Nostalgia Rasa di Kedai Kopi Restu, Tanjung Pura — Kota Tanjung Pura tak pernah bosan untuk dijelajahi. Aku menikmati setiap kali berkesempatan menengok kampung halaman dari suamiku ini. Kota lama yang sempat berjaya pada zaman dahulu menyisakan sejarah panjang yang menarik untuk digali.

Memasuki tengah kota, tepatnya di kawasan jalan Sudirman, bangunan-bangunan bernuansa klasik khas tempo dulu memenuhi sisi kanan dan kiri jalan. Deretan toko-toko kuno masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik.
Siang itu, suami sengaja mengajakku untuk mampir ke sebuah kedai kopi. Urusan mengisi perut memang bisa dimana saja. Namun, tak ada salahnya memilih lokasi dan tempat yang legendaris sambil merasakan nostalgia.
Kedai Kopi Restu, sebuah kedai kopi tua yang cukup terkenal di Tanjung Pura, menjadi pilihan kami untuk singgah sore itu. Di tengah maraknya kehadiran warung-warung kopi modern demi memenuhi kebutuhan kaum urban, pada kenyataannya kedai kopi tradisional masih memiliki tempat di hati para penikmat kopi.
Berusia lebih dari 80 tahun, pengelolaan kedai kopi Restu dilakukan secara berkesinambungan dan turun-temurun. Saat ini, kepemilikan sekaligus pengelolaannya telah beralih pada generasi ke-3. Namun demikian, mereka tetap mempertahankan ciri khas dari menu yang tersedia di kedai kopinya.
Suhu udara di kota Tanjung Pura terbilang panas. Terlebih pada siang hari. Memasuki kedai kopi yang tidak begitu luas itu, aku merasa sedikit kegerahan. Sinar matahari seolah menyorot tajam ke arah gerobak makanan yang terletak di depan kedai kopi. Untung saja kipas angin berputar kencang untuk mendinginkan ruangan. Lumayan adem rasanya.

Sesaat setelah duduk, pandanganku langsung tertuju pada roti-roti yang terletak di atas meja sebelah. Kelihatannya roti-roti tersebut baru selesai dipanggang. Aroma khasnya langsung tercium. Tersedia dua macam roti yang bisa dipilih. Ada roti isi kelapa berukuran kecil, adapula roti manis berukuran sedang. Tak tahan mencium aromanya, suamiku langsung memesan seporsi roti bakar srikaya.


Salah satu menu khas yang tersedia di sini adalah Mie Rebus Spesial. Yang membuatnya spesial adalah campuran yang menyertai mie rebus itu sendiri. Bila kita memesan mie rebus spesial, maka akan diberikan sepiring kecil suwiran daging udang galah yang diracik bersama kecap, cabe, bawang goreng, dan lainnya. Racikan inilah yang dituang dan dicampurkan ke dalam mie rebusnya. Soal rasa, jangan ditanya. Dijamin bakal bikin ketagihan!



Tak lama kemudian, pesanan Roti Bakar Srikaya pun muncul. Aroma srikayanya yang harum langsung tercium saat roti dihidangkan hangat-hangat. Aku takjub dengan porsinya yang ternyata lumayan banyak.
“Kayaknya ngga sanggup kalau dihabiskan sendiri” ujar suamiku.
Ditemani oleh secangkir kopi hitam favoritnya, perlahan suamiku mencoba menghabiskan roti bakar srikaya tadi. Aku juga ikut mencicipi rasanya. Tekstur rotinya sangat lembut, namun bagian pinggir luarnya terasa agak crispy. Srikayanya sendiri berwarna kuning keemasan dengan tekstur yang cukup kental. Menikmati roti bakar beroleskan srikaya di sebuah kedai kopi legendaris seperti ini rasanya sungguh berbeda.


Selain mie rebus spesial dan roti bakar srikaya, tempat ini juga menyajikan menu lainnya seperti bolu gulung, sate, martabak, telur setengah matang, sop daging dan beraneka jenis soto (daging, udang, ayam, ataupun campuran ketiganya). Pengunjung bisa memilih sendiri sesuai selera.

