Wisata Kesehatan Malaysia Tahun 2020-2021 oleh Tourism Malaysia Medan

Awal November lalu seorang teman bertanya padaku melalui pesan singkat soal pemeriksaan kesehatan di Penang, Malaysia. Barangkali di luar sana banyak orang mempertanyakan hal yang sama, mengingat pandemi Covid-19 yang belum usai.

Promo wisata kesehatan Malaysia selama pandemi covid-19

Waktu itu aku sendiri kurang tahu pasti bagaimana prosedur khusus bila ada calon pasien yang ingin berobat ke Malaysia. Beruntung tak lama sesudahnya aku mendapat informasi lengkap lewat sebuah webinar.

Pada hari Jum`at tanggal 13 November 2020 lalu, aku diundang untuk mengikuti sesi webinar bertajuk Malaysia Healthcare Promo 2020-2021.

SOP Perawatan Kesehatan di Malaysia saat pandemi
Sumber : MHTC

Bapak Hishamuddin Mustafa selaku Konsul Pelancongan Malaysia, Direktur Tourism Malaysia, Medan menjelaskan jika pemerintah Indonesia mampu menekan angka penyebaran Covid-19 secara signifikan, maka pemerintah Malaysia akan mempertimbangkan koridor terbatas bagi Indonesia (travel bubble) di tahun 2021 mendatang.

Hishamuddin Mustafa Direktur Tourism Malaysia Medan
Bapak Hishamuddin Mustafa

Ini sekaligus merupakan tantangan kita bersama dalam memerhatikan protokol kesehatan dimanapun berada, guna menekan laju penyebaran itu sendiri.

Sebelum pandemi, banyak sekali orang Indonesia datang ke Malaysia untuk memeriksakan kesehatan ataupun melakukan pengobatan. Masyarakat Sumatera Utara sendiri sejak dulu bahkan sangat familiar dengan banyak rumah sakit disana karena jarak yang begitu dekat. Namun sejak Malaysia memutuskan menutup akses dari luar terkait pandemi, banyak yang terpaksa membatalkan keberangkatannya.

Web seminar Tourism Malaysia Medan yang diikuti sebanyak 149 orang tersebut didukung oleh Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI) dan Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), bersama lima rumah sakit ternama di Malaysia, yakni Institut Jantung Negara (IJN), Sunway Medical Centre, Regency Specialist Hospital Johor Bahru, KPJ Healthcare Berhad, serta Prince Court Medical Centre.

Para peserta webinar berasal dari berbagai kalangan. Sesi ini turut pula dihadiri oleh Puan Wan Nurshima Wan Jusoh, selaku Konsul Malaysia di Pekanbaru, Surya Salim selaku Sekretaris ASITA Sumatera Utara, Welly Gunawan selaku Ketua ASTINDO Sumatera Selatan, para penggiat industri pariwisata (ASITA, ASTINDO, ASPPI), media, akademisi, dan umum, dari kota Medan, Aceh, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Lampung, hingga pulau Jawa.

Banyaknya peserta di ruang webinar membuktikan betapa ramai orang menantikan informasi terkini terkait penanganan calon pasien asal Indonesia. Terutama bagi pasien yang selama ini tengah menjalani perawatan di negeri jiran namun terkendala karena pandemi.

Kesiapan Rumah Sakit di Malaysia selama Pandemi Covid-19

Setelah mendengarkan paparan yang disampaikan oleh Bapak Hishamuddin, selanjutnya Ms.Farah Delah Suhaimi selaku Director Market Development (Indonesia) Malaysia Healthcare Travel Council menjelaskan perihal SOP perawatan kesehatan yang wajib diperhatikan bila akan berobat.

Ms.Farah Delah Suhaimi Director Market Development-Indonesia MHTC
Ms.Farah S

Pemerintah Malaysia telah memberlakukan persyaratan ketat bagi pasien asing yang ingin berobat ke Malaysia. Ini tentu berlaku juga bagi calon pasien dari Indonesia.

Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) sebagai organisasi yang dibentuk oleh Kementrian Kesehatan Malaysia, bertugas untuk memfasilitasi dan memperomosikan industri wisata kesehatan Malaysia. Di saat pandemi seperti ini, MHTC berperan penting dalam memberikan informasi terkait prosedur yang harus dijalankan oleh calon pasien.

Baca : Malaysia Healthcare: Panduan Berobat ke Malaysia dengan Mudah dan Menyenangkan

Pada sidang kabinet tanggal 17 Juni 2020 lalu, YB Dato` Sri Ismail Sabri bin Yaakob selaku Senior Minister (Security) mengumumkan bahwa telah menyetujui untuk mengizinkan kedatangan pengunjung internasional masuk ke Malaysia untuk tujuan medis/pengobatan.

Di kesempatan tersebut, YB Dato` Sri Ismail Sabri bin Yaakob turut mengumumkan Malaysia meraih gelar ‘Health and Medical Tourism : Destination of the Year’ dengan 1,3 juta wisatawan kesehatan (60% pasien Indonesia). Penghargaan ini sekaligus memperkuat status Malaysia sebagai destinasi wisata kesehatan di mata dunia.

Prosedur perawatan kesehatan di Malaysia

Beruntung di tahun 2019 lalu, aku berkesempatan menengok langsung fasilitas kesehatan di dua rumah sakit terkenal di Penang, dan satu rumah sakit modern terkemuka di Sunway, Malaysia. Pengalaman tersebut sudah aku tuliskan di pranala berikut :

Baca : Pengalaman Berkunjung ke Penang Adventist Hospital dan Gleneagles Hospital Penang, Malaysia

Baca : Menengok Pusat Pengobatan Kanker di Sunway Medical Centre, Malaysia

Apakah selama pandemi seluruh rumah sakit di Malaysia siap menerima kedatangan pasien internasional?

Jawabannya, tidak semua rumah sakit!

Saat webinar berlangsung dijelaskan bahwa dari 76 rumah sakit yang terdaftar dibawah keanggotaan MHTC, khusus masa pandemi ini hanya tersedia 16 rumah sakit saja yang bisa menerima pasien, yang tersebar di beberapa penjuru Malaysia, seperti Kuala Lumpur, Selangor, Johor, dan Malaka. Daftar rumah sakit tersebut sewaktu-waktu dapat berubah.

Daftar rumah sakit anggota MHTC penerima pasien internasional selama pandemi covid-19
Sumber : MHTC

Artinya, khusus untuk Penang masih belum bisa menerima pasien internasional karena belum dibukanya akses perbatasan negara. Semoga menjawab untuk calon pasien yang ingin berobat ke Penang, ya.

SOP Perawatan Kesehatan di Malaysia dalam Masa Transisi

Ms.Farah Delah Suhaimi menjelaskan bahwa terdapat aturan dasar bagi masuknya wisatawan kesehatan (pasien) dari Indonesia untuk berobat dan wajib mengikuti SOP tertentu.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan pasien yang menjadi prioritas utama, dan seluruh wisatawan kesehatan wajib tunduk pada persetujuan imigrasi yang difasilitasi oleh MHTC.

Adapun strategi yang diberlakukan di masa transisi dijelaskan melalui bagan seperti di bawah ini :

Sumber : MHTC

Lantas apa persyaratan yang wajib diikuti bila ingin berobat ke Malaysia selama pandemi ini?

  • Isolasi/Karantina

Pasien dan pendamping pasien wajib menjalani isolasi selama 14 hari di rumah sakit anggota MHTC yang dituju, sesuai protokol isolasi rumah sakit tersebut. Maka dari itu, tidak dibenarkan melakukan isolasi mandiri di rumah saudara maupun penginapan seperti hotel dan lain-lain. Isolasi 14 hari tetap berlaku meski masa perawatannya kurang dari itu (misalnya cuma perawatan untuk 5 hari saja).

  • Pendamping

Hanya 1 (satu) pendamping yang dibenarkan untuk menemani pasien. Untuk pasien berumur 12 tahun kebawah, dibenarkan 2 (dua) pendamping.

