Sejak pandemi Covid-19 merebak dan WHO menetapkan sebagai sebagai kasus berskala internasional, garda terdepan yang digawangi oleh tenaga medis dan rumah sakit telah bekerja keras dan terus berupaya menyelamatkan para korban penderita. Namun fakta juga menyebutkan begitu banyak dokter serta perawat terjangkit Covid-19 dan beberapa diantaranya mengembuskan nafas terakhir usai bertugas.
Aku kembali ingat saat menyusuri lorong-lorong rumah sakit di Penang dan Kuala Lumpur, Malaysia. Keluar-masuk ruang perawatan dan menyaksikan langsung begitu banyak orang yang punya keluhan penyakit, mulai dari ringan sampai penyakit kritis. Aku seperti tertampar sendiri dan disadarkan bahwa bukan tak mungkin satu waktu aku bisa seperti mereka kalau tidak serius menjaga kesehatan.
Waktu kecil, aku termasuk anak yang aktif dan lincah. Dulu Papa sangat suka mengajakku mencoba aneka permainan di Taman Ria Medan. Meski kejadian itu telah lama berlalu, tapi ingatanku tidak pernah pudar. Kini tempat bermain sekaligus hiburan bersama keluarga tersebut sudah lama tak ada lagi. Taman Ria Medan ditutup sejak beberapa tahun lalu dan berganti menjadi sebuah pusat perbelanjaan terkenal yakni Plaza Medan Fair.
Di zaman yang serba tak pasti ini manusia butuh sesuatu yang dapat memberikan perlindungan bagi diri sendiri, keluarga, juga harta benda apabila terjadi bencana atau musibah. Aku tidak bisa membayangkan bila suatu saat menderita sakit parah atau harus memperbaiki kendaraan yang rusak tertabrak. Tentu semuanya membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Bermukim di kota besar artinya bersiap untuk menghadapi banyak tantangan. Sewaktu lulus kuliah sekitar akhir tahun 90-an lalu, aku bahkan tidak berencana untuk melanjutkan hidup di kota metropolitan seperti Jakarta. Kondisi kemacetan yang parah sudah terbayang di depan mata. Membuat aku malas bila harus berjibaku melawan macet setiap hari untuk bisa tiba tepat waktu di tujuan.
Mollyta Mochtar 