Lifestyle — Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk senantiasa bergerak dengan cepat. Perubahan tersebut tak ayal menyebabkan manusia berpacu dengan waktu. Produktivitas harus terus meningkat seiring perkembangan dunia digital belakangan ini.

Kemajuan teknologi membawa manusia mengalami babak baru dalam kehidupannya. Secara tidak sadar kita terbawa pada gaya hidup digital. Hal ini tentu berakibat baik sekaligus buruk. Aktifitas yang tinggi disebut-sebut berdampak pada kelelahan yang luar biasa.
Sebagai seorang wanita dewasa tak jarang akupun merasakan hal yang sama. Usai beraktifitas seharian rasanya tubuh langsung memberikan sinyal kelelahan. Padahal disela-sela kegiatan tersebut aku berusaha untuk tetap makan teratur agar mendapatkan cukup energi.
Aku teringat saat pernah menjadi seorang pekerja kantoran. Tugas dan tanggung jawab yang dibebankan membuatku harus fokus dan berkonsentrasi demi terselesaikannya pekerjaan.
Setiap kali pulang ke rumah usai bekerja, aku merasa letih dan enggan melakukan apa-apa. Badan serasa remuk. Pinginnya langsung istirahat aja. Padahal waktu itu usiaku masih relatif muda.
“Ma, kenapa kok Molly gampang capek, ya?” aku bertanya pada mama waktu itu.
“Kamu jarang olahraga sih, jadi badan ngga terbiasa bergerak. Itu yang bikin cepat capek” mama menjelaskan.
Well noted.
Sejak itu akupun mulai mengikuti kegiatan aerobik yang diadakan seminggu sekali di kantorku. Setiap selesai jam kantor, ruangan banking hall lantas berubah menjadi tempat untuk aerobik. Kegiatan ini difasilitasi oleh kantor dengan menghadirkan seorang instruktur. Lumayan seminggu sekali cari keringat, pikirku.

Tak jauh berselang sesudahnya aku memutuskan untuk resign dari kantor tempatku bekerja. Dan sayangnya sejak itu aku nyaris tak pernah lagi berolahraga hingga sekarang. Walau tidak lagi menyandang gelar pekerja kantoran, toh kegiatanku juga tak banyak berkurang. Artinya aku tetap beraktifitas seperti biasa.
Sudah sekitar tiga tahun terakhir aku menekuni dunia menulis dengan menjadi seorang bloger. Menghadiri undangan event atau sekedar silaturrahim dengan teman-teman sesama bloger di Medan menjadi agenda hampir di setiap minggunya. Selama itu pula aku terbiasa bekerja di depan layar komputer setiap hari. Mirip seperti ketika aku masih bekerja di kantor, walau dengan intensitas berbeda.

Pada usia yang ke-43 ini aku mulai merasa staminaku tidak secemerlang dulu. Kalau sebelumnya aku bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus tanpa lelah, sekarang aku harus memilih mana pekerjaan yang prioritas untuk diselesaikan. Seandainya terlalu memaksakan diri, ujung-ujungnya aku gampang capek yang berakibat menurunnya produktivitas.
Di zaman seperti sekarang faktor kelelahan tak boleh dipandang sepele. Kita harus peka ketika tubuh mulai mengeluarkan sinyal. Tak bisa diindahkan begitu saja. Aku tak mau rasa letih berlebihan tersebut menggerogoti tubuhku secara perlahan.
Aku lantas teringat pada pesan mama sewaktu beliau masih ada. Ia selalu mengingatkanku agar tidak sembarang mengkonsumsi makanan.
“Ngga semua makanan yang mengenyangkan itu bagus untuk tubuh. Perhatikan juga kandungan nutrisinya” sepenggal pesan mama yang kuingat.

Walau beliau bukan seorang ahli gizi, namun sebagai seorang ibu tentu ia tak ingin anaknya jatuh sakit karena sembarang mengkonsumsi makanan, terutama makanan cepat saji. Bahkan ketika aku sudah menikahpun, mama sering bela-belain masak dan mengirimkan makanan untukku dan suami.
Sejak masih duduk di bangku kuliah, aku pernah beberapa kali tumbang hingga harus menjalani opname di rumah sakit. Sebut saja thypus dan maag, kedua penyakit itu kerap membuatku bolak-balik berobat. Artinya, dari dulu daya tahan tubuhku termasuk parah.
Seiring dengan bertambahnya usia aku merasa lebih mudah letih. Duduk sedikit lama saja langsung pegal. Mengetik di depan layar komputer membuat aku lekas penat. Otak yang dipaksa berpikir ikut menyumbang stres yang berakibat kelelahan akut. Belum lagi badan rasanya capek luar biasa sehabis mengerjakan tugasku sebagai ibu rumah tangga tanpa ART. Dan semua itu sedikit banyak membuatku tidak maksimal dalam bekerja.
