Mengintip Pesona Air Terjun Toroan di Kabupaten Sampang, Madura — Waktu masih menunjukkan pukul 03.00 Wib. Haripun masih gelap. Tapi aku yang tidur kurang nyenyak tadi malam dengan mudah terbangun di jam yang tidak biasanya. Kalau di Medan, waktu untuk bangun sahur saja baru pukul 04.00 Wib. So, ini benar-benar bangun yang kepagian!
Aku lupa tepatnya jam berapa, di pagi yang tampak sedikit berkabut ini aku beserta beberapa teman bloger berjalan kaki menuju Pantai Nepa. Rencananya mau melihat sunrise. Tapi ternyata kami belum beruntung. Langit tampak flat dan tertutup kabut. Tidak ada tanda-tanda sinar mentari pagi akan muncul. Walau begitu, kami tidak kecewa karena masih bisa duduk-duduk di tepi pantai menikmati udara pagi yang bersih. Bahkan panitia menyiapkan permainan untuk menambah keakraban.
Pagi ini kami akan menuju ke sebuah tempat yang tak jauh dari Hutan Kera Nepa. Hanya berjarak sekitar 5 kilometer saja, bus yang kami tumpangi tiba di lokasi yang tepat berada di pinggir jalan. Pengunjung tinggal menuruni anak tangga menuju ke bawah dan melewati pesisir pantai yang berbatu.

Bila menoleh ke sisi sebelah kanan, mata akan dimanjakan oleh pemandangan cantik laut lepas dengan batu karang yang tidak begitu besar. Aku selalu terpesona dengan laut! Tak bosan-bosan rasanya. Banyaknya pepohonan rindang di sekitar lokasi juga membuat suasana menjadi teduh.

Sebuah air terjun kecil menyambut kami di sisi sebelah kiri. Sumber airnya sendiri berasal dari sungai. Oleh sebab itu airnya tidak sedingin air gunung. Berjalan sedikit lagi ke arah depan tampak air terjun kecil lainnya di sisi yang sama.



Berjalan ke depan, kita akan langsung menyaksikan Air Terjun Toroan yang utama. Aku jadi teringat dengan air terjun yang ada di daerahku sendiri, Sumatera Utara. Walau tidak sefantastik Air Terjun Sipiso-Piso yang ada di Sumatera Utara, air terjun ini tetap menarik untuk dinikmati. Air Terjun Toroan sendiri merupakan air terjun terbesar yang ada di Madura. Letaknya yang berada di pesisir pantai membuat air terjun ini berhadapan langsung dengan laut lepas.


Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang air terjun, namun harus berhati-hati agar tidak slip saat berjalan di jembatan kecil yang mengarah ke bebatuan di laut. Aku ingin sekali mengambil foto sambil berpijak di salah satu batu. Namun sewaktu mencoba untuk turun, sepertinya sepatuku terlalu licin. Akhirnya niat itu aku urungkan karena tidak mau tergelincir ke dalam laut. Hiiiiiii!


Sebagai peringatan juga, DILARANG BERENANG di sekitar lokasi tersebut, karena terdapat palung yang sangat dalam. Beberapa orang telah menjadi korban dan meninggal ketika nekat untuk berenang ataupun terjatuh. Jangan pernah coba-coba pokoknya!
Rasanya waktu terlalu singkat berada di tempat ini. Masih ingin berlama-lama memandang laut lepas. Tujuan berikutnya masih menanti. Lanjutin perjalanan lagi, yuk!
Rona PPI Pasongsongan di Kabupaten Sumenep
Saat bus memasuki area di Pasongsongan, aroma khas ikan laut langsung tercium. Apalagi saat itu angin berhembus lumayan kencang. Cuacapun tengah panas terik. Maklum, hari memang mulai siang.
Unit Pengelola Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasongsongan ini merupakan yang terbesar di Madura dan dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. PPI ini berbeda dengan empat Pelelangan Ikan (TPI) yang dikelola oleh Pemerinah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.

Aku terus berjalan menuju sebuah tempat dimana banyak sekali kutemui para ibu tengah mengumpulkan hasil tangkapan ikan. Wujudnya seperti pasar. Ramai oleh manusia yang hilir mudik beserta ikan-ikan yang melimpah. Semua berbaur hingga jalanan terasa sempit untuk dilalui.





Mengamati para istri nelayan yang tengah mengumpulkan ikan tersebut membuatku berpikir betapa kerasnya hidup. Mereka bekerja membantu para suami demi sesuap nasi. Tak peduli sengatan sinar matahari menerpa tubuhnya. Segala lelah akan terbayar dengan upah yang mereka dapatkan. Semoga tetap bisa menyambung hidupnya beserta keluarga di rumah.
Keriuhan tempat bak pasar ini tetap memiliki sesuatu yang menarik. Deretan perahu nelayan yang sedang bersandar rapi menjadi daya tarik tersendiri. Dicat warna-warni dan diberi bendera-bendera kecil menambah cantik perahu sederhana tadi. Sayang bila tidak diabadikan lewat foto.


