Mungkin aku termasuk orang yang cukup ribet untuk urusan memilih penginapan. Inginnya mendapatkan kamar hotel yang berada di pusat kota dengan lokasi strategis, harga terjangkau, sekaligus nyaman diinapi. Sungguh banyak maunya, ya. Alhasil hunting penginapan selalu memakan waktu cukup lama. Dan bersyukur “perburuan” itu akhirnya mempertemukanku dengan French Hotel, Ipoh.
Terletak di pusat kota, French Hotel Ipoh menawarkan pengalaman menginap yang nyaman dengan harga sangat terjangkau. Hotel ini menjadi pilihan yang tepat jika sedang berlibur ataupun melakukan perjalanan bisnis.
Letaknya strategis karena dekat dengan sejumlah tempat wisata sejarah juga kuliner terkenal. Bahkan kita tak perlu berjalan kaki jauh untuk menemukan Pizza Hut dan KFC.
Bangunan hotel bujet berlantai 5 yang beroperasi sejak tahun 2012 ini begitu simpel dan modern. Dari arah depan, lobby utama terlihat dikelilingi oleh kaca transparan yang memberi kesan terbuka.
Mengingat sewaktu aku dan suami menginap di sana bertepatan menjelang Natal, maka sesaat memasuki lobby kita akan disuguhi pernak-pernik khas. Sebuah pohon Natal berukuran sedang lengkap dengan hiasan menjadikan ruangan tampak indah dan semarak.
Mempertegas kesan minimalis, diletakkan tiga buah kursi dengan bantalan merah berdesain unik lagi cantik sebagai pemanis ruang. Ditambahkan pula sebuah sofa simpel lainnya untuk para tamu yang menunggu.
Langit-langit lobby yang cukup tinggi memberikan kesan lega pada ruang. Ini dikarenakan ada setengah lantai terbuka di atasnya yakni Jose & Deli Eatery. Di sana tamu hotel bisa menyantap menu pilihan atau menikmati sarapan (dengan tambahan biaya). Tersedia pula aneka pernak-pernik artsy yang dapat dibeli.
Entah mengapa aku lupa memotret meja resepsionis yang terletak di sisi kiri ruangan. Tapi tak ada yang begitu spesial dari area tersebut selain sebuah tempat untuk reservasi kamar.
Tepat di sisi kiri pintu masuk hotel terlihat ragam hiasan dan ornamen khas. Sederhana namun cukup unik. Lampu-lampu yang mengelilingi semacam kastil buatan pasti terlihat cantik saat malam hari.
Peta Kuliner bagi Pemburu Makanan Khas
Ada sesuatu yang sangat menarik di French Hotel ini. Di salah satu bagian dindingnya terpampang sebuah peta kota lengkap dengan nama jalan serta lokasi untuk berwisata kuliner. Amazing!
Menemukan peta kuliner termasuk beberapa tempat hangout di Ipoh pada dinding lobby hotel tentu bikin gembira. Walau aku sudah mengantongi nama-nama kedai makan yang ingin dikunjungi, namun peta seperti itu justru semakin memudahkan. Kita bisa dengan cepat mengetahui dimana letak persisnya.
Usai konfirmasi pemesanan kamar hotel, seperti biasa kami harus meletakkan cash deposit sebesar RM 100 dan tambahan tax RM 30 lagi untuk total menginap selama 3 malam.
Hotel ini tidak menyediakan sarapan secara gratis. Bila ingin menikmatinya, cukup membayar sebesar RM 20 untuk 2 orang/kamar. Tambahan orang ke-3 hanya perlu membayar RM 15/orang.
Hotel yang dilengkapi sebuah lift bagi tamu ini ternyata bukan sembarang hotel. Di dinding sebelah lift terpampang banyak sekali piagam penghargaan yang diperolehnya dari berbagai situs perjalanan ternama, seperti Tripadvisor, Hotels.com, dan lain-lain. Wah, benar-benar beruntung memilih hotel ini.
Non Smoking Hotel dengan Kamar Nyaman
Punya suami seorang perokok sebetulnya membuat aku tak terlalu memusingkan apakah harus mendapat kamar yang berada di lantai khusus tanpa asap rokok ataupun tidak. Meski begitu setiap kali menginap di hotel suamiku juga tidak secara khusus meminta jenis kamar agar bisa merokok.
Beruntung French Hotel merupakan non-smoking hotel. Aku merasa lega karena sebagai perokok pasif artinya aku tak harus mencium aroma rokok di setiap sudut hotel tersebut. Sementara suami harus rela turun ke lobby dan keluar bila ingin merokok. Sebab bila terdeteksi, dendanya juga tak tanggung-tanggung, yakni sebesar RM 200.
