Setiap kali datang ke Penang, rasanya aku dan suami selalu mencari penginapan yang berada di seputar Georgetown. Area yang menjadi incaran pendatang bila ingin menikmati wisata heritage sekaligus kulineran. Kami berdua yang kebetulan juga suka keluar-masuk mall cenderung memilih penginapan yang lokasinya tak jauh dari itu. Dan salah satu hotel yang berada di wilayah Komtar adalah Super 8 Hotel Georgetown, Penang.
Hotel yang beralamat di 81, Lebuh Tye Sin wilayah Georgetown Penang ini termasuk kategori budget hotel. Meski tidak berada di jalan utama, namun cukup mudah untuk menemukan posisi hotel tersebut. Bila kita naik Rapid Bus dengan tujuan Terminal Bus Komtar, maka cukup berjalan kaki sejauh sekitar 440 meter menuju hotel. Dan yang membuatku senang adalah ia berada tak jauh dari Prangin Mall.
Seperti layaknya budget hotel, bangunan Super 8 Hotel tidaklah terlalu besar dan tinggi. Tapi ia sangat mudah dikenali karena memiliki bangunan perpaduan warna oranye dan putih.
Memasuki lobby hotel yang tidak begitu luas, mata akan langsung tertuju ke sebuah front desk dengan deretan kursi-kursi. Suasana seperti ini langsung mengingatkanku pada kantor tour and travel pada umumnya.
Lobby yang sejuk berkat pendingin udara yang bekerja baik seketika membuat kita merasa nyaman. Cuaca di kota Penang memang begitu panas dan gerah. Tidak terbayangkan bila kulit harus terpapar sengatan sinar matahari sepanjang waktu.
Sofa minimalis berwarna cerah sengaja diletakkan sebagai aksen menarik untuk memberi kesan “hidup” bagi ruangan ini. Tersedia pula beberapa majalah dan surat kabar lokal yang dapat dibaca sembari menunggu. Sayangnya surat kabar dengan aksara Cina lebih tepat dibaca oleh orang yang mengerti.

Saat melakukan check in, aku dilayani dengan baik oleh resepsionis wanita yang bertugas. Sebelumnya kami telah melakukan pemesanan lewat Expedia.co.id, sehingga proses menjadi lebih mudah. Hanya perlu menyerahkan print-out bukti pemesanan berikut paspor.
Untuk menginap tamu perlu menyerahkan cash deposit sebesar RM 50 untuk setiap pemesanan kamar. Selain itu kebijakan pemberlakuan tax oleh pemerintah Malaysia bagi setiap tamu berpaspor asing yang menginap di hotel, membuat kita harus menyerahkan tax tambahan sebesar RM 10/malam.
Pemerintah lokal juga memberlakukan tax lain sebesar RM 2/malam. Maka untuk menginap selama 3 malam, kami dikenakan biaya sebesar RM 86 diluar harga kamar.
Setelah sebelumnya mengambil Race Pack dan makan siang di Queensbay Mall, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di kamar hotel yang berada di lantai 2. Tak perlu bersusah payah karena tersedia sebuah elevator untuk tamu.
Super 8 Hotel juga menyediakan fasilitas lain seperti convenience store yang terletak di dekat elevator. Tamu yang hendak membeli makanan ringan, minuman atau keperluan lain bisa mendapatkannya di sini. Hanya saja perlu diperhatikan jam buka maupun tutupnya sebab tidak melayani selama 24 jam penuh.
Di samping itu, fasilitas meeting room, restaurant, dan luggage storage area juga disediakan untuk kenyamanan para tamu yang menginap.
Superior Room dan Fasilitasnya
Terdapat 4 tipe kamar yang tersedia di Super 8 Hotel Georgetown, Penang yakni Standard Room (18 m² dengan 2 Super Single Bed untuk total 2 orang), Superior Room (20 m² dengan 1 Queen Bed untuk total 2 orang), Deluxe Room (24 m² dengan 2 Queen Bed untuk total 4 orang), dan Family Suite (28 m² dengan 1 King Bed + 2 Super Single Bed untuk total 4 orang).