  • Tes Covid-19

Pasien dan pendamping pasien wajib menjalani 3 (tiga) kali tes PCR/SWAB Covid-19. Tes pertama, 3 (tiga) hari sebelum tiba di Malaysia. Tes kedua, saat ketibaan di rumah sakit Malaysia. Tes terakhir, di hari ke-13 karantina (saat masih berada di rumah sakit).

  • Covid-19 Positive Case

Wisatawan kesehatan yang didapati positif Covid-19 di Malaysia harus mengikuti pedoman yang sama dan dirawat di rumah sakit/fasilitas kesehatan pemerintah yang telah ditunjuk.

Calon pasien dapat menghubungi pihak rumah sakit anggota MHTC yang dituju apabila sudah terbiasa melakukan perawatan disana. Lalu pihak rumah sakit akan memberikan formulir untuk diisi. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi selama minimal 3 hari untuk memutuskan apakah bisa diterima atau tidak, dengan menerapkan SOP tertentu.

Dan jika memerlukan lebih lanjut dapat menghubungi perwakilan MHTC Indonesia melalui email callcentre.IDN@mhtc.org.my atau melalui Whatsapp 081289710029. Fasilitas ini bisa diperoleh secara gratis tanpa biaya, ya.

Pilihan Moda Transportasi yang Diperkenankan

Kalau sebelum pandemi kita bebas memilih jenis maskapai untuk perjalanan menuju Malaysia, maka di masa transisi seperti ini pilihannya sangat terbatas. Bahkan hanya memprioritaskan pada calon pasien yang menderita penyakit kritis tertentu saja. Artinya, pemeriksaan kesehatan umum (Health Screening) belumlah diperkenankan.

Duh, ternyata kita masih harus bersabar, ya. Begitu juga aku yang sudah membatalkan rencana keberangkatan ke Penang untuk menemani suami memeriksakan kesehatannya di bulan Maret 2020 lalu.

Calon pasien dapat memilih 2 (dua) dari moda transportasi yang dianjurkan, yakni :

  • Chartered Transport 1 (Udara)

Menggunakan pesawat khusus/ambulans udara dengan maksimum kapasitas 50% dari kapasitaspenumpang yang sebenarnya.

  • Chartered Transport 2 (Laut)

Menggunakan kapal feri melalui Malaka (10 pax per feri) – Malacca International Jetty (dari Dumai). Atau menggunakan kapal feri melalui Johor (6 pax per feri) – Pasir Gudang , Puteri Harbour & Stulang (dari Batam).

Selanjutnya, rumah sakit tujuan harus menyediakan transportasi langsung dari terminal kedatangan sampai menuju ke rumah sakit.

Berdasarkan data keseluruhan, per 11 November 2020 terdapat 373 pertanyaan yang masuk. Dari 152 jumlah aplikasi yang masuk, ada 89 orang Indonesia yang mengajukan.

Lalu dari sebanyak 130 yang disetujui masuk, diantaranya terdapat 75 orang Indonesia. Dari total 60 kedatangan, terdapat 30 orang Indonesia yang berhasil masuk ke Malaysia. Dan sudah 14 orang Indonesia yang pulang kembali ke tanah air.

Tips berobat ke Malaysia saat pandemi

Adapun kedatangan pasien ke Malaysia berdasarkan jenis perawatannya, yang tertinggi adalah untuk kasus kanker (Oncology), urutan kedua disusul bedah kardiotorasik (Cardiothoracic Surgery) untuk dewasa dan anak-anak. Di urutan ketiga didominasi oleh bedah umum. Dan di urutan terakhir adalah kasus lainnya seperti syaraf, urologi, gigi (Dental), dan lain-lain.

Pilihan Rumah Sakit yang Melayani Pasien Internasional selama Pandemi

Pada sesi webinar Malaysia Healthcare Promo 2020-2021 yang berlangsung hari Jum`at lalu, terdapat lima perwakilan rumah sakit yang menyajikan presentasinya.

Sunway Medical Centre diwakili oleh Robby yang merupakan Medan Representative Office. Beliau memaparkan tentang fasilitas dan paket-paket perawatan yang tersedia di rumah sakit.