Hotel ini memiliki 48 kamar yang stylish dengan 6 tipe kamar, mulai dari Superior Queen (13 m²), Superior-King tanpa jendela (22 m²), Deluxe-Twin Single (20 m²), Deluxe-King (22 m²), Deluxe-Extra King (20 m²), dan Super Deluxe-King (30 m²). Dengan banyaknya pilihan kamar yang tersedia tentu membuat tamu leluasa memilih sesuai dengan jumlah orang yang menginap.
Aku dan suami menempati tipe kamar Deluxe-King Bed dengan ukuran ruangan 22 m². Meski tidak terlalu luas tapi cukup nyaman untuk kami yang tidak membawa banyak koper.
Sebuah ranjang berukuran King dengan bed sheet putih bersih dan duvet cover langsung mencuri perhatian. Kasur dan bantal terasa empuk saat aku coba merebahkan diri sejenak. Dua meja nakas yang dilengkapi dua buah lampu baca berikut saklar listrik menjadi kelengkapan yang tidak boleh luput.
Aku juga sangat gembira karena adanya akses free WiFi yang cukup kencang dengan password selama 24 jam penuh. Kebahagiaan yang sungguh hakiki untuk para traveler.
Mendapati kamar dengan jendela dan view juga adalah sebuah anugerah. Aku selalu berusaha untuk meminta kamar berjendela dengan pemandangan kota di setiap pemesanan kamar hotel.
Meski kali ini tidak memperoleh view ke arah depan melainkan ke lorong samping, aku cukup terhibur berkat fasilitas double glazed windows yang extra quiet. Jadi kamar tetap terasa senyap sebab bisa meredam suara kendaraan, walau letak hotel tepat berada di sisi jalan raya.
Ruang kamar ini terasa lega sekaligus homey berkat sentuhan elemen kayu yang digunakan pada lantai, nakas, bed-head, dan meja rias. Simpel, ringan, dan sangat clean.
Yang membuatnya tidak terkesan flat adalah aksentuasi pada kursi berbahan fiber berikut dua lukisan bertema hutan bernuansa hijau. Cukup menyegarkan pandangan mata dan menambah kuat kesan “menyatu dengan alam”. Menarik.
Hadirnya LCD TV berukuran 32 inchi bakal menemani waktu istirahat menjelang tidur nanti malam. Ada 5 saluran dari Astro cable plus 6 saluran tv lokal.
Ukuran meja rias yang panjang memudahkan kami berdua untuk meletakkan pernak-pernik milik masing-masing. Dan aku ingin memekik saking girangnya mendapati sebuah hair dryer di sana. Hahaha. Soalnya aku terbiasa pakai perangkat ini di rumah untuk mengeringkan rambut pendekku dengan cepat saat akan bepergian. Hair dryer is lyfe!
Kamar mungil ini ternyata cukup lengkap sebab tersedia sebuah mini bar. Maaf kalau difoto ini terlihat jumbo padahal berukuran mini. Complimentary dua botol air mineral, teh dan kopi, serta electric kettle cukuplah untuk persediaan minum per harinya. Bila ingin memanfaatkan jasa binatu, tersedia sebuah laundry bag yang dapat dipergunakan.
Aku tak pernah membawa barang berharga saat liburan maka tidak perlu memanfaatkan Chubb Electronic Room Safes yang terdapat di bawah gantungan pakaian. Benda berharga bagiku hanyalah dompet berisi uang secukupnya plus kartu, paspor, serta gawai. Dan semua selalu aku bawa di dalam tas kemanapun pergi.
Seperti biasa, area kamar mandi cukup menjadi perhatianku bila menginap di hotel. Air hangat yang mengalir deras akan jadi pelepas penat usai berjalan-jalan seharian. Untung saja persyaratan utama ini terpenuhi dengan baik. Mandi dengan guyuran air shower yang kencang ibarat sebuah terapi pijat dan relaksasi sederhana.
Menginap di Ipoh selama 4 hari 3 malam pada tanggal 26 November 2018 lalu sangatlah berkesan bagi aku dan suami. Total biaya menginap sebesar Rp 1.415.942 ditambah government tax RM 30 adalah harga yang sangat affordable dan sepadan. Secara keseluruhan rasanya puas.
Lokasi strategis dengan lingkungan yang tenang plus dekat dengan beberapa tempat makan halal adalah satu keuntungan bagi para tamu yang menginap di French Hotel, Ipoh. Kalau bertandang ke kota tua satu ini bolehlah coba menginap di sana, ya.