Sewaktu terakhir menginap di hotel ini beberapa waktu lalu, kami memeroleh kamar yang langsung menghadap ke sisi depan hotel. Entah mengapa pada pemesanan yang dilakukan oleh suamiku kali ini kami justru mendapatkan kamar di sisi belakang.
Yang membuat kurang berkenan dari kamar yang kami peroleh adalah tidak tersedia jendela yang dapat dibuka dan menghadap ke jalan, seperti kamar-kamar yang berada di sisi depan. Karena kali ini bukan aku yang melakukan pemesanan kamar, maka aku tidak bisa memastikan apakah suami sudah memberikan “catatan” berupa request saat pemesanan online. Ya sudahlah, daripada berdebat lebih baik dinikmati saja, kan?
Meski berada di sisi belakang hotel, kami cukup gembira karena kamar yang berada di sudut tersebut ternyata sangat luas. Bahkan lebih luas daripada kamar yang pernah kami tempati dahulu. Padahal ini adalah tipe kamar yang sama yakni Superior Room.
Dengan ukuran kamar yang lebih luas ini, meski akhirnya kami cuma mendapat kamar dengan jendela fantasi (jendela yang menghadap ke sisi tengah hotel tanpa pemandangan) rasanya sudah cukup menghibur hati.
Kamar berlantai parquet memberi kesan ringan dan hangat pada ruangan. Begitu pun tempat tidur yang menggunakan bahan kayu pada bed-head serta dua buah nakasnya. Pendingin udara berada di dinding samping dari tempat tidur membuat udara dingin mengalir sempurna. Pas banget, soalnya suami butuh tempat istirahat yang nyaman.
Baca juga : Penang Bridge International Marathon 2018: Ikut Menyemangati Pasangan yang Berlomba
Kami memanfaatkan waktu untuk leyeh-leyeh sebentar sebelum berjalan-jalan. Televisi LED berukuran 32 inchi menjadi satu-satunya hiburan dengan sekian pilihan saluran. Kalau ke Malaysia, aku sesekali nonton tayangan sinetron mereka. Kisah percintaan ala FTV di Indonesia kadang membuat aku tertawa. Soalnya lucu, sih.
Kami berdua pun tak perlu berebut soket untuk mengisi daya karena tersedia sedikitnya 6 buah soket. Seingatku satu diantaranya merupakan soket untuk multi-national adapter. Sehingga tamu yang berasal dari Indonesia bisa langsung menggunakan colokan tanpa perlu menggunakan tambahan adapter khusus. Tapi kalau kami tak alpa membawa international adapter setiap kali bepergian.
Free WiFi dengan password menjadi pelengkap wajib yang tersedia hingga ke kamar hotel dan area publik. Kecepatannya juga tidak mengecewakan.
Di sudut ruangan terletak sebuah working desk. Sebagai complimentary diberikan 2 buah botol air mineral serta perlengkapan untuk membuat teh/kopi. Begitu pula dengan amenities standar dan sebuah mini brankas sebagai salah satu kelengkapan kamar hotel.
Di sudut ruang lainnya tersedia sebuah lemari gantung terbuka berukuran kecil. Hanya saja aku lupa memotretnya.
Kamar mandi untuk tipe kamar Superior terbilang seadanya. Ini terjadi di hampir semua budget hotel, dimana ukuran kamar mandi dibuat berukuran kecil. Tapi kelengkapan standar tetap terpenuhi. Begitu pula dengan aliran air dingin maupun panas dari standing shower yang deras membuat kegiatan bersih-bersih jadi memuaskan.

Menikmati Sarapan Pagi
Tersedianya menu sarapan pagi di hotel merupakan pertolongan pertama pada perut lapar usai bangun tidur. Apalagi kalau sarapan bisa dinikmati secara gratis sebagai bagian dari fasilitas hotel tanpa biaya tambahan apa-apa.
Oleh sebab itu kami tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencicipi sarapan yang tersedia mulai pukul 7.45 hingga 10.00 pagi. Sedikit berbeda mengingat hotel di Indonesia rata-rata menyediakan sarapan sejak pukul 6.00 pagi.
