Good morning Xi`an! Aku masih sedikit mengantuk saat alarm smartphone berdering. Badan terasa letih. Satu-satunya hal yang membuatku tetap semangat dan memilih untuk bangkit dari kasur hotel yang empuk adalah rencana kami berdua untuk menikmati keindahan kota Xi`an dari ketinggian. Kami mau naik gunung? Atau mau memanjat gedung tinggi kayak Spiderman? Bukaaaan… hahaha. Hari ini kami ingin jalan-jalan di Xi`an City Wall. Rasa penasaran cukup menggelitikku untuk segera bersiap-siap menuju kesana.

Perjalanan menuju Xi`an City Wall bisa ditempuh dengan menggunakan kereta subway ataupun bus umum. Kami berdua memilih untuk naik kereta subway supaya tidak tersasar. Saat keluar dari stasiun kereta, tampak beberapa bangunan tinggi seperti shopping mall dan hotel berjejer di sisi kiri dan kanan jalan.
Langit pagi itu sedikit berkabut dan suhu udara berkisar 13 derajat Celcius. Hal yang biasa terjadi pada saat musim gugur hingga memasuki musim dingin nanti. Seperti kebanyakan warga lokal di sana, aku mengenakan sweater tipis untuk berjalan-jalan.
Dari tempat kami berdiri, di depan sudah terlihat tembok kota nan kokoh. Ini merupakan tembok kota yang paling lengkap dan merupakan sistem pertahanan militer kuno yang terbesar di dunia. Kami lalu menyeberang jalan untuk menuju kesana.
Di sekitar tembok kota terdapat sebuah taman yang asri dan terawat rapi. Pepohonan rindang membuat tempat itu menjadi teduh. Rumput-rumput tampak rapi dan dirawat dengan baik. Di sana juga disediakan beberapa buah bangku untuk tempat bersantai. Batu-batu yang tersusun rapi membuat pengunjung nyaman berjalan-jalan di atasnya. Sebuah parit besar yang cukup bersih juga terdapat disana. Nyaman dan bikin betah !



Taman yang asri ini ternyata menjadi tempat bagi warga lokal untuk berolah raga. Beberapa orang tampak sedang berlatih olahraga Tai-chi. Sebagian lagi mungkin sedang berlatih gerakan-gerakan tertentu mirip seperti Kungfu. Iseng-iseng suamiku sempat ikut menirukan gerakan mirip Kungfu tadi… hihihi.



Puas berjalan-jalan disekitar taman, aku dan suami kembali ke tujuan semula yakni menuju ke Xi`an City Wall. Sebelumnya, aku sempat membeli dan mencicipi ubi rebus yang berukuran lumayan besar sebelum mencari pintu masuk menuju tembok tadi.
Xi`an adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh tembok yang tinggi, panjang dan kokoh. Hingga kini tembok tersebut dianggap sebagai pemisah antara sisi dalam dan sisi luar. Xi`an City Wall dibangun pada abad ke-14 Dinasti Ming, di bawah rezim kaisar Zhu Yuanzhang.


Karena sedikit bingung dan tak melihat petunjuk yang jelas, kami mengikuti saja kemana orang-orang berjalan. Setelah melewati sebuah bangunan modern dengan bentuk atap yang khas di sisi kiri jalan, kami menemukan sebuah jalan masuk di lorong bawah tanah menuju Xi`an City Wall.
Lorong sepanjang hampir 100 meter dan berpendingin udara ini menjadi satu-satunya jalan masuk. Di sana ada seorang pengamen yang duduk sambil bernyanyi dengan suara merdu. Lumayan menghibur.
Di sisi kiri dan kanan lorong tadi terdapat beberapa poster yang menjelaskan sedikit tentang atraksi yang terdapat di Xi`an City Wall. Di waktu-waktu tertentu ternyata di tempat itu ada beberapa atraksi yang menarik.



Usai melewati lorong tadi tibalah kita di sebuah lapangan kecil. Loket pembelian tiket masuknya berada di sebelah kanan. Untuk menuju ke Xi`an City Wall bisa melalui beberapa pintu masuk. Ada empat pintu masuk utama yakni South Gate, East Gate, North Gate, dan West Gate. Dua pintu masuk utama yang populer adalah South Gate dan North Gate.