Bersyukur jelang akhir tahun 2019 lalu aku berkesempatan memenuhi undangan dari Sunway Medical Centre melalui MHTC untuk menjalani Health Screening dan melihat-lihat fasilitas canggih yang tersedia.

Mollyta Mochtar foto bersama tim Malaysia Healthcare
Foto bersama tim dari Malaysia Healthcare (2019)

Baca : Pengalaman Periksa Kesehatan (Medical Check-Up) di Sunway Medical Centre, Malaysia

Selanjutnya Hizami Aizat selaku Country Manager Institut Jantung Negara (INJ), Kuala Lumpur menyajikan presentasinya. Rumah sakit khusus jantung terbesar di Asia Pasifik ini adalah rumah sakit swasta yang dimiliki oleh Pemerintah Malaysia melalui Kementrian Keuangan yang berbadan hukum, gagasan dari Tun Dr.Mahathir Mohamed.

Dilanjutkan presentasi dari Regency Specialist Hospital, Johor, Malaysia yang disampaikan oleh Quek Choon Yen selaku Assistent Director International Marketing. Rumah sakit yang didirikan pada bulan November 2009 ini dimiliki dan dikelola oleh Health Management International Ltd (HMI) di Singapura, dengan lima pusat keunggulan.

Selanjutnya giliran Mohd.Riza WD, selaku Manager International Marketing dari Prince Court Medical Centre, Kuala Lumpur. Rumah sakit ini didirikan oleh Petronas dan mulai beroperasi pada tahun 2007. Lokasinya yang sangat strategis dan fasilitas kesehatan yang canggih membuatnya banyak menerima pasien internasional dari belahan dunia.

Terakhir, presentasi disampaikan oleh Rismayani Puspita Sari selaku Senior Corporate Executive dari KPJ Healthcare Berhad yang berlokasi di Johor Bahru. Rumah sakit ini juga memiliki dua cabang RS spesialis di Indonesia, yakni KPJ Medika BSD dan KPJ Medika Permata Hijau.

***

Acara sarat informasi ini juga dimeriahkan dengan sesi Lucky Spin, dengan hadiah-hadiah menarik yang disponsori oleh rumah sakit peserta webinar. Alhamdulillah aku juga ikut beruntung.

Di akhir acara, Bapak Hishamuddin Mustafa mengucapkan terima kasih kepada audiens yang sudah mengikuti acara Dream Now Travel Later 2021 – Malaysa Healthcare Promo 2020-2021 dan semua pihak yang sudah menyemarakkan program ini.

Sebagian peserta webinar

Beliau juga berharap agar kedua negara, Indonesia dan Malaysia mampu menekan laju penularan Covid-19 tahun ini, sehingga industri pariwisata dunia kembali berjaya di tahun 2021 mendatang.

Semoga pandemi Covid-19 segera usai agar kita bisa berwisata kesehatan ke Malaysia dengan nyaman dan tanpa rasa khawatir. Aamiin ya Allah.

Kuala Lumpur Malaysia

8 thoughts on “Wisata Kesehatan Malaysia Tahun 2020-2021 oleh Tourism Malaysia Medan

  1. Bagaimana pun, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus beradaptasi dengan era kenormalan baru di tengah pandemi ya, Mbak Molly. Termasuk industri pariwisata dan subsektor di dalamnya. Sembari tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat, hidup harus terus berjalan.

    Like

  2. Prosedur protokolnya ketat ya kak, semoga di tahun ini pandemi mereda. Sedih juga orang yang biasa berobat ke penang harus menunda dulu, padahal penang termasuk salah satu tempat yang bayak dikunjungi orang untuk berobat.

    Like

    • Iya Ly, banyak penyesuaian baru terkait pandemi yang ngga selesai ini. Kita wajib patuh sama prosedur terbaru yang diberlakukan Malaysia. Dan ini udah sangat membantu pasien yang selama ini terkendala pengobatannya.

      Like

Yuk, silakan berkomentar disini. DILARANG meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s