Hingga kini, Kedai Kopi Restu kerap ramai dikunjungi oleh masyarakat setempat maupun pendatang yang kebetulan singgah dan melintasi kota Tanjung Pura. Dahulu, kedai kopi ini bahkan pernah buka 24 jam!
“Sekarang kami tetap buka setiap hari, mulai pukul 7 pagi sampai pukul 11 malam” tutur Villa, yang masih merupakan kerabat dari pemilik.


Bertahannya kedai kopi legendaris di tengah-tengah gempuran kedai kopi waralaba yang modern merupakan sebuah bentuk konsistensi dari sang pemilik yang merupakan generasi penerus, dalam mengelola bisnis milik keluarga. Ia telah membuktikan mampu bertahan melewati perubahan zaman.
Di Kedai Kopi Restu, pengunjung akan disuguhi racikan kopi nikmat yang diolah secara tradisional sambil menikmati suasana kedai kopi khas tempo dulu. Nuansa klasik yang sangat kental membuat pengunjung betah duduk berlama-lama di sana sambil bernostalgia dan menghirup aroma kopi yang wangi. Suasana seperti inilah yang membuat kerinduan terhadap kampung halaman takkan pernah hilang.
Kedai Kopi Restu
Jl. Sudirman no.113 Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara
Telp: (061) 8960175
*Foto-foto di atas diambil menggunakan kamera mirrorless Fujifilm XM-1, 35mm (semua di-resize).
Penasaran mie rebus spesialnya 🙂 sekilas nampak seperti Mie Celor Palembang. Slruupp 🙂
LikeLike
Mirip-mirip memang, serupa tapi tak sama :D. Enak!
LikeLike
OMG i miss my hometown! roti srikayanya enaaaaaak bangeet deh kayaknya yaaa
LikeLike
Ayo mudik, mba! Hehehe. Rasa roti bakar srikayanya mantap, wajib dicoba. Aku aja pingin lagi ;).
LikeLike
Aihhh rotinya menggoda ya kak,,,
warungnya juga lengkap ada kopi, sate, mie rebus dan lainnya, Selama makanan dan minumannya enak, sampai kapanpun warung kopi sederhana ini akan terus bertahan kak,, 🙂 it’s Legendaris
LikeLike
Salut buat eksistensi bisnisnya, karena bertahan itu ngga mudah samasekali. Kapan-kapan main ke Tj.Pura jangan lupa mampir ke sana ya :D.
LikeLike
iya kak,, ajak kami lah.. ahhahaha
LikeLike
Hahahahaha… iya pulak yaaa :)).
LikeLike
sepertinya roti srikaya nya menggoda, gak kalah dengan roti ganda kak ?
LikeLike
Memang yummy Jat! Kalo aku lebih suka yang ini malah daripada roti ganda. Ini rotinya lembut bangeeeett :D. Mereka bikin sendiri rotinya.
LikeLike
roti bakar srikaya kanyaknya enaak mie rebus special sepertinya jugga 😀
ini nih bisa dibilang dont judge a book by its over, meskipun dari luar kedai kopinya tampak biasa aja, tapi isi dalemnya dong ya yang penting 😀
bener kan mba? hoho
LikeLike
Yang penting dicicipin dulu ya, mba :D. Kadang yang jelek di luar tapi asik di dalam. Hahahahaha *opo seh :))
LikeLike
Foto2nya cakep bener! *maaf gagal fokus.
Btw makanan klasik emang selalu ngangenin.
LikeLiked by 1 person
Hai mba, makasih ya! Menikmati yang klasik bikin kita nostalgia… dudududu 😀
LikeLike
Ditengah maraknya cafe-cafe dan kedai kopi modern, kedai kopi tradisional menjadi unik dan punya daya tarik sendiri, ya Mbak Molly. Apalagi jika ditemani oleh hidangan yang lezat. Kota tua dan kedai kopi tradisional komposisinya cocok sekali ya 🙂