French Hotel
60-62, Jalan Dato Onn Jaafar, 30300 Ipoh
Perak, Malaysia
Ph. +605 241 3030
1,4 jutaan selama 4 hari 3 malam tergolong cukup murah sih kak dengan fasilitas yang mereka berikan..
Tapi ada ga yang lebih murah dari itu kak.. yang cocok untuk backpacker gitu lah.. 😁
LikeLike
Iya harganya jadi lumayan murah dan sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan. Nyaman siy🙂. Kalau dicari-cari lagi harusnya siy ada yang cocok untuk bujetnya backpacker😀.
LikeLiked by 1 person
Nanti lah aku ke malaysia.. biar kucari budget yang cocok untuk backpaker.. tapi keliling indonesia dulu.. 😁
LikeLike
Hehehe bole… bole. Pasti nemu penginapan sesuai bujet dimana pun😁.
LikeLiked by 1 person
Yoomaann 😁
LikeLike
hotelnya bagus, Mbak. Menurutku sih murah ya, 4 hari 3 malam hlo….
LikeLike
Iya kan, Mba. Kalau dihitung-hitung totalnya jadi termasuk murah. Karena hotelnya nyaman dan strategis letaknya🙂.
LikeLike
wah nyaman sekali ay, itulah yg dicari kalau ke hotel ya
LikeLike
Selain kenyamanan juga harga yang masuk akal pastinya, ya🙂.
LikeLike
kamarnya lumayan ya bersih dan rapi. dan yang paling keren itu non smoking hihihi penting itu 😀
LikeLike
Iya Mba, jarang-jarang nemu non smoking hotel kayak gini. Bahagia😀.
LikeLike
Wahhhh… 1,4juta selama 4 hari 3 malam termasuk murah kak.. Boleh banget nih di coba kalo liburan ke malay.. hihih
LikeLike
Nah iya kalau ditotal jadinya murce, kan😀. Soalnya hotelnya bersih, rapi, strategis pula.
LikeLike
wah.. bisa jadi salah satu referensi nih, makasih
LikeLike
Sama-sama. Semoga bisa jadi alternatif hotel kalau ke Ipoh, ya😀
LikeLike
Aku kalau mencari penginapan juga seperti itu, mbak. Lokasi strategis, harga terjangkau, nyaman, dan instagrammable hehe. Tapi aku nggak merasa ribet karena sudah banyak penginapan yang memenuhi kriteria itu di kota-kota yang kutuju.
22 meter persegi menurutku sudah cukup luas, percayalah, yang lebih sempit di luar sana banyak 😀
Aku sukak sentuhan kayu di dalam kamar dan model shower-nya, mbak. Ulasannya lengkap dan foto-fotonya cakep! Syukak! Lanjutkan, mbak.
LikeLike
Thanks, Mas Nugie. Kalau gitu kita sama. Aku ngerasa agak ribet ya saking pingin dapet yang paling sesuai selera n bujet jadi milih-milihnya lama😂. Dan betul banget kalau ukuran kamar 22 meter persegi itu udah nyaman itungannya. Soalnya pernah juga dapet kamar yang sempit🙁.
LikeLiked by 1 person
Dulu waktu saya ke Ipoh saya juga menginap di French Hotel ini, Kak. Restoran/cafe-nya cantik kan… Tempatnya strategis pula. Oke banget.
LikeLike
Wah pas banget ternyata selera hotel kita sama, ya😀. Dan puas nginep di sana karena sesuai ekspektasi dan oke.
LikeLike
kak baru ni tebacaku ttg ipoh mantul x hotelnya kk tertarik aq nginap situ. hehe
LikeLike
Hehehe mirip sama Penang tapi agak beda siy. Mantul? Pastinya, Des😀
LikeLike
ihhh semoga may ato juni ini akh jd ke ipoh dan melaka :D. udh pengeeen banget ksna dr dulu. bolehlah hotel ini aku masukjn ke list jg ntr utk akomodasi
eh, tp akh perhatiin yaa, kok skr agak susah cari hotel di malaysia yg include sarapan. rata2 udh ga. hrs bayar terpisah. sbnrnya sih ga masalah yaaa. tp aku dr dulu sukaaa makanan hotel hahahaha..
LikeLike
Nah iya, Mba. Rata-rata hotel bujet pasang tarif terpisah buat sarapan. Kecuali hotel bintang 5 barangkali, ya😀. Tapi untungnya udah makin mudah siy nyari sarapan dekat penginapan kalau zaman sekarang ya, Mba Fan🙂. Enak-enak lagi.
LikeLike