banyak terjadi atau dialami penduduk Indonesia, yakni stroke, serangan jantung, kanker tahap lanjut dan kanker tahap awal dengan nilai perlindungan hingga 2 miliar tanpa cek medis, sesuai kebutuhan di tiap tahap kehidupan.

Perlindungan terhadap penyakit kritis yang kita gunakan akan memberi kenyamanan dalam menjalani perawatan sekaligus penggantian penghasilan bulanan kepada keluarga. Artinya penderita bisa lebih tenang menjalani pengobatan tanpa memikirkan masalah keuangan.

Keistimewaan Flexi Critical Illness (Flexi CI)

Sebelumnya memutuskan untuk memilih Flexi Critical Illness, aku sudah mengecek terlebih dulu apa saja yang ditawarkan oleh asuransi jenis ini. Karena tidak sedikit loh, asuransi yang mewajibkan pembayaran preminya langsung untuk sekian tahun ke depan yang harganya dikalkulasikan berdasarkan risiko. Rasanya kok lumayan berat di kantong, ya.

Nah, uniknya Flexi Critical Illness terletak pada pembayaran premi yang lebih fleksibel sebab bisa dibayar setiap satu tahun, dimana harga akan dikalkulasikan berdasarkan risiko selama satu tahun itu saja. Ini jauh lebih efisien dan tidak memberatkan. Kalau setahun sudah terlewati dan masih ingin memperpanjang perlindungan, kita bisa #AturSendiri besar premi dan uang pertanggungan (UP) sesuai kemampuan dan kebutuhan.

Ketidaksiapan dana sering jadi kekhawatiran bila terdiagnosa gejala awal kanker. Tapi dengan Flexi CI, keluarga penderita tetap bisa melakukan pengobatan sebab sebesar 50% dari UP akan dibayarkan saat terdiagnosa kanker tahap awal tadi.

Nilai pertanggungannya juga tidak tanggung-tanggung yakni sebesar maksimal Rp 2 miliar tanpa memerlukan pemeriksaan medis apapun. Pembelian polisnya dilakukan secara 100% online. Premi sangat efisien karena dihitung berdasarkan risiko setiap tahun yang akan berbeda untuk tiap orang.

Komitmen tahunan dan otomatis diperpanjang sesuai kebutuhan hingga berusia 85 tahun juga membuat kita bebas repot karena tak perlu mendaftar ulang tiap tahun.

Mudahnya Beli Premi Online

Supaya tidak penasaran aku akhirnya coba membeli premi Flexi Critical Illness secara online di website ilovelife.co.id. Caranya mudah sekali karena bisa dilakukan lewat smartphone. Pertama setelah mengetikkan “ilovelife.co.id” di browser, Langsung terhubung ke laman utama. Ada tiga pilihan yakni LOVE, GIVING, dan SPORT.

Membeli premi Flexi Critical Illness

Premi Online Flexi Critical Illness Astra Life

Terdapat 14 tahapan dimana kita diminta mengisi data pribadi seperti nama lengkap, nomor KTP, jenis kelamin, tanggal lahir, berat dan tinggi badan, serta besarnya uang pertanggungan (UP), yakni mulai nominal Rp 50 juta hingga maksimal Rp 2 miliar yang dapat dipilih.

Beli premi online Flexi Critical Illness

Pembelian premi online juga dapat dipilih opsi pembayarannya, bulanan, per tiga bulan, per enam bulan, atau langsung satu tahun. Fleksibel sekali, kan? Lalu kita juga diminta memasukkan data diri, penerima manfaat klaim, hingga nanti masuk ke pilihan pembayaran. Tersedia empat pilihan pembayaran premi yakni kartu kredit, virtual account Bank Permata, Auto Debit Bank Permata, dan Auto Debit Bank Mandiri.

Pembelian premi Flexi Critical Illness Astra Life

Keseluruhan proses hanya membutuhkan waktu pengisian selama 5 menit saja. Aku bahkan tidak menemukan kesulitan sama sekali saat pengisian data-data. Proses pembelian premi begini sangat cepat, mudah dan menyenangkan karena dilakukan 100% online.

Tentang Flexi Life

Tak hanya manfaat perlindungan penyakit kritis, kita juga bisa menambahkan asuransi lain. Flexi Life adalah asuransi jiwa murni pertama di Indonesia yang bisa kita #AturSendiri sesuai tahap kehidupan. Uang pertanggungan dan preminya bisa ditentukan sendiri.

Adapun kelebihan lainnya yakni:

  1. Satu polis untuk seumur hidup
  2. Cukup bayar sesuai risiko saat ini atau usia saat mendaftar, dan polis dapat diperpanjang hingga usia 85 tahun
  3. Dapat mengubah premi secara online sesuai kebutuhan dan kemampuan. Dapat diperbesar atau diperkecil jumlahnya
  4. Pembayaran premi dapat dilakukan secara per-bulanan atau per tahun
  5. Perlindungan hingga Rp 5 miliar tanpa cek medis
  6. Tanpa biaya komisi
  7. Jangka waktu produk (durasi masa berlaku) adalah 1 tahun

Flexi Life merupakan asuransi jiwa fleksibel pertama di Indonesia dari Astra Life. Dengan kemudahan pembelian secara online, seluruh tahap kehidupan kita dapat terlindungi dengan maksimal. Tak perlu khawatir lagi dengan kemungkinan terburuk seperti #AmitAmit meninggal dunia secara mendadak, sebab keluarga yang ditinggalkan akan mendapat santunan.

Bagi teman-teman yang ingin memproteksi diri dengan Flexi Critical Illness maupun Flexi Life juga dapat langsung membeli premi online yang fleksibel dan mudah ini. Jangan lupa untuk memasukkan referral code BLOGMOLLYTA79 pada gambar kado di sudut kiri bawah ketika akan melakukan pembayaran, ya.

***

Perihal asuransi bukanlah soal proteksi diri semata, namun juga melindungi keluarga akan dampak buruk dari hal-hal tak terduga. Setidaknya kita telah menyiapkan jaminan masa depan bagi keluarga tercinta sebab uang yang dikeluarkan saat ini adalah demi manfaat yang lebih besar lagi di kemudian hari. Yuk, kita berikan bukti cinta bagi orang-orang terkasih.

Proteksi kesehatan dengan Flexi Critical Illness

 

2 thoughts on “Flexi Critical Illness: Sayangi Diri lewat Perlindungan Risiko Penyakit Kritis

    • Bener banget Mba, karena masa depan masih misteri dan kita sebaiknya tetap berjaga-jaga dari kemungkinan terburuk. Semoga kita sehat selalu sepanjang usia, ya😀. Aamiin.

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.