Xi`an City Wall memiliki tinggi 12 meter, lebar 12-14 meter di bagian atasnya, tebal 15-18 meter di bagian bawahnya, dan panjang sejauh 13,7 km. Pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga yang cukup terjal untuk bisa sampai ke atas tembok.
Tembok ini memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung. Cukup banyak aktifitas yang bisa dilakukan di atas tembok yang kokoh ini. Pengunjung bisa berkeliling dengan berjalan kaki sambil melihat-lihat pemandangan kota *pasti gempor. Bila tak mau capek, bisa memilih berkeliling dengan mengendarai electric car atau menyewa sepeda.


Setiap jarak 120 meter ada menara yang mengapit dan ditujukan bagi para tentara (pada waktu itu) untuk melihat musuh dari atas menara yang mencoba memanjat dinding. Jarak antar menara pengapit ini adalah sejauh tembakan busur panah. Hal ini bertujuan untuk melindungi seluruh tembok tanpa harus terlihat oleh musuh. Ada 98 menara pengapit yang masing-masing memiliki bangunan penjaga di atasnya.
Masing-masing pintu masuk yang terdapat di Utara, Selatan, Timur, dan Barat terdiri dari tiga menara yakni The Gate Tower, Narrow Tower dan Main Tower. Setiap menara memiliki fungsinya sendiri.

Seru-seruan Berdua Naik Sepeda Tandem
Kami ingin menikmati berkeliling tembok dengan mengendarai sepeda. Tersedia beberapa titik penyewaan sepeda disana. Karena seumur-umur aku belum pernah naik sepeda tandem, maka kami berdua memilih sepeda tersebut. Biaya sewanya adalah CNY 85 untuk 100 menit. Selain itu kita harus menitipkan uang deposit sebesar CNY 200/sepeda. Let`s ride the bicycle !

Mengendarai sepeda secara tandem sungguh mengasyikkan. Kita bisa saling bekerjasama mengayuh sepeda agar laju jalannya. Selain itu yang paling penting adalah jangan sampai kebablasan waktunya melebihi 100 menit, sebab konsekwensinya akan membayar denda sejumlah CNY 10/10 menit. Untung saja suamiku selalu memakai jam tangan kemana-mana. Kebetulan dalam perjalanan kali ini ia mengenakan jam tangan Casio yang sangat membantu dalam berbagai situasi dan kondisi.
Jam tangan Casio G-Shock Rangeman GW-9400 yang dipakai oleh suamiku memiliki beberapa fungsi selain sebagai penunjuk waktu. Ia juga dilengkapi oleh penunjuk suhu udara dan kompas. Fungsi yang terakhir ini sangat penting bagi kami ketika traveling.
Melihat suamiku dengan jam kesayangannya tadi, aku jadi penasaran. Kalau sudah begitu, aku browsing dan cek halaman Casio di Zalora. Ternyata pilihan model jamnya beragam sekali. Tinggal disesuaikan aja dengan selera dan kebutuhan. Apalagi tersedia banyak pilihan untuk wanita juga. Keren-keren dan harganya juga terjangkau banget untuk aku. Jadi kepingin beli… hehehe.
Mengendarai sepeda di atas Xi`an City Wall ternyata gak semudah yang dibayangkan. Ini disebabkan lantainya terbuat dari batu yang permukaannya tidak terlalu rata. Walaupun kami menaiki sepeda tandem, tetap saja butuh tenaga ekstra untuk mengayuhnya. Belum lagi kami bergantian memegang tongkat action cam GoPro Hero 4 sambil sesekali merekam video dan berfoto. Huufft… !
Kamipun berhenti beberapa kali sambil memandang kota dari ketinggian agar tidak terlalu capek. Biarpun begitu, kami tetap enjoy ! Capek tapi berasa romantis… hahaha. Kapan lagi bisa begini kan?
Di sepanjang tembok juga tersedia beberapa toilet dengan kondisi yang bisa ditolerir kebersihannya sehingga pengunjung tak perlu khawatir. Sebaiknya bila ingin berkeliling, jangan lupa menyediakan minuman sendiri sebab agak sulit menemukan penjual minuman di sana. Kalaupun ada, mahal harganya.








