Penang merupakan kota yang sangat beragam dan terdiri dari warga lokal, ekspatriat, juga pelancong. Ia juga dikenal dengan kekayaan ragam kuliner yang memberi warna tersendiri. Jalan-jalan ke Penang tanpa mencicipi kuliner rasanya memang kurang afdol. Di sana kita berkesempatan melihat kebudayaan asli mereka lewat hidangan otentik.
Mengingat sudah sering mampir ke Penang, rasanya cukup banyak pula hidangan yang aku coba. Sayangnya aku jarang mendokumentasikan kuliner secara khusus. Kadang-kadang saking bersemangatnya sampai lupa untuk memotret dan memerhatikan sekeliling.
Menyiapkan lambung kosong adalah suatu keharusan bila ingin maksimal berwisata kuliner. Lagi-lagi harus kuakui bahwa sebetulnya aku bukanlah orang yang doyan jajan. Itu sebabnya aku agak jarang berburu kuliner khas selain karena alasan memang sudah waktunya makan. Maka dari itu aku sulit menjejalkan aneka hidangan ke dalam perut dalam sekali waktu.
Sejarah Penang Road Famous Teochew Chendul
Selain Malaysia, minuman manis dan dingin bernama cendol juga dikenal di Indonesia, Brunei, dan Singapura. Sering disajikan sebagai hidangan pencuci mulut, cendol juga bisa dinikmati sebagai menu yang tepat saat cuaca sedang panas.
Di Penang ada sebuah gerai penjual cendol yang sangat terkenal, yakni Penang Road Famous Teochew Chendul and Ice Kacang. Saking populernya bahkan seperti tidak sah berkunjung ke Penang kalau belum mencicipinya.
Sedikit menyinggung sejarah, pada tahun 1936 Tan Teik Fuang mulai belajar cara membuat chendul untuk kemudian menjualnya. Dalam menjalankan bisnis, ia senantiasa mengutamakan cita rasa demi menjaga kualitas.
Sekitar tahun 1977 usaha tersebut beralih kepada sang anak, yaitu Tan Chong Kim yang merupakan putera keenam beliau. Sejak saat itu Tan Chong Kim bertanggungjawab penuh atas kelangsungan bisnis tersebut.
Agar dapat bertahan, ia tak lupa melakukan bermacam inovasi dan meningkatkan kualitas produk. Begitu pula melakukan ekspansi hingga ke Perak, Selangor, Kuala Lumpur, Johor, Sarawak, dan Sabah. Satu hal yang tak pernah hilang adalah usaha untuk tetap menjaga keasliannya.
Meski terletak di sisi selatan dari Jalan Lebuh Keng Kwee, sebetulnya tak sulit untuk menemukan gerai minuman ini. Ia berada di sekitar Penang Road yang sangat terkenal.
Setibanya di sana, aku harus rela mengantri demi mendapatkan semangkuk chendul atau ice kacang idaman. Tapi tak perlu khawatir sebab antrian berlangsung cepat karena pelayanan yang cekatan.
Menu Pilihan: Chendul dan Ice Kacang
Chendul orisinal merupakan hidangan penutup yang dibuat dari tepung beras yang diolah dan diberi pewarna hijau, beraroma pandan yang direndam dalam santan. Ia disajikan dengan kacang merah dan diberi gula melaka yang direbus selama 4 jam lamanya. Dihidangkan dingin-dingin dalam mangkuk dan dibubuhi es serut.

Sedangkan Ice Kacang terdiri dari kacang merah, jelly, lengkong, jagung manis, kolang- kaling, sedikit biji palem, lalu diberi serutan es di atasnya dan disiram dengan sirup, susu manis, serta taburan kacang. Bila suka, bisa meminta tambahan satu scoop es krim vanilla di atasnya.

Cuaca Penang yang cukup panas di siang hari langsung dihalau oleh sejuknya semangkuk ice kacang yang aku nikmati. Tak masalah pula jika harus mencicipinya sambil berdiri karena sangat ramai orang yang lalu-lalang di area itu.
Soal rasa tak perlu diragukan lagi. Semua bahan bercampur padu dan jika dinikmati menimbulkan sensasi manis yang tidak eneg. Setiap kunyahan memberi efek rasa berbeda-beda yang muncul dari masing-masing bahan tadi.
Aku paling suka dengan cita rasa kacang merah yang langsung terasa lembut di lidah. Kriuk yang dihasilkan oleh taburan kacang juga terasa menyempurnakan ice kacang ini. Porsinya pun cukup mengenyangkan.
***
Dengan tetap mengutamakan pelayanan yang cepat dan ramah, wajar saja bila usaha ini tetap hidup sampai sekarang. Usaha keluarga turun-temurun banyak kita jumpai namun sedikit yang mampu bertahan melewati zaman.
Dari usaha kuliner tradisional ini aku bisa menarik pelajaran berharga. Betapa memilih calon penerus usaha tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menceburkannya ke bisnis keluarga sejak awal menjadi satu kesempatan baik agar kelak ia paham kiat-kiat mengendalikan usaha turun-temurun tersebut.