Ah, lagi-lagi harus meninggalkan tempat ini. Rasanya banyak sekali hal menarik yang bisa diulik bila memiliki waktu lebih panjang. Dermaga seperti PPI Pasongsongan menjadi tempat bagi masyarakat sekitar yang mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan untuk mengumpulkan hasil tangkapan ikannya sekaligus bertransaksi dagang. Seluruhnya berbaur mesra dalam rona dan suasana yang unik.
(Bersambung)
Baca sebelumnya : #MenduniakanMadura: Mengawali Perjalanan Hingga Menuju Hutan Kera Nepa
*Foto-foto di atas diambil menggunakan kamera mirrorless Fujifilm X-M1 27mm dan smartphone Samsung Galaxy S6 (semua di-resize)
Ah pose di air terjun toroan kurang mbak mol.. 😂😂 *LaluDiJitak
LikeLike
Trus aku disuruh pose kayang gitu, mas😂😂
LikeLike
Hahaha.. klo itu mah jangan mbak. Nanti pinggang mbak mol patah 😂
LikeLike
Ahahaha pasti, mas! Karena aku bukan mba Mira Sahid😂.
LikeLike
Hahhaa.. y tapi ndak pp mbak yg penting kan ada foto di air tejun toroan madura.. 😆
LikeLike
Hihihi iya, yang penting ada barang bukti otentiknya😂.
LikeLike
Hahaha.. asli mbak. Aku banyak foto dsana.. 😂
LikeLike
Buat ditunjukin nanti ke anak cucu ya, mas Fajrin😀😀
LikeLike
Duh kalau itu nunggu aku nikah dulu trus punya anak baru bisa dceritain mbak molly 😢😢 *Dsitu saya meresa sedih
LikeLike
Hahahahaha😂😂 *puk puk mas Fajrin
LikeLike
*langsung cari calon 😂😂
LikeLike
Eaaaak tulisannya ringan dan enak dibaca…. 😍😍😍
LikeLike
Huaaaaa… dikomen sama bloger femes Pontianak yang jahil abis. Hahaha😀.
LikeLike
Wahhh,, ada juga air terjun yang airnya mengalir langsung ke Laut,, Tapi gak bisa mandi-mandi disitu,, padahalkan seru,, hehhee
LikeLike
Kalo mandi-mandi dijamin hanyut soalnya. Hehehehe😀.
LikeLike
sampang punya cerita mbak … heheh jangan lupa cicipi nasi kobel khas sampang
LikeLike
Wah, sayangnya tempo hari ngga sempet nyobain :).
LikeLike
Meski gak terlalu beruntung 2 kali gagal bertemu sunrise masih banyak keberuntungan lain ya kak… Di pasongsongan pas ada aktifitas bongkar muatan..jadi rame dan banyak obyek bidikan kamera 😊
LikeLike
Iya mba Dian, padahal ngarep ketemu sunrise yang cakep. Nah bener, aku soalnya suka liat aktifitas manusia di keramaian gitu. Bisa sekalian candid. Hehehe😀
LikeLiked by 1 person
Kalo bisa jebur dibawah air terjunnya pasti seru kali ya kak, tp sayangnya berbahaya. Jadi ngeri liat foto kakak disekitar air terjun ngebayangin sepatu yg licin..
LikeLike
Padahal aku udah pakai sepatu yang enak dibawa jalan, Mel. Eh rupanya pas jalan di bebatuan yang licin karena lumut ngeri jatuh aja😀.
LikeLike
Ternyata di Madura juga ada air terjun dengan view laut. Keren…
LikeLike
Air terjunnya cakep walau ngga terlalu tinggi :).
LikeLike
air terjunnya jatuhnya langsung ke laut ya mbak ?
LikeLike
Iya, seperti yang ada di foto 🙂
LikeLike
Perahunya walau bentuk seragam tapi warna-warni. Kece.
LikeLike
Iya bener, sederhana tapi cantik :).
LikeLike
Nengok tukang ikannya langsung baper…enaknya makan ikan segar ya kak Mol..langsung di sambel atau dimasak ikan rica rica…:D
LikeLike
Bener Wi, fresh semua ikannya. Jadi pingin bakar-bakar ikan, nih😀
LikeLike
jarang-jarang ya air terjun langsung ke laut. Ikannya beneran terlihat segar. Kebanyang rasanya biasanya nikmat kalau segar gitu
LikeLike
Iya mba, ngga nguatin liat ikan seger-seger begitu. Hehehe😀
LikeLike
Kalau bahasa kampung awak…air terjun mini-mini kek gitu disebut gerojokan kak 😄
Serasa ikutan ke sanaaaaa😄
LikeLike
Gerojokan ya, Wi. Hahaha😀. Berarti di kampung Tiwi ada beberapa gerojokan, ya?😊.
LikeLike
Ternyata banyak ya destinasi wisata di Indonesia yang belum populer tapi menarik buat dikunjungi. Ya, salah satunya air terjun toroan ini~🙂
Cheers,
heydeerahma.com
LikeLike
Bener mba, jadinya masih asli banget. Belum banyak yang tau☺.
LikeLike
Wah… keren banget, lain kali aku diajak kesana dong kak!!! Muehehehe 😀
LikeLike
Kalo pingin ayo cuuus ke Madura😀
LikeLike