Untuk bisa mengelilingi seluruh putaran memerlukan waktu yang tak sedikit. Setidaknya berkeliling dengan sepeda pada kecepatan sedang menghabiskan waktu 1,5-2 jam. Kami berdua hanya sanggup mengendarai selama sekitar 1 jam saja. Itupun rasanya sudah ngos-ngosan. Usai mengembalikan sepeda, kami sempat masuk ke sebuah toko souvenir mini dan membeli beberapa lembar postcard untuk kenang-kenangan.

Tak terasa hari sudah siang. Perut pun terasa lapar. Setelah mengunjungi Xi`an City Wall, kami berdua menyeberang jalan dan masuk ke sebuah mall yang cukup besar bernama Wangfujing. Mirip seperti nama salah satu area di Beijing. Disana kami hanya nongkrong sejenak di Pasific Coffee sambil mengisi perut dan numpang mengecas smartphone. Soalnya kami berencana untuk makan siang di Muslim Quarter saja sekembalinya nanti.

Mall ini terbilang cukup lengkap. Banyak produk asli buatan lokal yang mengisi toko-toko di sana. Secara kualitas, produk-produk fashion China mampu bersaing dan disejajarkan dengan brand luar terkemuka lainnya. Hal ini terlihat dari produk yang ada di rak display. Masuk ke dalam mall tapi gak membeli sesuatu? Ah… mana mungkin. Aku keluar dengan menenteng sebuah kantong belanjaan. Hahaha.
Ada peristiwa lucu saat suamiku membeli sebuah pena di mall. Ketika akan membayar, ia mengeluarkan debit card berlogo VISA dari salah satu bank syariah Indonesia sambil menunjukkan ID berupa paspor. Sang kasir tampak kebingungan. Suamiku memang sengaja membuat kasir itu bingung. Dasar jahil !
Tak berhenti disitu saja, sang kasir akhirnya memanggil seorang temannya. Rupanya ia tak bisa berbahasa Inggris *oalaaah. Setelah bolak-balik memastikan dan meminta identitas selain paspor, akhirnya kartu debit itu berhasil di-swipe. Seketika itu juga ia tanpa sadar menghela nafas dan menunjukkan ekspresi lega. Hihihi… kasian banget si mbak, dikerjain sama suamiku. Padahal harga pulpen itu tak seberapa, bisa dibayar dengan uang tunai.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan hampir jam 4 sore. Kami berjalan menuju ke stasiun subway yang terletak tak jauh dari mall tersebut untuk kembali ke area Muslim Quarter. Kami ingin mencicipi kuliner lainnya disana sambil berkeliling hingga malam.

