Tak Pernah Bosan ke Penang (Bagian 1)

Bulan Mei lalu memang banyak banget tanggal merahnya. Seperti memanggil-manggil untuk berlibur… hehehe. Tapi sabar, jangan habiskan dulu cutinya, pergunakan aja waktu libur kejepit itu dengan semaksimal mungkin. Aku dan suami juga tak merencanakan akan pergi liburan, namun iseng-iseng kamipun sepakat untuk sekedar refreshing ke tempat yang tak jauh. Dan Penang akhirnya menjadi kesepakatan kami berdua.

Pagi di Kuala Namu International Airport, pesawat siap menerbangkan kami menuju Penang

Kami memang tak pernah bosan kesana… sebab selalu saja ada hal-hal yang berbeda. Kebetulan masa berlaku pasporku juga hampir habis, expired di bulan Desember nanti membuat aku hanya punya kesempatan keluar negeri sampai bulan Juni 2014 saja. Akhirnya tiket pesawat dan hotel pun dipesan untuk 4 hari 3 malam ( tanggal 24 – 27 Mei 2014).

Cuaca di Medan pagi itu sangat cerah, tak ada kendala apapun hingga kami mendarat di PenangInternational Airport pukul 11.30 waktu Malaysia. Sesampainya di sana, kami makan siang terlebih dahulu di airport agar tak kelaparan. Lalu seperti biasa kami menaiki Rapid Bus 401E menuju KOMTAR. Untunglah kali ini kami tak terlalu lama menunggu bus datang.

Sesampainya di KOMTAR, kami menuju ke Prangin Mall karena aku mau membeli sim card agar leluasa berinternet memakai smartphone. Lalu kamipun menuju hotel untuk check in.

Sepanjang jalan dari hotel menuju KOMTAR, aku sempatkan memotret beberapa objek menarik. Karena kami berencana pergi ke Queensbay Mall, maka kamipun menunggu Rapid Bus 401E lagi. Kalau ingin menaiki bus, aku selalu menyiapkan pecahan uang kecil termasuk koin karena supir bus tak akan mengembalikan uang bila membayar lebih.

Plat nomor kendaraan di Penang

Setibanya di Queensbay Mall, kami berdua langsung menuju coffee shop untuk sekedar mengisi perut. OldTown White Coffee menjadi pilihan di sore itu.

Shopping di Queensbay Mall ? Kenapa tidak ! Hehehe…
Ngisi perut dulu di Old Town White Coffee Queensbay Mall

Melihat menu yang tersedia, kamipun memesan set menu. Aku memesan set menu : Black Tea + AsamLaksa + Old Town Ice Kacang with Rose Syrup seharga RM 12.90. Suamiku memesan set menu : NanYang Kopi-O + Asam Laksa + Old Town Ice Kacang with Gula Melaka yang juga seharga RM 12.90. Saat kami menukarkan uang di money changer di Medan, kurs waktu itu 1RM = Rp. 3550.

Old Town`s Black Tea
Old Town`s Nan Yang-O
Asam Laksa

Asam Laksa yang kupesan rasanya lumayan, isinya banyak, hanya saja cita rasa kuahnya kurang asam sedikit lagi. Tapi masih cukup nikmat.

OldTown Ice Kacang with Gula Melaka
OldTown Ice Kacang with Rose Syrup

Ice Kacang awalnya aku pikir akan disajikan dengan porsi normal, ternyata porsinya mini ! Boleh juga, sebab kalau dihidangkan dengan porsi normal tentunya gak bakalan sanggup aku habiskan karena udah kekenyangan dengan Asam Laksa nya… hehehe. Tapi rasa Ice Kacang nya tetap enak !

Sesudah nongkrong sambil makan-makan, kamipun sempat berkeliling mall sekadar melihat-lihat (dan tetap berbelanja di salah satu outlet), sambil menunggu senja kami berjalan keluar mall menuju areal parkir yang terdapat diseberang mall. Disana tampak cukup ramai orang yang duduk-duduk menikmati angin laut, sebab terdapat sebuah taman sederhana untuk sekedar tempat nongkrong di tepi laut.

Kami berdua sibuk memotret dengan kamera masing-masing sambil menunggu matahari tenggelam. Dari situ terlihat Penang Bridge di kejauhan, walau tak begitu jelas kelihatannya. Akupun hanya sekedar mengabadikan dengan kamera mirrorless ku tanpa lensa tele, sehingga hasilnya pun tak maksimal.

Queensbay Mall yang luas
Eh… ada pesawat lewat ! Soalnya airport Penang letaknya tak jauh dari sini
Banyak burung gagak hitam disini
Latar belakang apartement menghadap ke laut
Penang Bridge… angin kencang membuat rambutku acak-acakan !
Tempat nongkrong di tepi laut
Berdua
Lampu-lampu di Penang Bridge mulai nyala saat senja
Senja di Queensbay Mall

Usai menikmati sunset di Queensbay sambil duduk-duduk di tepi laut, kami berdua kembali ke KOMTAR dengan Rapid Bus. Selesailah perjalanan hari ini, namun besok harus mempersiapkan tenaga untuk perjalanan selanjutnya.

2 thoughts on “Tak Pernah Bosan ke Penang (Bagian 1)

  1. hai molly.. kayaknya seru banget ya, jalan-jalan ke penang.. ngiler juga liat muralnya yang cantik-cantik.. dan museumnya yang keren 🙂 tapi kayaknya penang panas banget ya? toddler friendly gak sih?

    Like

    • Hi mba Pit… jalan-jalan di Penang seru apalagi kalo suka wisata heritage n kulineran 😀. Aku aja ga pernah bosen ulang-ulang kesana karena dekeeet banget dari Medan. Kalo panasnya jangan ditanya… terik ! Hihihi… secara pinggir laut gitu. Toddler friendly juga kok mba.. nyaman😊.

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s