Untuk sarapan tidak disediakan prasmanan ala all you can eat, namun kita bisa memilih dari 2 paket menu yang ditawarkan. Sementara untuk minuman seperti teh, kopi, infused water, serta buah tersedia untuk diambil bebas.

Untuk menginap selama 4 hari 3 malam, kami memeroleh total harga yang cukup murah yaitu Rp1.347.359/net. Lalu ditambah dengan total tax yang berlaku dan dibayar saat menginap sebesar RM 36 (setara dengan Rp 127.800). Maka biaya hotel keseluruhan adalah Rp 1.475.159/net/3 malam.
Super 8 Hotel Georgetown Penang yang letaknya strategis, bedding dan bantal nan empuk lagi bersih, AC yang sejuk, dan air hangat yang mengalir deras sudah cukup membuat waktu istirahat kami berdua jadi menyenangkan. Kalau saja kami mendapatkan kamar berjendela dengan view ke arah jalan serta sarapan yang lebih greget dan bervariasi, barangkali tak ada yang perlu dikeluhkan lagi dari budget hotel ini.
Super 8 Hotel Georgetown
81, Lebuh Tye Sin, 10300 Georgetown, Penang-Malaysia
Ph. +604 2635 888
Aku juga suka keluar masuk mall di luar negeri, mbak. Menurutku itu salah satu cara untuk mengamati keseharian warga lokal, karena aku memang tertarik dengan gaya hidup urban.
Aku suka lantai parket dan dinding batu bata eksposnya! Fasilitas kamarnya lengkap juga kayak hotel bintang 3, ada teko listrik. Aku malah suka lho sarapan a la carte, apalagi roti dan telur, kalo prasmanan suka kekenyangan hahaha.
Aku belum pernah book via Expedia. Ada benefit tertentu, mbak?
LikeLike
Setuju, Mas Nugie. Keseharian dan gaya hidup warga lokal maupun pendatang bisa langsung terlihat di tempat-tempat publik kayak mall atau pasar sekalipun.
Lantai parket hotelnya bikin homey banget. Sarapan a la carte sebetulnya oke-oke aja cuma porsinya dikit banget, belum berasa kenyang hahaha. Btw kami baru 2x booking via Expedia. Belum kerasa benefit-nya siy. Soal harga kadang bisa lebih murah dari OTA lain, tergantung juga ga selalu. Palingan ngumpulin poin dan sama seperti OTA pada umumnya bisa pay at hotel.
LikeLiked by 1 person
Hotelnya lumayan ya mbak, cocoklah untuk sekedar istirahat hehe
LikeLike
Lumayan banget dan nyaman untuk istirahat, walau bukan termasuk hotel yang instagrammable🙂.
LikeLike
Lumayan bersih dan nyamn keliatannya hotelnya kak. Save dulu, kali besok2 ke Penang bisa jadi salah satu referensi.
LikeLike
Betul Mut, cukup bersih dan nyaman diinapi kalau kebetulan nyari hotel bujet yang strategis🙂
LikeLike
akupun kalo ke penang selalu nginep deket komtar mba. tp biasanya aku seneng di Traders hotel. Deket hotelnya ada langganan nasi lemak yg dulu selalu aku datangin :D. tp sbnrnya, asal lokasi udh deket komtar, udh bagus lah itu. kemana2 gampang banget :D. hiks, beneran rinduuuu sangat ama penang. anak2ku blm pernh kesana. pgn juga liatin kampusku dulu ke mereka 😀
LikeLike
Betul banget, nginep di deket Komtar udah paling nyaman. Bisa jalan kaki ke mana aja deket. Oh ntar aku coba intip Traders Hotel, Mba. Siapa tau cocok di hati dan kantong hehehe😀. Wah bakalan asik sambil nostalgiaan kalau mampir Penang. Sekalian napak tilas, ya😊
LikeLike
wiiii murah ya kak, bersih lagi. pas ke Penang kemarin kami gak nginep disini. Tapi untungnya dibayarin, hahahaha
LikeLike
Iya Win, termasuk hotel murah tapi ngga murahan. Asik!😀
LikeLike