Cara menuju ke Xi`an City Wall (South Gate) :
Naik Subway line 2 ke Yongningmen Station.
Harga tiket masuk : CNY 54
Jam buka : 08.00 – 22.00 (South Gate)
08.00 – 19.00 (East/North/West Gate)
Sewa sepeda : Menitipkan deposit CNY 200/sepeda lalu membayar CNY 45 (per 100 menit) untuk sepeda tunggal, atau CNY 85 (per 100 menit) untuk sepeda tandem.
Baca sebelumnya : Jelajah Kuliner Halal di Muslim Quarter (Huimin Jie) Xi`an
I travel to experience different cultures and nature`s gorgeous gifts around the world (Rena Lev)
*Foto-foto ini diambil menggunakan smartphone Samsung Galaxy S6, kamera mirrorless Fujifilm X-M1, dan action cam GoPro Hero 4 (di-resize).
Pengen nyobain gimana rasanya Tai-Chi lah kak Mollll
LikeLike
Yook kita sama-sama belajar Nikmal 😀😀
LikeLike
naik sepeda tandem ama yang tersayang, romantis bener kakaaaa.. walaupun lumayan ngos-ngosan ya 😀
btw, dari kemegahan bangunannya keliatan ya gimana jayanya mereka di masa lalu 🙂
LikeLike
Hahaha… iya Di, romantis ala-ala😀. Bangsa China memang punya sejarah panjang yang luar biasa, peninggalan bersejarahnya bahkan sampe sekarang masih terawat gitu. Kebayang yah gimana waktu masih berperang trus panah-panahan dari menara tembok kota ;).
LikeLike
Keren keren ya kak bangunan di China, apalagi warna abu abu gelap nya itu
LikeLike
Iya keren-keren… kesannya dingin tapi bikin penasaran😀 . Kebayang pas dulu bikinnya gimanaaaa gitu ya.
LikeLike
senengnya jalan2 ama suami tercinta di Xian City yang pemandanganya asri banget ya mba 🙂
LikeLike
Alhamdulillah mba😀. Jalan-jalan di kota Xi’an memang menyenangkan banget dan bikin kangen.. hehehe.
LikeLike
aseekk kali naik sepeda kak,,,, bangunannnya pun keren, kayak di film-film itu,, bikin ngilerr nih,, jam si abang juga keren tuh kak,, xixixxii
LikeLike
Capek kali looh ngegowesnya.. huhuhu😭😭. Eh ya gimana kalo jam si abang kujual aja? Minat? Hihihi😂😂.
LikeLike
terlihat bersih ya kotanya.. selama ini denger atau baca katanya di sana jorok banget.. ternyata lebih jorok Jakarta 😛
LikeLike
Tingkat joroknya di beberapa tempat lumayan parah mba, terutama masalah toilet yang semerbak itu:mrgreen:. Kalo tengah kota kondisi kebersihannya lumayan, mirip kayak Jakarta sebenernya.. hihi. Mereka unggul di tempat wisatanya… lebih terjaga ketimbang di Indonesia.. hehehe. Beijing lebih kotor menurutku daripada Xi’an ;).
LikeLike
Mbak, nanya lagi nih
kalo sewa sepeda, pas mulangi nya mesti di tempat semula? ato ada pos lain?
electric bike juga disewain ya?
LikeLike
Setahuku sepeda bisa dibalikin di tempat sewa sepeda di gate mana aja mba, asal dibalikin sebelum jam 18.00. Lewat jam segitu harus dibalikin ke South Gate sebelum jam 20.00. Untuk muter-muter bisa naik electric car/sightseeing battery car (mobil terbuka berisi sekitar 12 orang dan ada supirnya), bayarnya CNY 80/orang *kalau gak salah.
LikeLike
Suka banget sama foto2 kak molly twpi bikin iri jadinya pengene juga sepedaan keliling Xi’an..kotanya asri banget kayanya
LikeLike
Hihihi… mbaaaa tengkyu beuh😙. Aku juga suka banget sama kotanya, asri dan bikin betah gitu😀.
LikeLike
aduh mupeng banget ihh.. hehhee… mudah-mudahan suatu saat bisa ke sana, tentunya bareng pasangan juga hahaha..
LikeLike
Aamiin… Bawa pasangan sendiri ya kalo kesana, jangan pasangan orang.. hahahaha 😂😂.
LikeLike
aaaaahhhh seruuu bngeeetttt mbaaa… lope
LikeLike
Seruuuu pake bingiiiittts mbaaa😀
LikeLike
Hmmm kapan ya aku terakhir naik sepeda tandem? 😀 seingetku kalo naik sepeda tandem tuh rasanya berat. Hehehe. Liburannya seruuu
LikeLike
Hahaha… beneeerr, gowes sepeda tandem lumayan berat mba, ditambah permukaan batu-batunya gak begitu rata jadinya bokong pegel banget.. huhuhu😭. Tapi tetep ga kapok… gowes teruuuuss hihihi… seruuu😀.
LikeLike
komenku di postingan mesjid xian masuk ga ya mba… aku udh submit trs tiba2 ga kliatan…
btw, baca ini jd pgn balik k china.. kyknya msh kurang bgt kalo cuma jelajah beijing aja ya
LikeLike
Komen nya masuk mba, udh ku reply juga. Biasanya kalo udh pernah komen sekali, ga perlu moderasi lagi… ini ga tau kenapa hehehe. Kayaknya kudu jelajah kota-kota lain di China deh mba, aku aja kalo ga mikir jauh dan mayan mahal rasanya pingin balik lagi ke Xi’an plus pingin ke kota lainnya. Tapi China emang kelewat luas kali mau dieksplor. Pas ke Beijing, aku cuma penasaran sama great wall dan forbidden city nya aja.. hehehe😀.
LikeLike
di cina koq merek sepedanya .. jawa .. ya .. 🙂
jangan2 cina asal jawa yang punya usaha rental sepedanya
LikeLike
Hehehe… bisa jadi😀. Aku malah ga perhatiin.
LikeLike