Regenerasi memang sebaiknya dipikirkan dan dipersiapkan sejak dini. Hal ini mengantisipasi kekacauan yang bakal terjadi bila pendiri awal tak dapat lagi menjalankan usaha karena sakit atau meninggal dunia.
Usaha keluarga pasti tak luput dari konflik. Maka dari itu perlu memahami satu sama lain agar bisnis yang banyak melibatkan emosi bisa dikelola sebaik mungkin. Dengan begitu potensi konflik bisa diminimalisir.
Meski telah tersedia cabang di beberapa lokasi di Penang seperti Prangin Mall, Gurney Paragon Mall, Queensbay Mall, Gurney Plaza, Sunshine Farlim, dan PKT 12 Waves, namun aku selalu ingin menikmati di tempat asalnya.
Seporsi ice kacang dari Penang Road Famous Teochew Chendul tak ubahnya sebuah tambahan amunisi di kala energi mulai surut. Meski sudah menyantapnya, perut tidak serta merta begah dan masih rela untuk diisi menu idaman lainnya.
Penang Road Famous Teochew Chendul
27 & 29 Lebuh Keng Kwee, 10100 Georgetown, Penang
Buka: Senin – Jum`at (10.30am – 7pm), Sabtu & Minggu (10.00am – 7.30pm)
Chendul😁
Di Indonesia cendol. Tapi hebat memang ya, minuman tradisional bisa bertahan. Tidak terlindas dengan minuman zaman now😀
LikeLike
Iya salut dengan mereka yang udah melestarikan minuman tradisional sampai sekarang. Ngga tergilas zaman🙂
LikeLiked by 1 person
Cendol Es kacang di Penang khas banget ya Mbak Molly. Aku waktu di sana coba beberapa kali. Kacang merah yang enak, gurih dan lembek. Dan aku juga suka begitu saking semangatnya mencoba makanan baru suka lupa mendokumentasikan. Begitu mau nulis baru nyesel tidak punya fotonya 🙂
LikeLike
Iya khas banget tampilan juga rasanya ya, Mba Evi. Aku ngga melewatkan ke sana tiap kali ke Penang😀. Wah kita sama nih, soal kulineran kadang lupa mendokumentasikan saking asiknya icip-icip. Hahaha. Beda sama food blogger, ya😂.
LikeLike
Hebat bener usahanya bisa dijalankan turun temurun gini~ rasa cendolnya kayaknya enak dan seger banget niy~
LikeLike
Betul-betul usaha keluarga yang dikelola serius dan mampu bertahan. Dan rasa chendul terutama ice kacangnya juara!😀
LikeLike
Terlihat menyegarkan.slurp
LikeLike
Segar dan rasanya bikin nagih😀.
LikeLike
jadi pengen ke penang sama pengen cendol juga hehehe, apalagi makan langsung disitu ya mbak, ada street art org lagi slurup cendol makin buat selera… keren lah …
LikeLike
Ayo ke Penang biar puas nyobain chendul dan ice kacang😀. Saking terkenalnya bahkan sampai ada street art khusus di sana😊.
LikeLike
Ice kacang-nya menarik sekali. Kudu dicoba nih kalo ke Penang. Cuaca panas disana makin membuat makanan ini menjadi semakin enak.
LikeLike
Bener-bener bikin ngiler. Bahkan ketika saya sudah makan di malam yang dingin ini.
LikeLike
Tampilannya memang menyelerakan banget , ya😀. Wah dingin-dingin kalau makan ice kacang/chendul bisa bikin gigi ngilu😊.
LikeLike
Itu es kacang banyak banget ya isinya. Baru kali ni liat es-esan diisi dengan butiran jagung. Liat ini mendadak pengen ke Penang
LikeLike
Puas sama porsi ice kacangnya, Yuk. Harganya juga ramah di kantong. Ayo kapan mau jalan ke Penang? Hehehe😉
LikeLike
waaah pengen mampir kesini kalo suatu saat ada rejeki berkunjung ke sana ❤
LikeLike
Jangan sampai terlewat ya, puas-puasin menikmati chendul dan ice kacangnya😀
LikeLike
Biji palem rasanya kaya apa di ice kacang.
Laris sekali ya sampai sampai rela antrian panjang.
Ini yang akan membuat haus menjadi hilang
LikeLike
Biji palem olahan setahuku jadi mirip kayak manisan. Dan memang antriannya selalu panjaaaang😂.
LikeLike
aku kangeeeeeen banget ama ais kacang dan cendol penaaaaang :D. ya ampuuuun udh brp lamalah ga makan ini 😦 . masih ttp enak ya mbaaaa.. serius sih, liat ini lgs pgn book tiket ke penang 😦
LikeLike
Ice Kacang Penang memang ngangenin ya, Mba😀. Aku aja suka ngiler sendiri kalau liat fotonya hahaha. Ayo kapan ke Penang, nih?
LikeLike
Makannya kita sambil bediri atau ada tempat disediain kak? 😀
LikeLike
Makannya ya sambil berdiri. Ada bangku plastik tapi cuma 2 atau 3 doang.
LikeLike
cendol penaang kita kangenin kak 🙂
LikeLike
Iya nih, chendul dan ice kacangnya bikin rindu ke sana lagi😀.
LikeLike