Obat-obatan telah membuatku jenuh karena sejak tiga tahun terakhir aku merasakan gejala alergi tertentu. Lalu aku memutuskan untuk menjauhkan diri sementara dari pengaruh buruk obat. Kalaupun harus mengkonsumsi sesuatu sedapat mungkin berasal dari bahan-bahan alami.
Sekitar dua minggu yang lalu aku berbelanja ke supermarket langganan. Nah, iseng-iseng aku mengamati deretan rak yang berisi aneka minuman herbal. Beberapa ada yang berlabel jamu. Lantas mataku tertuju pada kemasan kotak mungil berwarna kuning. Namanya Herbadrink Sari Temulawak. Di sebelahnya juga ada beberapa varian lain dari merk yang sama. Setelah sekilas membaca khasiatnya, aku langsung memasukkan dua kotak ke dalam keranjang belanja.
Begitu tiba di rumah, aku coba membuat segelas minuman segar dari Herbadrink tersebut. Tinggal ambil satu sachet, buka dan langsung larutkan ke dalam segelas air dingin. Udara kota Medan yang tengah terik-teriknya membuat aku mendamba minuman dingin. Syukur-syukur memiliki khasiat untuk tubuh, begitu pikirku.
Sari Temulawak berbentuk ekstrak itu berwarna kuning emas dengan tekstur halus sehingga mudah larut di dalam air dingin sekalipun. Aromanya segar dan tidak berbau aneh samasekali. Saat diminum, indera pengecapku seketika menangkap kombinasi rasa manis-manis asam yang menyenangkan. Tidak kecut, apalagi pedar. Aku yang notabene tidak menyukai jamu, langsung meneguknya hingga habis. Pertama kali mencobanya, aku suka.
Minuman herbal yang dibuat berdasarkan resep tradisional ini ternyata memiliki beberapa khasiat, diantaranya membantu memelihara kesehatan fungsi hati. Ekstrak temulawak juga dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki fungsi pencernaan. Zat kalagoga, glikosida, flavonoid, xanthorrizhol, minyak atsiri, dan kurkumin yang terkandung dalam temulawak sungguh kaya khasiat.
Zat Kalagoga fungsinya mengatur produksi dari cairan empedu di dalam hati. Selain itu juga berfungsi untuk mengosongkan kantong empedu. Glikosida adalah senyawa yang mampu menghasilkan satu atau lebih gula (glikon) dan senyawa non gula (aglikon) ketika dihidrolisis serta berfungsi sebagai obat jantung, obat pencahar, sebagai lokal iritan, dan analgesik.
Flavanoid berfungsi sebagai antioksidan, mengusir polusi dari tubuh, mencegah proses penuaan, penolak alergi dan virus, serta menghindari dari penyakit yang mematikan. Xanthorrizhol berfungsi sebagai anti kanker, anti bakterial, dan baik pula untuk liver.
Minyak atsiri dipakai untuk bahan pada produk perawatan rambut, bahan untuk pijat maupun terapi, serta dipakai pula pada produk kecantikan dan perawatan tubuh. Sedangkan Kurkumin bermanfaat sebagai antioksidan, dapat mencegah beberapa tipe kanker, serta menurunkan kadar enzim penyebab inflamasi.
Setelah meminumnya selama lebih dari seminggu, setiap kali bangun tidur aku merasa lebih fresh. Pegal-pegal di badan perlahan berkurang. Khasiatnya memang tidak serta-merta dirasakan langsung sesaat usai diminum, tapi bila dikonsumsi rutin akan terasa perbedaannya.
Surprisingly, alergi yang sedang kumat beberapa waktu terakhir, perlahan ikut berkurang walau belum signifikan. Kadang-kadang aku memang bandel, pantangan mengkonsumsi produk berbahan dasar susu penyebab alergiku kerap aku langgar.
Bahagia rasanya menemukan produk yang bisa dijadikan minuman herba-break ku. Sari Temulawak memberikan efek baik sehingga dapat dikonsumsi secara rutin dan mengurangi ketergantunganku terhadap obat. Kemasan praktis nan higienis dan cara membuatnya yang sangat mudah terasa begitu membantuku memperoleh khasiat dan manfaat produknya. Tak perlu repot dan berkotor-kotor di dapur untuk menghadirkan segelas minuman berkhasiat.