LikeLike
Bener mba Evi, kota tua dan kedai kopi tradisionalnya jadi daya tarik tersendiri. Selalu penasaran dengan yang nuansanya klasik begitu :D.
LikeLike
wah belum pernah ke tanjung pura ya, jadi penasaran apa saja yg ada di sana selain kedai ini
LikeLike
Ayo mampir ke Tanjung Pura! Kota lama yang asik buat dijelajahi :).
LikeLike
mi rebusnya macamnya enak tuch 🙂
LikeLike
Mie rebusnya juara! 😀
LikeLike
Penasaran sama roti isi kelapanya 😀
LikeLike
Roti kelapanya lembut banget, enak mba :).
LikeLike
Duuh..mie rebusnya menerbitkan liur
LikeLike
Hihihi.. aku aja kalo teringat rasanya pingin lagi, mba Ika 😀
LikeLike
aiiishhhhh….. kangennya ama tanjung puraaa ^o^… aku pernah sekali ke sana, pas smu, nginep di rumah temen sekos… di tj pura. sukaa ama kotanya..tp dulu itu aku ga sempet terlalu eksplore.. roti bakar di sumatra itu memang beda ya mbak ama jkt.. walo jkt lbh banyak varian rasa, tp ttp aku lbh milih roti bakar yg di kota2 sumatra krn biasanya roti lebih tebel, cara manggangnya pas bgt,.. bisa paduan crispy dan lembut gitu.. dan srikaya sumatra g ada yg bisa ngalahin 😉
LikeLike
Roti bakar di Sumatera memang rasanya syedap mba Fanny, selalu suka tiap nongkrong di kedai kopinya. Apalagi srikayanya, malah sampe suka dibawa orang untuk oleh-oleh ke luar kota :).
LikeLike
Waahh lengkap banget, jadi pengen jalan-jalan kesana pula saya, tahun depan kali yaa..
Makasih infonya, mudah-mudahan kesampaian ^-^
LikeLike
Silahkan mampir ke Tanjung Pura, ya :).
LikeLike
tiap lewat tanjung pura gak pernah noleh kesini kak :)). ini di jalan utama ke arah brandan kah?
LikeLike
Mampir Win, ini persis di tengah kota Tanjung Pura. Kalo may ke Brandan biasanya orang melintas ke sini dulu :D.
LikeLike
heemmm… baiklah kakaaakk
LikeLiked by 1 person
Aih roti srikaya dan rotinya enak banget kayakna mba… moga bisa icip-icip ke sana.
LikeLike
Kalau ke Tj. Pura wajib mampir kesana, ya mba Ira 😀
LikeLike
Kapaaan laa awak bisa kesini
😭😭
Pingin mie rebus nyaaa
LikeLike
Mampirlah ke Tj.Pura, ngga jauh kali loh dari Medan😀
LikeLike
Iseng” nostalgia kampung di Google gambar. Eh, ketemu kedai kopi restu. Ini mah udah legendaris bener dah kedai kopinya. Mantab jiwa Mbak Molly. Jadi kangen kampung halaman ane. 😂
Thankyou udah sharing & keep blogging Mbak.
LikeLiked by 1 person
Thanks ya😀. Ayo mampir ke kampung halaman kapan-kapan sambil seruput kopi di sana☺.
LikeLike
Jadi pingin nih mbak singgah ke kedai kopi restu setelah lihat postingannya..pingin icip-icip…duhhh kapan ya bisa singgah kesana.
LikeLike
Semoga bisa mampir ke Kedai Kopi Restu satu saat, ya😀
LikeLiked by 1 person
Aamin ya rabbal alamin, makasih mbak atas do’a nya..semoga bisa kesampaian.
LikeLiked by 1 person
Senin depan tgl 10 sept aq kesitu kk sama Hardi hahah
LikeLike
Wahahaha selamat menikmati roti bakar, es sunboi, dan mie rebusnya, ya😀. Aku aja yang sering ke Tj.Pura ngga pernah bosan ke Restu.
LikeLike