Sari Temulawak kini hadir dengan kemasan baru yang sugar free dan aman dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga. Loh, kok bisa? Alasannya karena minuman ini mengandung pemanis buatan bernama Sukralosa yang diperbolehkan penggunaannya pada jenis makanan maupun minuman di hampir 80 negara (termasuk Indonesia). Dan yang terpenting, produk ini telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jadi ngga perlu khawatir samasekali, kan?
Sekarang aku rutin mengkonsumsi minuman herbal ini karena telah merasakan sendiri khasiatnya, terutama untuk menghilangkan capek dan pegal-pegal. Selanjutnya aku menjalani hari-hari dengan lebih bersemangat. Beberapa pekerjaan yang sempat terbengkalai bisa kuselesaikan dengan baik. Karena kini nyaris tak ada lagi keluhan penat yang mengganggu aktifitasku. Akupun semakin sadar akan pentingnya menjaga kebugaran agar tetap produktif.
belum pernah nyoba Herbadrink Sari Temulawak jadi penasaran
LikeLike
Cobain deh, Win. Asem seger gitu😀
LikeLike
Ah gimana Mbak Molly tetap cerah rupanya tetap menjaga kebugaraannya.. 😍😍
LikeLike
Udah seumur aku gini kudu banget jaga kesehatan & kebugaran. Soalnya rentan sakit juga.
LikeLike
Ohh jadi itu toh rahasianya supaya kk tetap kayak anak ABG 😁
LikeLike
Akhirnya rahasia terkuak😂😂
LikeLiked by 1 person
Pateeeennnn 😁👍👍👍👍👍
LikeLiked by 1 person
Wah.. Kebetulan banget ya kak kalo alerginya juga berkurang dengan minum herbadrink ini. Penasaran Diah pengen nyoba juga, soalnya beberapa minggu ini banyak banget ‘borongan’, badan pun capek dan pegal-pegal 😦
LikeLike
Wajib dicoba, Di. Aku kebetulan cocok siy. Dan terasa ada efek ke badan, tapi ya sesudah minum rutin semingguan☺
LikeLike
tetep sehat dengan temulawak pokoknya, swegerr..
LikeLike
Enak juga rasanya siy, ya😀
LikeLike
Yups, kesehatan itu harus dijaga… Nyatanya banyak orang yang sukses secara finansial tapi tidak sukses secara kesehatan…
LikeLike
Bener banget! Kesehatan wajib dijaga, karena sakit itu mahal😀.
LikeLiked by 1 person
Ya, contohnya udara. Udara gratis bagi orang yang sehat, dan mahal bagi orang sakit.
LikeLike
jadi begini rahasia cantikmu :p
LikeLike
Hahahaha… iyes, koh😂😂. Sama bantuan krim anti-aging merk terkemuka😎
LikeLike
Bener mbak Molly, bertambahnya usia bikin stamina ga sekuat jaman muda, hehe..kalau aku sekarang sering kena flu. Saya rutin minum herbal aja yg alami.
LikeLike
Minum herbal alami secara rutin bagus itu, mba. Mudah-mudahan stamina makin bagus☺
LikeLike
karena bugar itu perlu usaha ya kak, ini salah satu tipsnya ya kak
LikeLike
Iya Rin, kudu usaha. Udah cobain macem-macem eh serasinya sama yang ini. Rasanya itu yang bikin aku suka. Seger😀.
LikeLike
Udah pernah nyoba herbadrink yg temulawak n jahe…n awak suka banget sama yg jaheee..waktu itu minumnya dicampur teh n es…segeeerrr
LikeLike
Wah bisa juga dicampur sama teh dan es? Kapan-kapan aku mau coba jugalah, beli herbadrink yang jahe☺
LikeLike
Hah? 43th? Sebelum tahu usiamu saja aku sudah suka penampilanmu yg selalu fresh lo. Apalagi stlh tahu, tambah iri. Temulawaknya segeer banget. Buat buka puasa pasti langsung ngilangi dahaga.
LikeLike
Hahaha.. napa banyak yang ga yakin umurku segitu, ya😂. Jadi syeneng🙈. *eh. Mba Lusi juga klihatan fresh terus padahal aktifitasnya banyak. Bener banget, sari temulawak pas buat berbuka puasa sekalian☺.
LikeLike
suka nggak suka memang umur ngaruh banget dengan kelelahan ya kak, aku pun merasakannya kak hihi
LikeLike
Iya Tuty… rasanya antara keinginan dengan tenaga kadang ngga sinkron. Banyakan capeknya.. hihi😂
LikeLike
Jadi mau coba, ada yang sugar free lagi 😀
LikeLike
Tes lah Win, pasti doyan😀
LikeLike